Tag: Keindahan

Pantai Parangtritis, Menikmati Keindahan Pantai Terbaik Yogyakarta

Pantai Parangtritis

Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata terpopuler di Indonesia karena deretan destinasi menariknya. Mulai dari wisata budaya, sejarah, religi, bukit, hingga pantai dapat dijelajahi di kota istimewa ini, diantaranya adalah Parangtritis.

Pantai Parangtritis dikenal memiliki panorama romantis dengan suasana magis di selatan Pulau Jawa.

Baca Juga : Manikmati Eksotisme Pantai Glagah Yogyakarta (2019)

Pantai ini dapat menjadi surga wisata bagi pelancong yang ingin menghabiskan liburannya bersama orang terkasih.  Hanya berjarak 27 kilometer dari pusat Yogyakarta, Parangtritis harus menjadi bagian dari itinerary saat berkunjung.

Untuk ke sini, kamu bisa menyewa transportasi lewat tripcetera untuk mempermudah perjalanan. Nah, jika sudah tiba di pantainya, berikut adalah beberapa aktivitas menyenangkan yang bisa kamu lakukan, ya!

Pesona Pantai Parangtritis Yogyakarta

Hunting Foto di Pantai Parangtritis

senja pantai parangtritis
Credit Image : @@taufiqurhman_ on Instagram

Buat millenials, liburan belum berkesan kalau tidak punya foto yang apik untuk dipasang di sosial media, kan? Beruntunglah kalau datang ke Parangtritis karena pantai ini menawarkan banyak spot untuk berfoto.

Tidak seperti pantai kebanyakan, Parangtritis tidak hanya menyajikan panorama laut. Kamu bisa berjalan-jalan ke sekitar pantai, yaitu ke Gumuk Pasir Parangkusumo.

Di sini, kamu akan takjub menyaksikan hamparan pasir yang luas bak padang gurun. Terdapat pula beberapa bukit di sekitar pantai ini dengan pemandangan yang tak kalah menawannya, seperti Bukit Parang Endo dan Tebing Gembirawati.

Surfing

Ombak di perairan Samudera Hindia dikenal ganas, termasuk di Parangtritis. Namun, hal itu malah menjadi tantangan bagi para peselancar untuk menaklukkannya. Kalau ingin menjajal gulungan ombak yang tak biasa, kamu bisa menguji kemampuan surfing di sini. Tapi pastikan kamu mahir berenang dan tetap bermain di zona aman.

Naik Paralayang

paralayang parangtritis
Photo by Lance Anderson on Unsplash

Selain menikmati pesona Parangtritis dari air, pengunjung pantai juga bisa merasakan sensasi liburan dari udara.

Ya, pantai ini juga menyediakan wahana paralayang untuk menikmati keindahannya dari ketinggian 200 meter dari permukaan laut. Pastinya kamu tidak akan kecewa dengan pengalaman main paralayang karena panorama yang benar-benar menawan.

Main Layang-layang

Layang layang di parangtritis
Photo by Hello I’m Nik on Unsplash

Kangen main layang-layang seperti waktu muda dulu? Nah, kamu bisa mengulang kembali masa-masa kecil itu di pesisir Pantai Parangtritis, lho.

Suasana anginnya juga mendukung karena cenderung kencang dan memudahkan layang-layang untuk terbang tinggi. Liburan bersama anak bisa semakin interaktif dengan atraksi permainan ini.

Naik Kuda

parangtritis yogyakarta
Credit Image : @@parangtritisscenery on Instagram

Menyusuri pantai sambil naik kuda juga bisa pengunjung lakukan saat berada di Parangtritis. Kuda sewaan tersebut akan menyulap kamu seolah-olah menjadi koboi pantai. Tak perlu cemas karena terdapat pemandu yang akan menuntun perjalanan hingga menuju tebing-tebing karang yang eksotis.

Naik Bendi

Bendi parangtritis
Photo by MicBima on Unsplash

Tak sekadar naik kuda, pengunjung dapat mencoba pengalaman naik alat transportasi tradisional Jogja, yaitu bendi. Kereta kuda ini akan membawa penumpangnya menyusuri pasir pantai ke ujung timur Pantai Parangtritis.

Karena bannya yang relatif lebih kecil ketimbang kereta kuda lainnya, bendi hanya dapat memuat dua atau tiga orang saja. Tentunya, suasana akan terasa lebih romantis sambil mendengar debur ombak.

Naik ATV

Kalau ingin aktivitas yang sedikit lebih menantang, menyewa ATV (All-terrain Vehicle) boleh menjadi pilihan aktivitas di pesisir pantai ini. Kamu bisa menjelajahi pantai dengan kecepatan melesat dalam melintasi gundukan-gundukan pasir pantai. Pastinya akan seru sekali, tapi sebaiknya menggunakan kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari dan debu pasir, ya.

Menanti Senja Pantai Parangtritis

Senja di parangtritis
Photo by Bernard on Unsplash

Bagian paling romantis dari Pantai Parangtritis adalah menanti senja dengan kekasih, teman, ataupun keluarga. Pantai ini merupakan salah satu spot terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam di ufuk barat.

Cahaya jingga keemasan memantul di pantai berpadu dengan suara debur ombak yang berkejaran akan menciptakan momen terbaik.

Mengamati Bintang

Jangan cepat-cepat pulang setelah menyaksikan pemandangan sunset di Parangtritis, ya. Malam hari tak seketika membuat pesona pantai ini jadi pudar. Tenda-tenda kuliner mulai buka dengan menyajikan hidangan jagung bakar.

Sembari duduk di atas tikar, kamu bisa menyantap sajian tersebut dengan pemandangan langit malam bertabur bintang. Areanya yang luas menjadikan pantai ini sangat cocok untuk stargazing. Suasana semakin syahdu karena nyanyian alam dari serangga dan gelombang ombak yang bersahut-sahutan.

Ikut Ritual Larung Sesajen

Nuansa magis di Pantai Parangtritis dapat kamu rasakan setiap tanggal 1 Sura/Muharam. Masyarakat setempat akan menggelar ritual larung sesajen dengan menghanyutkan sesajen ke dalam laut dengan diiringi doa.

Ritual tersebut merupakan puncak dari Upacara Labuhan yang konon dipercayai untuk meminta keselamatan, ketentraman, serta kesejahteraan keraton dan masyarakat Yogyakarta. Kamu bisa menyaksikan ritual ini untuk lebih mengenal adat khas Jogja.

Sudah tahu, kan, berbagai hal menarik yang dapat kamu lakukan saat berkunjung ke Pantai Parangtritis? Meski dikenal mistis karena diyakini sebagai pintu gerbang ke Kerajaan Nyi Roro Kidul, pantai ini tak pernah sepi oleh wisatawan.

Belum lagi, suasana romantis yang sulit didapatkan di destinasi wisata pantai lainnya. Yang pasti, tidak ada kata menyesal di kamus liburan ke Parangtritis.

Kalau sudah tak sabar untuk liburan ke sini, segera klik tripcetera.com untuk memesan tiket pesawat dengan penawaran terbaik.

Gili Trawangan, Pesona Keindahan Wisata Terbaik di Lombok

Gili Trawangan

Meski terdampak bencana gempa bumi pada Agustus tahun lalu, pesona pariwisata Gili Trawangan tak meredup begitu saja. Saat ini, kawasan populer di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini kembali menjadi primadona. Mulai dari wisatawan domestik hingga mancanegara mulai ramai berkunjung ke Gili Trawangan.

Sebagai destinasi wisata, Gili Trawangan telah berbenah kembali dan siap dijamah. Pokoknya, belum lengkap ke Lombok kalau belum ke Gili Trawangan. Buat kamu yang mengimpikan untuk berlibur ke sini, tidak akan kehabisan ide deh untuk menjelajahi setiap sudut pulau ini. Karena begitu banyak aktivitas yang bisa kamu lakukan saat tiba di salah satu dari tiga gili (pulau kecil) populer di kawasan Lombok.

Aktivitas Menarik Gili Trawangan

Menikmati Sunrise Berlatarkan Rinjani

sunrise gili trawangan
Credit Image : @takuma_reina⠀on Instagram

Mengawali hari dengan aktivitas menyenangkan harus dilakukan untuk menjadi penyemangat selama liburan. Kalau kamu ke bagian utara di area Gili Trawangan, kamu sebaiknya bangun lebih awal supaya tidak melewatkan panorama indah. Pemandangan matahari terbit di sini terlihat lebih menawan dengan adanya latar Gunung Rinjani. Salah satu gunung tertinggi di Indonesia ini tampak begitu mempesona jika dilihat bersandingan dengan sunrise. Jadi, jangan sampai bangun kesiangan saat ke sini, ya.

Jelajah Gili, Naik Cidomo

Berkunjung ke Gili Trawangan sebaiknya ikut merasakan pengalaman sebagai warga setempat agar bisa merasa lebih menyatu. Salah satu cara terbaik adalah dengan berkeliling pulau menggunakan cidomo. Cidomo merupakan alat transportasi yang sejenis dengan delman. Jadi, tenaga kuda dimanfaatkan untuk menjelajahi pesona keindahan Gili Trawangan.  

Snorkeling dan Diving dengan Keragaman Biota Laut

snorkeling dan diving
Photo by Adrian Jakob on Unsplash

Keanekaragaman hayati di Gili Trawangan tidak bisa disepelekan. Makanya, tidak salah kalau memilih destinasi ini sebagai spot snorkeling dan diving terbaik. Memiliki pantai yang eksotis, perairan di pulau ini pun begitu jernih. Karenanya, pandangan selama menyelam tidak akan terganggu.

Apalagi kelestarian ekosistem bawah laut masih cukup terjaga dengan baik. Selain itu, arus di perairan ini juga relatif tenang sehingga aman menjadi lokasi untuk snorkeling dan diving. Kalau kamu beruntung  kamu bisa menemukan clown fish atau yang lebih dikenal dengan nemo. Pastinya menyelam di Gili Trawangan akan memberikan pengalaman yang sulit terlupakan.

Wisata Edukasi di Konservasi Penyu

konservasi penyu gili trawangan
Photo by Andres Abogabir on Unsplash

Bukan hanya sekadar jalan-jalan, berkunjung ke Gili Trawangan bisa menjadi alternatif sebagai wisata edukasi dan ekologis. Pengunjung bisa menikmati liburan berfaedah dengan mampir di kawasan konservasi penyu. Lokasi konservasi ini berada tepat di sebelah pelabuhan pulau Gili Trawangan.

Sejumlah hal dapat dilakukan saat berkunjung ke konservasi penyu. Mulai dari menyaksikan proses perkembangbiakan penyu hingga mengembangkan konservasi penyu. Kalau kebingungan mencari info tentang penyu di konservasi ini, terdapat pemandu yang bisa menerangkan secara detail. Di akhir kunjungan, kamu harus sadar dan makin peduli dengan lingkungan sekitar, ya.

Keliling Perairan dengan Kayak

gili trawangan
Photo by Zainal Azrin Mohamad Saari on Unsplash

Perahu kayak adalah angkutan yang bisa kamu naiki jika ingin menjelajahi kawasan perairan di Gili Trawangan. Seperti diketahui, pulau ini memiliki karakteristik perairan yang jernih dan bening sehingga terlihat transparan. Karena itu, kamu tetap bisa menikmati keindahan bawah laut dari atas kayak. Tentunya ini menjadi alternatif bagi yang tidak begitu mahir dalam snorkeling dan diving. Jadi kamu masih tetap bisa menikmati keindahan bawah laut tanpa harus menyelam, ya.

Nonton Film dengan Backsound Ombak

Coba deh bayangkan betapa romantisnya menonton film di pesisir pantai. Begitulah aktivitas penduduk dan wisatawan di Gili Trawangan. Pertunjukan nonton bareng film di bibir pantai biasanya difasilitasi langsung oleh pengelola pantai. Menjadi penonton bioskop outdoor, tidak perlu untuk membayar karcis seperti di studio bioskop biasanya. Keunikannya adalah backsound suara ombak berkejaran akan semakin membuat suasana nonton film jadi lebih menyenangkan berpadu dengan semilir angin sepoi-sepoi.

Berselancar jadi Pilihan Menarik untuk Dicoba

Bukan hanya aktivitas yang terkesan santai saja bisa dilakukan di kawasan pantai cantik tersebut. bagi kamu yang menyukai aktivitas menantang, kamu bisa mencoba menikmati keseruan berselancar. Pantai ini rupanya memiliki spot berselancar terbaik yaitu di sudut selatan tepatnya sekitar 300 meter dari pantai. Namun demikian, kamu sebaiknya tetap bersikap waspada terhadap arus kuat serta keberadaan karang yang dangkal.

Menikmati Panorama Sunset

sunset di gili trawangan
Photo by Szilvia Basso on Unsplash

Selain pemandangan sunrise, yang tak boleh dilewatkan dari Gili Trawangan adalah panorama sunset. Senja di pulau ini tak kalah indahnya dengan matahari terbit. Tunggu hingga hari mulai petang dan saksikan sendiri sungguh menawannya matahari yang beranjak kembali ke peraduan. Saksikan bersama orang terkasih, keluarga, atau teman-teman. Makanya, jangan cepat melangkahkan kaki setelah tiba di sini, ya.

Menikmati Kemeriahan Kafe dan Bar

Bukan berarti matahari telah terbenam, aktivitas wisata di Gili Trawangan ikutan berakhir. Pikiran itu benar-benar tidak tepat. Bahkan, pulau ini cukup populer sebagai kawasan wisata gemerlap malam. Pengunjung bisa bersenang-senang di bar atau menyantap kuliner khas di kafe dan restorannya. Suasana pesta akan terasa saat malam tiba. Di antara konsep pesta Gili Trawangan yang bisa menjadi pilihan adalah boat party. Wajib dicoba, deh.

Makin berminat untuk berlibur ke Gili Trawangan? Tenang, Tripcetera akan memudahkan perjalananmu selama berwisata di destinasi andalan Indonesia. Dapatkan tiket pesawat murah ke Bali atau Lombok melalui Tripcetera. Selanjutnya, Tripcetera juga menyediakan jasa sewa mobil terpercaya yang akan menjadi alat transportasi selama berkeliling di Gili Trawangan.

Nikmati paket wisata terbaik di lombok, dapatkan akomodasi, hotel murah dan semua kebutuhan traveling anda hanya di Tripcetera

Tanah Lot, Menikmati Keindahan Wisata Pura Suci nan Sakral di Bali

Tanah Lot

Sulit memalingkan pandangan kalau sudah menginjakkan kaki di Bali. Pulau seribu pura ini tak pernah kehabisan sudut-sudutnya untuk dijelajahi. Bukan sekadar berjelajah, kamu pastinya akan mendapati pesona Pulau Dewata yang benar-benar memikat. Bisa dibilang, semua jenis wisata bisa dialami. Mulai dari pantai, gunung, danau, air terjun, budaya, waterboom, mall, hingga religi.

Tanah Lot Bali

Sebagai pulau dengan mayoritas penduduk menganut agama Hindu, maka tidak mengherankan kalau pulau ini dipenuhi dengan pura. Sebagai tempat beribadah, pura di Bali kerap dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Di antara pura terpopuler di kalangan pelancong adalah Pura Luhur Tanah Lot.

Nilai Sakral dari Sejarah Tanah Lot

pura tanah lot bali
Credit : Hotel.com

Di dalam kitab Dwijendra Tatwa, seorang penyebar ajaran Hindu, Dang Hyang Nirartha melakukan pengelanaan di Bali pada tahun 1411 Saka atau 1489 Masehi. Perjalanan panjangnya kemudian bermuara di pantai dengan batu karang dan memiliki mata air. Batu karang tersebut dinamakan Gili Beo, Gili berarti pulau kecil dan Beo merupakan jenis burung. Memang, batu karang tersebut sekilas tampak seperti pulau kecil yang menyerupai burung.

Malam harinya, Dang Hyang Nirartha mengajarkan ajaran Hindu kepada masyarakat setempat. Namun, kehadirannya tak begitu disenangi oleh pemimpin di kawasan tersebut, Bendesa Beraban Sakti dikarenakan ajarannya yang tidak sesuai. Pimpinan desa itu pun mengumpulkan pengikutnya untuk mengusir Dang Hyang Nirartha.

Menggunakan kekuatan supranaturalnya, ia pun berusaha melindungi diri. Caranya, ia memindahkan Gilo Beo menuju ke lautan. Tak hanya itu, ia menciptakan ular dari selendangnya agar bisa menjaga pulau karang tersebut tetap aman dari serangan jahat. Sejak saat itulah, pulau karang itu dinamakan Tanah Lot yang berarti tanah di laut.

Mitos Ular Penjaga dan Air Suci

ular suci tanah lot
Credit: inbali.org

Berlanjut dari legenda setempat, ular di kawasan Tanah Lot dipercaya sebagai penjaga pura dari ancaman kejahatan. Raja atau ratu ular penjaga berwarna akan muncul ke permukaan sebagai pertanda kalau musibah atau bencana alam akan terjadi.

Selain itu, bagian barat Pura Tanah Lot juga sering dikunjungi oleh wisatawan. Alasannya karena area tersebut memiliki mata air yang disebut-sebut merupakan air suci. Makanya tak jarang ada yang datang untuk membasuh diri dengan air yang disucikan tersebut agar terlihat lebih awet muda atau mendapatkan cinta sejati. Kalau kamu, percaya dengan mitos seperti ini?

Upacara Piodalan Pura Tanah Lot

Upacara pidolan di pura tanah lot
Credit: indonesia.travel

Kalau kamu tertarik dengan ritual Hindu Bali, datang saat perayaan Piodalan di Pura Tanah Lot adalah momen yang tak bisa dilewatkan. Biasanya upacara ini digelar pada  hari Buda Wage Langkir atau 4 hari setelah Hari Raya Kuningan. Sebelum memasuki pura, umat Hindu bersembahyang terlebih dahulu di Beji Kaler, mata air suci yang berada tepat di bawah Pura Tanah Lot. Mereka membasuh wajah dengan air suci tersebut untuk membersihkan jiwa dan pikiran sebelum prosesi sembahyang di dalam pura. 

Upacara ini dilakukan oleh pemeluk agama Hindu untuk berdoa supaya diberkati keselamatan dan kesejahteraan. Bagi yang ingin menyaksikan upacara ini, sebaiknya berpakaian dengan sopan. Ingat juga, tetap menghargai masing-masing kepercayaan yang dianut dan tetap tenang untuk menjaga kekhusyukan dalam sembahyang, ya.

Senja di Pura Tanah Lot

menikmati sunset di tanah lot bali
Credit: tempatwisatadibali.info

Pura Tanah Lot berada di atas pulau karang yang menghadap ke Samudra Hindia. Jangan khawatir, pura ini bisa diakses saat air sedang surut dan ombak tidak begitu kencang. Sangat direkomendasikan untuk berkunjung ke kawasan ini menjelang sore hari. Dengan begitu, kamu bisa memanfaatkan waktu untuk menyaksikan panorama pantai. Kegemaran wisatawan saat berada di sini adalah view sunset yang tidak ada duanya. Pemandangan pura sakral yang menjadi siluet di hadapan matahari yang menuju peraduannya memang sangat menakjubkan. Jadi, jangan lewatkan kesempatan emas ini saat liburan di Bali, ya.

Lokasi dan Rute Tanah Lot

Pura Tanah Lot Bali ini berada di Beraban, Kediri, Kabupaten Tabanan. Tidak begitu jauh dari pusat kota Tabanan, destinasi wisata religi ini berjarak sekitar 13 kilometer. Untuk berkunjung ke sini, kamu bisa mengikuti sejumlah rute alternatif berikut.

Jika kamu memulai perjalanan dari Kuta, Seminyak, ataupun Legian, maka arahkan kendaraan melalui By Pass Ngurah Rai > Sunset Road > Kerobokan > Raya Canggu > By Pass Munggu > Raya Tanah Lot > Pura Tanah Lot.

Sedangkan kalau kamu dari Pelabuhan Gilimanuk, maka ikuti petunjuk rute dari Gilimanuk > Negara > Tabanan > Mengwi > Kediri > Raya Tanah Lot > Pura Tanah Lot.

Sementara itu, apabila kamu berkendara dari Pelabuhan Padangbai, sebaiknya kamu memulai dari Raya Padangbai > By Pass Ida Bagus Mantra > Padang Galak > Gatot Subroto > Kerobokan > Raya Canggu > By Pass Munggu > Raya Tanah Lot > Pura Tanah Lot.

Harga Tiket Masuk Tanah Lot

Kantong tidak akan jebol kalau memutuskan untuk berkunjung ke Tanah Lot karena harga tiket masuknya cukup terjangkau, kok. Bagi orang dewasa, kamu cukup membayar senilai Rp20.000. Kalau anak-anak lebih murah lagi dengan biaya senilai Rp10.000. Tarif parkirnya juga tidak mahal, ya. Hanya Rp5.000 bagi mobil dan Rp2.000 bagi motor.

Nah, hanya dengan biaya seminim itu, kamu bisa menikmati liburan kelas dunia, dong. Jadi tunggu apa lagi untuk menyusun agenda liburan ke sini? Segera pesan tiket pesawat murah ke Bali dengan mengakses situs traveling terpercaya di Tripcetera. Untuk dapatkan hotel murah di bali di sekitar tempat wisata favorit, kamu pun bisa menemukannya lewat situs Tripcetera. Hanya dengan satu kali klik, dapatkan keuntungan-keuntungan menarik!

Tanah Lot, Menikmati Keindahan Wisata Pura Suci nan Sakral di Bali

Tanah Lot

Sulit memalingkan pandangan kalau sudah menginjakkan kaki di Bali. Pulau seribu pura ini tak pernah kehabisan sudut-sudutnya untuk dijelajahi. Bukan sekadar berjelajah, kamu pastinya akan mendapati pesona Pulau Dewata yang benar-benar memikat. Bisa dibilang, semua jenis wisata bisa dialami. Mulai dari pantai, gunung, danau, air terjun, budaya, waterboom, mall, hingga religi.

Tanah Lot Bali

Sebagai pulau dengan mayoritas penduduk menganut agama Hindu, maka tidak mengherankan kalau pulau ini dipenuhi dengan pura. Sebagai tempat beribadah, pura di Bali kerap dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Di antara pura terpopuler di kalangan pelancong adalah Pura Luhur Tanah Lot.

Nilai Sakral dari Sejarah Tanah Lot

pura tanah lot bali
Credit : Hotel.com

Di dalam kitab Dwijendra Tatwa, seorang penyebar ajaran Hindu, Dang Hyang Nirartha melakukan pengelanaan di Bali pada tahun 1411 Saka atau 1489 Masehi. Perjalanan panjangnya kemudian bermuara di pantai dengan batu karang dan memiliki mata air. Batu karang tersebut dinamakan Gili Beo, Gili berarti pulau kecil dan Beo merupakan jenis burung. Memang, batu karang tersebut sekilas tampak seperti pulau kecil yang menyerupai burung.

Malam harinya, Dang Hyang Nirartha mengajarkan ajaran Hindu kepada masyarakat setempat. Namun, kehadirannya tak begitu disenangi oleh pemimpin di kawasan tersebut, Bendesa Beraban Sakti dikarenakan ajarannya yang tidak sesuai. Pimpinan desa itu pun mengumpulkan pengikutnya untuk mengusir Dang Hyang Nirartha.

Menggunakan kekuatan supranaturalnya, ia pun berusaha melindungi diri. Caranya, ia memindahkan Gilo Beo menuju ke lautan. Tak hanya itu, ia menciptakan ular dari selendangnya agar bisa menjaga pulau karang tersebut tetap aman dari serangan jahat. Sejak saat itulah, pulau karang itu dinamakan Tanah Lot yang berarti tanah di laut.

Mitos Ular Penjaga dan Air Suci

ular suci tanah lot
Credit: inbali.org

Berlanjut dari legenda setempat, ular di kawasan Tanah Lot dipercaya sebagai penjaga pura dari ancaman kejahatan. Raja atau ratu ular penjaga berwarna akan muncul ke permukaan sebagai pertanda kalau musibah atau bencana alam akan terjadi.

Selain itu, bagian barat Pura Tanah Lot juga sering dikunjungi oleh wisatawan. Alasannya karena area tersebut memiliki mata air yang disebut-sebut merupakan air suci. Makanya tak jarang ada yang datang untuk membasuh diri dengan air yang disucikan tersebut agar terlihat lebih awet muda atau mendapatkan cinta sejati. Kalau kamu, percaya dengan mitos seperti ini?

Upacara Piodalan Pura Tanah Lot

Upacara pidolan di pura tanah lot
Credit: indonesia.travel

Kalau kamu tertarik dengan ritual Hindu Bali, datang saat perayaan Piodalan di Pura Tanah Lot adalah momen yang tak bisa dilewatkan. Biasanya upacara ini digelar pada  hari Buda Wage Langkir atau 4 hari setelah Hari Raya Kuningan. Sebelum memasuki pura, umat Hindu bersembahyang terlebih dahulu di Beji Kaler, mata air suci yang berada tepat di bawah Pura Tanah Lot. Mereka membasuh wajah dengan air suci tersebut untuk membersihkan jiwa dan pikiran sebelum prosesi sembahyang di dalam pura. 

Upacara ini dilakukan oleh pemeluk agama Hindu untuk berdoa supaya diberkati keselamatan dan kesejahteraan. Bagi yang ingin menyaksikan upacara ini, sebaiknya berpakaian dengan sopan. Ingat juga, tetap menghargai masing-masing kepercayaan yang dianut dan tetap tenang untuk menjaga kekhusyukan dalam sembahyang, ya.

Senja di Pura Tanah Lot

menikmati sunset di tanah lot bali
Credit: tempatwisatadibali.info

Pura Tanah Lot berada di atas pulau karang yang menghadap ke Samudra Hindia. Jangan khawatir, pura ini bisa diakses saat air sedang surut dan ombak tidak begitu kencang. Sangat direkomendasikan untuk berkunjung ke kawasan ini menjelang sore hari. Dengan begitu, kamu bisa memanfaatkan waktu untuk menyaksikan panorama pantai. Kegemaran wisatawan saat berada di sini adalah view sunset yang tidak ada duanya. Pemandangan pura sakral yang menjadi siluet di hadapan matahari yang menuju peraduannya memang sangat menakjubkan. Jadi, jangan lewatkan kesempatan emas ini saat liburan di Bali, ya.

Lokasi dan Rute Tanah Lot

Pura Tanah Lot Bali ini berada di Beraban, Kediri, Kabupaten Tabanan. Tidak begitu jauh dari pusat kota Tabanan, destinasi wisata religi ini berjarak sekitar 13 kilometer. Untuk berkunjung ke sini, kamu bisa mengikuti sejumlah rute alternatif berikut.

Jika kamu memulai perjalanan dari Kuta, Seminyak, ataupun Legian, maka arahkan kendaraan melalui By Pass Ngurah Rai > Sunset Road > Kerobokan > Raya Canggu > By Pass Munggu > Raya Tanah Lot > Pura Tanah Lot.

Sedangkan kalau kamu dari Pelabuhan Gilimanuk, maka ikuti petunjuk rute dari Gilimanuk > Negara > Tabanan > Mengwi > Kediri > Raya Tanah Lot > Pura Tanah Lot.

Sementara itu, apabila kamu berkendara dari Pelabuhan Padangbai, sebaiknya kamu memulai dari Raya Padangbai > By Pass Ida Bagus Mantra > Padang Galak > Gatot Subroto > Kerobokan > Raya Canggu > By Pass Munggu > Raya Tanah Lot > Pura Tanah Lot.

Harga Tiket Masuk Tanah Lot

Kantong tidak akan jebol kalau memutuskan untuk berkunjung ke Tanah Lot karena harga tiket masuknya cukup terjangkau, kok. Bagi orang dewasa, kamu cukup membayar senilai Rp20.000. Kalau anak-anak lebih murah lagi dengan biaya senilai Rp10.000. Tarif parkirnya juga tidak mahal, ya. Hanya Rp5.000 bagi mobil dan Rp2.000 bagi motor.

Nah, hanya dengan biaya seminim itu, kamu bisa menikmati liburan kelas dunia, dong. Jadi tunggu apa lagi untuk menyusun agenda liburan ke sini? Segera pesan tiket pesawat murah ke Bali dengan mengakses situs traveling terpercaya di Tripcetera. Untuk dapatkan hotel murah di bali di sekitar tempat wisata favorit, kamu pun bisa menemukannya lewat situs Tripcetera. Hanya dengan satu kali klik, dapatkan keuntungan-keuntungan menarik!

Gunung Tangkuban Perahu, Pesona Keindahan dan Legenda Sangkuriang

Gunung Tangkuban Perahu

Kawasan Lembang memang selalu menyisakan spot wisata untuk segera dikunjungi. Di antara destinasi-destinasi populer yang menawan di sentra pariwisata ini adalah Gunung Tangkuban Perahu.

Berkunjung ke Tangkuban Perahu semakin menarik karena kekayaan unsur legenda yang masih diwariskan turun-temurun. Memang, gunung ini sangat erat kaitannya dengan kisah cerita rakyat Sangkuriang dan Dayang Sumbi.

Legenda Sangkuriang

Dikisahkan Dayang Sumbi merupakan seorang wanita jelita yang melahirkan putra bernama Sangkuriang. Ajaibnya, ayah Sangkuriang merupakan anjing peliharaan Dayang Sumbi.

Saat Sangkuriang beranjak remaja, tak sengaja ia memukul kepala anjing yang tak ketahui merupakan ayahnya.

Ia pun diusir oleh Dayang Sumbi karena telah membuat pasangannya terluka. Berselang Sangkuriang tumbuh dewasa, tak sengaja ia berjumpa kembali dengan Dayang Sumbi. Namun, ia sama sekali tak mengenali kalau perempuan tersebut adalah ibunya sendiri.

Maka, jadilah Sangkuriang menaruh rasa dan jatuh hati pada Dayang Sumbi. Tahu Sangkuriang merupakan darah dagingnya sendiri dari tanda lahir yang dikenalinya, Dayang Sumbi pun mengajukan permintaan berat. Yaitu membuatkan danau dalam rentang waktu semalam.

Keindahan Tangkuban Perahu

kawah gunung tangkuban perahu
Photo by Roman Bintang on Unsplash

Sangkuriang menyanggupi permintaan tersebut. Ternyata ia dibantu oleh kekuatan supranatural. sehingga pekerjaannya begitu cepat. Sebelum pagi benar-benar tiba, Dayang Sumbi membangunkan ayam jantan untuk berkokok sehingga Sangkuriang merasa kalah.

Kesal karena perasaannya tak bisa berlanjut, ia kemudian menendang perahu yang semestinya ditumpangi untuk berkeliling danau. Perahu yang ditendang Sangkuriang lalu terbalik dan berubah menjadi bukit besar.

Perahu itu kemudian dipercayai sebagai Gunung Tangkuban Perahu saat ini. Unik juga, kan? Tapi selain legenda gunung yang menarik ini, daya pikat apa yang ditawarkan? Berikut adalah ulasan lengkap pesona bukti cinta Sangkuriang dan Dayang Sumbi.

Panorama Bukit dan Pepohonan Hijau

tangkuban perahu
Image by senjakelabu29 from Pixabay

Tentulah pemandangan alam di kawasan Tangkuban Perahu adalah juaranya. Suasana asri dan natural begitu terasa saat pengunjung mendaki.

Mulai dari bukit gunung yang berbentuk perahu terbalik hingga hijaunya pepohonan yang menyegarkan mata. Berbagai spesies tumbuhan unik dan langka juga dapat ditemukan di Tangkuban Perahu, lho.

Sembilan Kawah Indah

kawah indah di tangkuban perahu
Photo by Danial Shah on Unsplash

Bukan hanya satu kawah, kamu bahkan bisa menyaksikan sembilan kawah dengan daya tariknya masing-masing di Tangkuban Perahu. Kesembilan kawah aktif tersebut adalah Kawah Domas, Ecoma, Jarian, Jurig, Lanang, Pangguyangan Badak, Ratu, Siluman, serta Upas. Namun yang paling disarankan untuk dikunjungi yaitu Kawah Ratu, Kawah Upas, dan Kawah Domas.

Kawah Domas tangkuban perahu
Image by Intan Hildayana from Pixabay

Kawah Ratu berlokasi di bagian depan dengan panorama yang menakjubkan sebagai kawah terbesar di kawasan ini. Bentuknya yang seperti mangkok raksasa juga menjadikan kamu dapat melihat dinding dan dasar kawah pada saat cuaca sedang cerah.

Sementara itu, Kawah Domas juga memiliki keunikan tersendiri. Kawah ini bisa didekati sehingga tak jarang dijadikan tempat untuk merebus telur pada airnya. Setelah matang, telur pun bisa dikonsumsi untuk mengisi perut yang sedang keroncongan.

Terakhir tapi tak kalah menariknya, Kawah Upas yang berada di sebelah Kawah Ratu. Bagi kamu yang senang dengan petualangan, berkunjung ke Kawah Upas bolehlah dicoba karena jalannya merupakan bebatuan terjal dan relatif berpasir. Jadi memang butuh skill dan energi ekstra untuk menjajal medan ke Kawah Upas, ya.

Berkeliling Naik Kuda

gunung tangkuban perahu naik kuda
Photo by @rizkapazarina via Instagram

Buat yang ingin merasakan pengalaman berbeda saat mendaki Gunung Tangkuban Perahu, atraksi ini begitu sayang untuk dilewatkan.

Pengunjung bisa berkeliling tempat wisata ini dengan naik kuda yang disediakan oleh joki setempat. Harganya pun cukup terjangkau. Cukup merogoh kocek mulai dari Rp50.000 per orangnya, kamu sudah bisa menikmati berkendara kuda, dong.

Kekuatan Magis Air Kahuripan

air kahuripan gunung tangkuban perahu
Photo by @shelatamara via Instagram

Sumber mata air panas di Gunung Tangkuban Perahu juga tak kalah melimpah. Kalau kamu berkunjung ke sini, rekomendasi utama adalah pemandian air panas di dalam gua. Air yang mengalir langsung dari puncak gunung ini dipercaya juga dimanfaatkan oleh Dayang Sumbi pada masa lalu.

Makanya mata air keramat yang dikenal dengan Air Kahuripan ini diyakini memiliki kekuatan ajaib. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, air ini berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit, membuat wajah terlihat awet muda, hingga menghilangkan rasa lelah. Hmm, apa iya?

Wisata Kuliner Khas

wisata kuliner gunung tangkuban perahu
Image by Emilian Robert Vicol from Pixabay

Puas berkeliling area Tangkuban Perahu, belum lengkap rasanya kalau tidak mencoba kenikmatan jajanan khas Sunda. Jangan khawatir karena beragam menu disediakan oleh warung-warung di kawasan ini. Mulai dari soto, jagung bakar, sosis, hingga cilok.

Harga jajanannya pun tidak bikin kantong jebol karena rata-rata seharga Rp10.000-an. Untuk menu jagung bakar serut, patut dicoba deh karena terasa spesial dibandingkan jagung pada umumnya ditemui di tempat lain. Jagung khas Tangkuban Perahu memiliki ukuran yang lebih besar dan terasa lebih manis. Bikin nagih sih pastinya, deh.

Beli Oleh-oleh di Toko Souvenir

Terakhir, sebelum meninggalkan kawasan Taman Wisata Alam Tangkuban Perahu, kamu juga bisa membeli oleh-oleh untuk keluarga atau sahabat. Jejeran toko souvenir khas Lembang bisa dipilih sesuai seleramu. Di antara cenderamata yang bisa kamu bawa pulang adalah mainan, kerajinan tangan, pakaian, hingga jaket rajut. Tunjukkan keahlianmu dalam menawar supaya harga oleh-oleh bisa sesuai dengan alokasi uang di dompet, ya.

Rute Menuju Gunung Tangkuban Perahu

Penasaran untuk segera menjejakkan kaki di Tangkuban Perahu? Terdapat beberapa rute bisa ditempuh menuju gunung yang beralamat di Jalan Raya Tangkuban Perahu No. 147, Lembang, Bandung Utara ini.

Di antaranya ialah melalui tol Cipali, tol Baros, atau tol Pasteur jika kamu memulai perjalanan dari Jabodetabek dan sekitarnya. Buat yang dari area Sumedang, Ciamis, Majalengka, Garut, Cirebon, dan Jawa Tengah, maka bisa melalui tol Purbaleunyi via tol Cileunyi. Selanjutnya, baru deh melanjutkan perjalanan ke salah satu dari tiga pilihan tol tersebut.

ingin liburan ke bandung? dapatkan hotel murah di bandung untuk menemani perjalanan anda, dapatkan juga voucher paket wisata terbaik hanya di tripcetera.com

Stone Garden Citatah, Pesona Keindahan Gunung Purba di Bandung

Stone Garden Citatah

Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, Bandung memang merupakan kota yang sangat populer. Letaknya yang tak begitu jauh dari Jakarta menjadikan Bandung juga sebagai tempat terbaik untuk rehat sejenak. Kota yang dijuluki sebagai Kota Kembang menyimpan berbagai potensi wisata tak terbatas.

Mulai dari wisata kuliner, belanja, urban, museum, hingga alam dapat kamu temukan di Bandung. Makanya kota ini selalu menarik animo wisatawan, baik dari Indonesia maupun mancanegara. Di antara tempat wisata alami tersebut adalah Stone Garden Citatah yang berlokasi di Puncak Gunung Pawon, Desa Gunung Masigit, Cipatat, Bandung Barat.

Taman Unik di Puncak Bandung

stone garden citatah bandung
Photo by @rafitamartion via Instagram

Ada apa di Stone Garden atau Geopark Citatah? Destinasi wisata di Padalarang ini menawarkan suasana taman yang anti mainstream. Bukan dipenuhi tanaman atau bunga-bungaan, taman di Stone Garden berupa hamparan gunung batu kapur purba.

Saking tuanya, batu kapur di kawasan ini diprediksi telah berusia 20 – 30 juta tahun. Perkiraan tersebut dibuktikan dengan adanya bermacam-macam fosil binatang, berupa koral di atas bukit. Temuan tersebut sekaligus membuktikan kalau dataran tinggi Stone Garden adalah kawasan laut dangkal pada masa lampau.

Baca Juga : 13 Mall Terbaik di Bandung, Surga Wisata Belanja Bersama Keluarga

Selama 20 – 30 juta tahun, kawasan berupa kumpulan koral tersebut menyusun bebatuan gamping. Bertahan hingga saat ini, panorama di Stone Garden sulit untuk ditemukan di kawasan lainnya. Seluas 2 hektar, kawasan ini siap menyuguhkan pemandangan alam yang memikat dengan jejeran batuan gamping eksotis.

Hunting di Spot Foto Instagramable

spot instagramable stone garden citatah
Photo by @nuralim19 via Instagram

Formasi batuan gamping di Stone Garden Citatah sangat menarik untuk dijadikan latar berfoto. Tidak heran kalau banyak pengunjung menganggap spot foto tersebut sangat instagramable. Wajib untuk membingkai kenangan di kawasan geopark ini karena keunikan yang sulit tertandingi. Bahkan, area ini kerap pula dijadikan tempat shooting video klip dan prewedding, lho. Kalau kamu berencana segera menikah, foto prewedding di Stone Garden bisa menjadi pilihan yang sangat tepat.

Berburu Momen Matahari Terbenam

Jangan buru-buru pulang saat jalan-jalan ke Stone Garden. Setidaknya tunggulah saat sore hari karena itulah momen terbaik di destinasi ini. Pengunjung bisa menikmati pemandangan sunset yang sangat khas. Keindahan gunung kapur berpadu dengan pendaran cahaya jingga matahari terbenam. Foto dengan suasana senja juga sangat menarik untuk dilakukan.

Wahana Menantang Adrenalin

stone garden citatah
Photo by @yudhahari_ via Instagram

Kamu tidak hanya puas dengan adem-adem ayem saja saat berada di Stone Garden, kan? Beruntung karena pengelola tempat wisata ini menyediakan bermacam-macam wahana atraktif. Termasuk untuk menantang adrenalin, kamu bisa menantang diri dengan beragam spot menarik di atas puncak gunung kapur. Di antaranya, spot sarang burung dan tempat duduk di langit-langit. Dicoba, yaaa!

Panjat Tebing

panjat tebing stone garden bandung
Photo by @ciko.myid via Instagram

Bukan hanya wahana adrenalin di atas puncak, pengunjung Stone Garden bisa melakukan aktivitas panjat tebing. Makanya ya, banyak kalangan pencinta alam yang datang ke tempat wisata ini. Biasanya, pemanjat tebing mengasah kemampuannya saat akhir pekan. Kamu bisa ikut bergabung dengan bebas untuk menuntaskan rasa penasaran dalam panjat tebing.

Menyantap Kuliner Khas

Sebelum pulang ke rumah, jangan lupa untuk menyempatkan wisata kuliner khas Bandung, ya. Tempat makan di kawasan Stone Garden memiliki sajian hidangan yang begitu lezat. Cemilan, makanan berat, hingga minuman khasnya tidak akan mengecewakan, deh. Ada toko cinderamata yang bisa kamu datangi kalau ingin membawa pulang oleh-oleh untuk keluarga atau teman-teman, ya.

Cara Menuju Stone Garden
Photo by @trpuspitasari via Instagram

Stone Garden Citatah cukup mudah diakses dari pusat kota Bandung. Pertama-tama, kamu lewati jalan tol Purbaleunyi lalu keluar di tol Padalarang menuju ke arah Cianjur. Selanjutnya, kawasan Tagog Apu menjadi patokan. Nah, gapura bertuliskan Goa Pawon dan Stone Garden sudah mulai berada di sebelah kanan jalan. 

Tiket Masuk

Tiket Masuk stone garden
Photo by @danicoeg_ via Instagram

Akses mudah ke Stone Garden semangkin dilengkapi dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau. Pengunjung tidak perlu merogoh kocek begitu dalam untuk merasakan keuntungan-keuntungan di atas. Tiket masuknya hanya sekitar Rp5.000 saja, lho. Sangat murah, kan?

Tips Berkunjung ke Stone Garden

Berada di ketinggian 700 mdpl, pengunjung diwajibkan untuk mendaki selama sekitar 30 menit agar bisa tiba di puncak. Meskipun berada di dataran tinggi, Stone Garden tidaklah sesejuk dan sedingin daerah puncak lainnya. Kalau hawa siang hari terasa begitu panas karena terik matahari. Ditambah lagi, pepohonan masih terbatas untuk menangkal terik matahari.

Sebaiknya pakai payung atau sunblock saat memutuskan untuk ke Stone Garden pada siang hari, ya. Tapi kalau mau rekomendasi waktu terbaik untuk berkunjung, datang pada pagi atau sore hari. Matahari tidaklah terlalu terik dan udaranya juga cenderung lebih segar. 

Oh ya, jangan lupa untuk bawa kamera supaya bisa mendokumentasikan momen liburan di Geopark. Kamu tidak akan pulang tanpa kenangan yang bisa diabadikan dari foto, kan? Pastinya, perjalanan dengan sedikit perjuangan untuk menuju Stone Garden akan terbayar ketika kamu mulai melintasi kawasan wisata ini. Nah, ingin perjalanan yang lebih menyenangkan, langsung cek situs Tripcetera dan temukan penawaran tiket pesawat murah dan sewa mobil terbaik hanya dalam satu website, ya.

Pantai Kuta Bali, Keindahan Senja Pasir Putih yang Mempesona

Pantai Kuta Bali – Bagi yang berlibur ke Bali, maka yang akan terlintas pertama kali dalam benak adalah Pantai Kuta. Rasanya belum berkunjung ke pulau ini jika belum menginjakkan kaki di atas hamparan pasir putihnya.

Ternyata sejak dekade 1970-an, Pantai Kuta telah menjadi destinasi wisata andalan bagi Pulau Bali. Namun siapa sangka kalau sejak saat itu, pantai ini masih menjadi primadona dengan pesona yang tak pernah pudar.

Keindahan Pantai Kuta

Bukan hanya diminati oleh wisatawan domestik, turis mancanegara pun berlomba-lomba menikmati keindahan pantai yang berada di sisi selatan Kota Denpasar ini. Tentu saja karena pantai ini memang menawarkan keindahan pasir putih yang memanjang dan luas. Ombak yang cukup tenang bagi peselancar semakin mendukung keseruan. 

Garis Pantai Panjang dengan Pasir Putih 

pantai kuta bali dengan garis pantai sepanjang 5 km
Credit Image : suaradotcom

Pantai Kuta bali memiliki garis pantai yang cukup panjang hingga mencapai 5 kilometer. Bentangan garis pantai terbaik tersebut berlanjut ke Pantai Double Six dan Pantai Seminyak. Tak heran kalau kebanyakan pengunjung Kuta akan terpikat dengan pesona hamparan pasir putih.

Garis lengkung Pantai Kuta tak kalah unik karena berbentuk bulan sabit. Bagi yang ingin bermain pasir, tak perlu takut kepanasan karena pasir putih cenderung lebih tidak menyerap panas ketimbang pasir berwarna hitam. Sehingga kamu bisa lebih leluasa berelaksasi ataupun membuat istana pasir.

Kalau mau lebih teduh, kamu bisa menyewa tenda-tenda sambil menyantap kudapan ataupun minuman segar yang disediakan oleh berbagai penjaja yang berjejeran di sepanjang pasir pantai. Tak hanya itu, deretan pohon hijau turut menambah keasrian Pantai Kuta di bawah teriknya mentari.

Berselancar di Pantai Kuta

Berselancar di pantai kuta bali
Credit Image : Michael Olsen @unsplash

Meskipun menghadap ke Samudra Hindia, namun kamu tidak perlu khawatir dengan ombak di Pantai Kuta Bali. Ketinggian dan arusnya cukup bersahabat bagi peselancar pemula. Jadi, jangan sampai lupa untuk membawa papan selancar untuk mendapatkan pengalaman lebih seru lagi.

Kalau tidak memiliki papan selancar milik sendiri, pengunjung pantai dapat menyewa dari tempat penyewaan khusus di sepanjang garis pantai. Harga papan surfing tersebut bervariasi sesuai dengan ukuran dan kualitas bahan dengan rata-rata senilai Rp150.000 per 2 jam.

Selain itu, kamu pun bisa mendapatkan kelas peselancar yang akan dipandu khusus oleh pemandu profesional yang sudah berpengalaman. Pemandu tersebut akan membantumu menantang ombak di Pantai Kuta Bali sehingga mampu memecah gelombang dengan papan selancar. Berselancar pastinya tidak akan semenyeramkan dalam bayangan masa lalu lagi.

Olahraga Air dengan Jet Ski

bermain jetski di pantai kuta bali
Credit Image : @balijetski on Instagram

Kamu ingin olahraga air yang lebih memacu adrenalin? Buang jauh-jauh risaumu karena Pantai Kuta merupakan salah satu destinasi bermain jet ski terbaik di Pulau Bali. Wahana ini bahkan menjadi salah satu watersport favorit bagi wisatawan yang berkunjung.

Untuk setiap sesi selama 15 menit, kamu cukup membayar tarif penyewaan senilai Rp150.000 hingga Rp250.000. Tentunya kocek tersebut sebanding dengan keseruan dan tantangan yang kamu akan dapatkan selama bermain jet ski di atas perairan biru Pantai Kuta bali.

Pijat Tradisional Bali

pijat tradisional di pantai kuta bali
Credit Image : @leebudihart on instagram

Setelah puas bermain air, Pantai Kuta menyiapkan penawar yang akan membuat segala kepenatan menjauh. Pengunjung dapat menikmati perawatan pijat tradisional yang disediakan oleh ibu-ibu penduduk lokal. Sambil diterpa semilir angin sepoi-sepoi khas pantai, jasa pijat tradisional Bali akan terasa begitu memanjakan.

Tarif perawatan tradisional tersebut hanya berkisar Rp75.000 per jam dengan bermodalkan selembar tikar dan minyak urut dari kelapa yang dicampur garam. Selain itu, terdapat pula fasilitas spa tradisional Bali di sekitar kawasan pantai. Fasilitas tersebut tak hanya menawarkan pijat tradisional saja, tetapi juga tersedia refleksiologi, manikur, dan pedikur. Badan pun akan terasa lebih ringan setelah seharian jalan-jalan di Kuta.

Jogging Menyambut Hari Baru di Tepi Pantai

Salah satu waktu terbaik untuk berkunjung ke Pantai Kuta adalah pada pagi hari. Pantai ini masih sepi dari aktivitas ramai wisatawan. Sehingga kamu bisa menikmati momen me time sambil berolahraga pagi. Tak heran kalau jogging di tepi pantai menjadi pengalaman yang disarankan di Kuta. Sebaiknya kamu datang pada pukul 6 hingga 7 pagi sebelum banyak orang akan mulai berdatangan. Memulai hari dengan sehat dan menyegarkan di Kuta akan menjadi kesan seru di Pulau Dewata.

Menyaksikan Senja di Pantai Kuta Bali

menyaksikan senja di pantai kuta bali
Credit Image : @discoverykartikaplaza on Instagram

Tentu saja, lokasi Kuta yang berada di sebelah barat Bali akan memudahkan wisatawan menyaksikan pesona matahari terbenam. Keindahan matahari terbenam akan mengundang decak kagum para pengabdi senja. Makanya usahakan datang sebelum pukul 18.00 wita agar bisa mendapatkan momen magic hour tersebut. Apalagi jika sedang akhir pekan, maka wisatawan di Kuta membludak sehingga kerap terjadi kemacetan. Jadi jangan sampai kelewatan menikmati panorama sunset yang sangat instagramable di Kuta.

Surga Berburu Kuliner Lezat

Kawasan Pantai Kuta Bali tak hanya menjadi surga wisata bahari. Area ini juga bisa menjadi surga berburu kuliner lezat dengan berbagai menu makanan. Mulai dari seafood, hidangan khas nusantara hingga western food dapat kamu temukan dengan lengkap di warung ataupun restoran di sekitar Pantai Kuta.

Kudapan paling khas di Kuta adalah lumpia yang banyak dijajakan di pinggir pantai. Lumpia khas Bali tersebut sangat terjangkau dengan cukup merogoh kocek senilai Rp5.000 saja. Rasanya sangat menggugah selera dengan siraman bumbu kacang yang begitu khas.

Rute ke Pantai Kuta Bali

Dari Bandara Ngurah Rai, Pantai Kuta dapat ditempuh selama 15 menit. Sehingga, Pantai Kuta Bali termasuk salah satu pantai yang sangat mudah diakses di Pulau Dewata. Jadi kamu tidak perlu khawatir karena akses ke pantai ini dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum ataupun pribadi. Sangat direkomendasikan untuk menyewa kendaraan jika ingin mobilisasi selama berwisata di Pulau Dewata menjadi lebih leluasa.

Transportasi di Pantai Kuta Bali

Jika bepergian dalam skala kecil, maka kamu bisa merental sepeda motor dengan kisaran harga sewa sekitar Rp100.000 hingga Rp200.000 perhari. Namun jika pergi berombongan, sebaiknya menyewa mobil saja dengan biaya rental sekira Rp175.000 hingga Rp300.000 perhari. Untuk dapatkan penawaran kendaraan dengan harga terbaik, kamu bisa memesan jasa rental mobil di bali terpercaya via Tripcetera.

Temukan pula berbagai promo hotel di bali dan penginapan terbaik di sekitar pantai kuta Bali agar bisa menikmati pesona dan kenyamanan berlibur maksimal lewat Tripcetera. Nikmati serunya berlibur dengan satu situs terlengkap selama pelesiran di Pulau Dewata.

Gedung Sate Bandung – Sejarah, Fungsi & Keindahan Arsitektur

Gedung Sate Bandung

Gedung Sate merupakan ikon kebanggan Kota Bandung. Bangunan yang telah menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat sejak 1980 ini berlokasi di Jalan Diponegoro No. 22. Meski digunakan sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate tetap menjadi tempat wisata favorit bagi yang berwisata ke Bandung.

Alasan pelancong berkunjung ke bangunan ini pun beragam. Termasuk karena Gedung Sate memiliki nilai sejarah dan seni yang tidak dimiliki oleh bangunan-bangunan lainnya. Namun, masih banyak fakta-fakta menarik dari gedung ini yang belum diketahui oleh banyak orang. Seperti apa? Berikut adalah fakta seru terkait Gedung Sate.

10 Fakta Gedung Sate Bandung

1. Bukan Tempat Makan Sate

gedung sate bandung
Photo by @aulfadlan via Instagram

Kalau hanya mendengar namanya, kebanyakan orang mungkin akan mengira kalau bangunan ini merupakan warung makan sate atau setidaknya banyak penjual sate di sekeliling gedungnya. Namun, anggapan tersebut salah, ya.

Jadi, penamaan Gedung Sate didasarkan karena adanya struktur ornamen yang mirip dengan tusuk sate di bagian atas gedung. Nah, agar pengucapannya dapat lebih mudah, maka orang-orang setempat pun menyebut pusat pemerintahan ini dengan Gedung Sate.

2. Interpretasi Beragam Tentang Ornamen Sate

ornamen gedung sate bandung
Photo by @echanmoto via Instagram

Ornamen sate yang berada di bagian atap gedung ini ternyata memiliki interpretasi berbeda-beda. Ada yang beranggapan kalau itu bukanlah sate, melainkan jambu air yang berjumlah enam buah. Jambu tersebut memiliki makna lokalitas sebagai perlambang kesuburan wilayah Kota Kembang.

Adapun enam ornamen tersebut menjadi simbol nominal uang yang digunakan dalam membangun gedung, yaitu enam juta gulden. Tak hanya itu, ornamen tersebut juga dinilai mirip seperti lambang bunga lotus yang tengah bermekaran.

Baca Juga : Ranca Upas: 9 Hal yang Harus Kamu Tahu Sebelum Liburan

3. Memiliki Lorong Rahasia

Bagian paling misterius dari Gedung Sate adalah desas-desus kalau bangunan ini menyimpan lorong rahasia. Jadi penampakan luar yang megah ini dikabarkan memiliki ruang misterius. Katanya, bagian tersebut berupa lorong rahasia yang dapat menghubungkan langsung dengan Kantor Dinas Gubernur Jawa Barat.

Namun, hal tersebut dirahasiakan saat ini karena adanya peristiwa kelam di masa lalu. Konon, pernah ada tawanan yang tewas di area tersebut sehingga menyebabkan penutupan permanen. Pengelola gedung pun sudah tidak mau berkomentar terkait hal tersebut.

4. Sirine Mampu Terdengar Hingga Cianjur

Selain lorong rahasia, keunikan lain dari Gedung Sate ini adalah benda yang menghiasi ruang paling atas Gedung Sate. Di tengah ruangan yang dikelilingi oleh kaca tersebut, terpajang mesin pembunyi sirine. Dulunya sirine kerap digunakan sebagai penanda perang.

Petugas harus turun satu lantai untuk mengoperasikan mesin agar bisa membunyikan sirine tersebut. Tak tanggung-tanggung, bunyi sirine dapat terdengar hingga ke Cianjur, Pangalengan, dan Cicalengka.

Akan tetapi, kini sirine tersebut hanya dioperasikan pada upacara hari kemerdekaan atau peringatan hari nasional lainnya. Daya pancar suaranya pun telah diredam hingga hanya terdengar dalam radius dua kilometer saja.

5. Tugu Serangan Gurhaka

Tugu serangan gurhakha
Photo by @aulfadlan via Instagram

Nilai historis Gedung Sate bahkan telah terasa nyata sejak melangkahkan kaki di halaman depannya. Saat kamu memasuki bagian halaman, kamu akan menemukan sebuah tugu bersejarah.

Tugu tersebut merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi tujuh pemuda yang gugur saat berjuang melawan tentara Gurhaka. Hal itu diperkuat dengan tulisan pada tugu: “Dalam mempertahankan Gedung Sate terhadap serangan pasukan Gurhaka tanggal 3 Desember 1945, tujuh pemuda gugur dan dikubur pihak musuh di halaman”.

Baca Juga : Dago Bandung, 8 Wisata Hits yang Harus di Kunjungi

6. Bangunan Tahan Gempa

Pembangunan Gedung Sate dipimpin oleh arsitek berkebangsaan Belanda, Ir. J. Gerber. Arsitek itulah yang merancang Gedung Sate dengan menggunakan banyak persendian. Karenanya, gedung ini pun dapat tahan gempa hingga 9 SR. Tidak mengherankan, ya, kalau bangunan ini tetap kokoh hingga saat ini.

7. Hampir Berusia 100 Tahun

Peletakan batu pertama Gedung Sate dilakukan pada tanggal 27 Juli 1920. Sementara itu, pembangunannya baru rampung pada bulan September 1924. Pada saat itu, gedung ini merupakan kompleks induk bangunan utama Gouverments Bedrijven, kantor pusat PTT (Pos, Telepon dan Telegraf), dan Perpustakaan.

Nah, gedung ini pun akan segera berusia 100 tahun dengan tetap utuh. Kekokohan Gedung Sate tak terlepas dari bahan dan teknis konstruksi yang dipakai. Di antaranya, dinding bangunan ini terdiri atas kepingan batu berukuran besar. Bukan batu sembarangan, matu tersebut berasal dari kawasan perbukitan batu di Bandung timur, Arcmanik dan Gunung Manglayang.

8. Dikerjakan 2.000 Tukang

Pembangunan Gedung Sate ternyata mengerahkan pekerja sebanyak tak kurang dari 2.000 orang. Pekerja tersebut termasuk dari tukang kayu dan pemahat batu. Sebanyak 150 orang di antaranya merupakan ahli pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina. Sementara itu, tukang batu, kuli aduk, dan peladen kebanyakan berasal dari penduduk Kampung Sekeloa, Coblong Dago, Gandok, dan Cibarengkok.

9. Perpaduan Arsitektur Nusantara dan Eropa

Gedung ini pun dirancang dengan menggabungkan unsur arsitektur Nusantara dan Renaissance Eropa. Budaya Indonesia dapat terlihat dari ornament yang menyerupai bentuk candi berundak di bagian tengah fasad. Hal serupa juga terlihat dari bagian menaranya yang bebentuk pura bertingkat-tingkat.

Sementara itu, arsitektur khas Eropa tampak jelas dari pilar yang berdiri di sepanjang koridor utama. Ornamen yang berbentuk lengkungan dengan cukup teratur dan berpola secara berulang-ulang juga mengadopsi gaya Italia. Termasuk pula dengan jendela yang berukuran besar dan atap yang menjulang tinggi. Betapa perpaduan yang sangat menarik, ya.

10. Mengarah ke Gunung Tangkuban Perahu

Kalau kamu mengamati lebih detail, kamu akan sadar kalau arah bangunan ini menghadap ke Gunung Tangkuban Perahu. Kamu bisa naik ke salah satu ruangan kecil di lantai III Gedung Sate untuk menyaksikan daerah sekitar bangunan ini.

Ruang yang disebut ruang menara ini dikelilingi oleh teras yang cukup lebar. Nah, saat berada di sisi utaranya, semakin tampak kalau Gedung Sate mengikuti sumbu poros Utara-Selatan dan sengaja dibangun menghadap Gunung Tangkuban Perahu. Kalau cuaca sedang baik, pengunjung bisa menyaksikan langsung bentuk perahu terbalik yang menjadi karakter gunung dari legenda Dayang Sumbi ini.

Semakin tertarik untuk berkunjung ke Gedung Sate? Apalagi, gedung ini memang merupakan pusat aktivitas warga Kota Kembang karena dekat dengan lapangan olahraga Gasibu.

Pengunjung biasanya meramaikan kawasan ini pada akhir pekan untuk bersantai, berolahraga, ataupun sekadar mengobrol dengan keluarga dan teman-teman. Nah, supaya bisa ke sini, buruan pesan tiket pesawat murah ke Bandung dengan mengakses tripcetera.

Kamu juga bisa mendapatkan penginapan murah terbaik di bandung dengan harga terjangkau lewat tripcetera, ya!

ingin jalan-jalan ke kota bandung? dapatkan rental mobil murah hanya di tripcetera

Keindahan dan 6 Mitos yang Menjadi Misteri Pendaki

Ranu Kumbolo

“Yang kita perlu sekarang cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya. Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya. Leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. Hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut yang akan selalu berdoa.” – Ranu Kumbolo

Kutipan di atas menjadi salah satu dialog pemeran film 5 CM setelah bertolak dari Ranu Kumbolo, Gunung Semeru.

Dalam film tersebut, Ranu Kumbolo dicitrakan sebagai danau indah yang menjadi persinggahan favorit bagi pendaki Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Pendaki kerap mendirikan tenda di sekitar Danau Ranu Kumbolo sebelum melanjutkan perjalanan menuju Puncak Mahameru.

Selain menikmati keindahan pesona danau di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut, kamu bisa berinteraksi dengan pendaki lainnya.

Biasanya pendaki tiba pada malam hari di Ranu Kumbolo untuk menyaksikan galaksi jika langit sedang cerah. Waktu terbaik untuk merasakan pengalaman mengesankan itu adalah pada bulan Mei hingga September.

Uniknya lagi, Ranu Kumbolo juga merupakan spot terbaik untuk melihat sunrise dan sunset. Namun, sebelum memulai perjalanan ke sini, ada baiknya kamu memperhatikan enam mitos berikut, ya.

6 Mitos Ranu Kumbolo bagi Pendaki

1. Sakralnya Air Danau Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo
Photo by Nofi Sofyan Hadi on Unsplash

Danau Ranu Kumbolo dipercayai oleh penduduk lokal sebagai wadah air yang suci. Sejak ratusan tahun yang lalu, air danau selalu dimanfaatkan dalam ritual suci kepercayaan masyarakat setempat.

Karena kesakralan airnya, ada beberapa larangan bagi pendaki yang transit di danau ini.

Di antaranya ialah pendaki tidak diperbolehkan untuk mandi, mencuci, apalagi buang air di danau. Jangan coba-coba berenang juga, karena suhunya sangat ekstrim dan kedalamannya mencapai 28 meter.

Terlepas dari kebenaran mitos air suci ini, pendaki memang harus mematuhi larangan tersebut.

Dengan tidak melakukan larangan itu, kamu secara otomatis sedang menjaga keindahan Ranu Kumbolo agar tetap awet dan terjaga.

Karenanya, setiap aktivitas di area ini sebaiknya dilakukan dalam jarak 10 meter dari tepi danau. Jika ingin mandi, kamu bisa memanfaatkan toilet umum di area Ranu Kumbolo.

2. Buktikan Cinta di Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta berada di sebelah barat Ranu Kumbolo dan merupakan jalur perbukitan untuk menuju ke puncak gunung.

Mitosnya, bagi yang terus mendaki tanjakan sembari memikirkan kekasih tanpa menoleh ke belakang, maka akan memiliki akhir cerita yang bahagia. Sebaliknya, jika menoleh ke belakang, maka kisah cinta akan berakhir pilu.

Mitos ini bermula ketika sepasang tunangan mendaki Gunung Semeru. Konon, saat melewati Tanjakan Cinta, sang pria tiba lebih dulu di puncaknya.

Namun, saat menoleh ke belakang, ia menyaksikan tunangannya terguling jatuh hingga tewas karena kelelahan.

3. Ikan Mas, Penjaga Ranu Kumbolo

ikan mas ranu kumbolo
Credit Image : @wahyu.kurniaji on Instagram

Danau Ranu Kumbolo dilimpahi dengan ikan mas. Namun, ada larangan bagi setiap pengunjung danau untuk tidak memancing atau menangkapnya.

Pasalnya, warga setempat meyakini bahwa ikan mas tersebut merupakan jelmaan dewi yang ditugaskan untuk menjaga keindahan Ranu Kumbolo.

4. Sosok Dewi Berkebaya Kuning

ranu kumbolo
Credit Image : @@chyntiaanggun on Instagram

Selain berwujud ikan mas, penunggu Ranu Kumbolo juga diasosiasikan dengan penampakan sosok wanita.

Menurut cerita yang beredar, wanita tersebut kerap muncul dengan pakaian kebaya berwarna kuning.

Sebelum muncul, asap akan mengepul di permukaan Ranu Kumbolo pada saat bulan purnama.

5. Puncak Abadi Para Dewa

Puncak para dewa Ranu Kumbolo
Photo by Irfan Maulidi on Unsplash

Setelah beristirahat di Ranu Kumbolo, pendaki dapat melanjutkan perjalanannya ke Puncak Mahameru.

Puncak ini merupakan titik tertinggi di Pulau Jawa. Jauh lebih tinggi dibandingkan puncak Gunung Slamet, Sumbing, Sindoro, ataupun Gede Pangrango.

Bahkan, Mahameru juga dikenal sebagai puncak abadi para dewa yang menghubungkan manusia dan kayangan.

Hingga kini, masyarakat Jawa dan Bali masih menganggap puncak ini sebagai kediaman dewa sehingga masih terdapat sesajen di beberapa titik.

6. Pakunya Pulau Jawa

Gunung Semeru
Photo by Ferdi Nusaputra on Unsplash

Menurut legenda kepercayaan masyarakat Jawa yang tertulis di kitab kuno Tantu Pagelaran pada abad 15, dulunya Pulau Jawa mengambang dan terombang-ambing di lautan.

Kemudian, dewa memutuskan untuk memaku Pulau Jawa dengan memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.

Pada awalnya, gunung ini berada di ujung barat tanah Jawa. Namun karena posisinya jadi berat sebelah, maka gunung tersebut dibagi dua dengan Gunung Semeru di sisi timur dan Gunung Penanggungan di sisi barat Jawa.

Demikian keenam mitos yang ada di Ranu Kumbolo dan sekitarnya. Kamu bebas memilih antara percaya atau tidak percaya terkait mitosnya, tapi yang harus diingat ialah tetap mengikuti aturan yang ditetapkan dan menjaga kebersihan.

Kamu tidak mau Ranu Kumbolo hanya tinggal nama di masa depan karena kelalaian hari ini, kan?

Jangan lupa pula, kamu bisa memesan akomodasi terdekat, transportasi dan paket wisata murah melalui tripcetera.com untuk dapatkan harga penawaran terbaik dan sistem terpercaya, ya!

Nepal van Java, Keindahan Desa Wisata di Lereng Gunung Sumbing

Nepal van Java sedang banyak dibicarakan akhir-akhir ini di berbagai media social dari mulai facebook, instagram dan tiktok.

Viralnya Nepal van Java bukan tanpa alasan, desa wisata yang terletak di kawasan lereng gunung sumbing ini terkenal karena keindahan desa dan alamnya seperti pedesaan di pegunungan Nepal.

Bagi Anda yang ingin merasakan suasana liburan seperti diluar negeri, Anda bisa mengunjungi desa wisata Nepal van Java ini dan mengabadikan momen liburan yang berbeda dari biasanya.

Lokasi Nepal van Java

Desa wisata dengan julukan Nepal van Java ini terletak di lereng gunung sumbing tepatnya berada di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Dusun Butuh merupakan dusun tertinggi di Kabupaten Magelang, yaitu dengan ketinggian 1.600 mdpl.

Karena berada di daerah pegunungan sumbing, cuaca di Dusun Butuh ini cukup dingin dan medan yang harus ditempuh juga lumayan ekstrim sehingga Anda harus menyiapkan kondisi kendaraan dan mengenakan pakaian hangat sebelum berwisata ke tempat ini.

Pemandangan Nepal van Java

Seperti namanya, Nepal van Java menawarkan pemandangan pedesaan seperti yang berada di pegunungan Nepal.

Dengan deretan rumah penduduk yang berjejer rapi di lereng gunung dan kabut tipis yang kadang menyelimuti dengan latar belakang gunung sumbing menambah nuansa seperti di pegunungan Nepal.

Wisata Nepal van Java

Setelah sampai di Dusun Butuh, Anda bisa melakukan beberapa kegiatan wisata bersama keluarga seperti jelajah kampung, Anda bisa berkeliling desa wisata ini sambil menikmati keindahan pemandangan pegunungan sumbing serta melihat aktivitas penduduk sekitar yang berkebun serta bercocok tanam.

Warga di Dusun Butuh ini sangat ramah terhadap pengunjung yang datang, jika mau, Anda juga bisa membantu para penduduk beraktivitas serta bercengkerama bersama mereka.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan latar keindahan desa dan pegunungan untuk berfoto, disini Anda bisa menemukan banyak sekali spot foto instagramable seperti Gapura Dusun, Teras Nepal, Taman Depok, Teras Masjid, hingga Gapura Pendakian.

Setelah lelah melakukan jelajah kampung, Anda bisa bersantai di kedai-kedai kopi sambil menikmati pemandangan alam dan menikmati sunrise yang indah, desa wisata Dusun Butuh terdapat beberapa homestay yang nyaman untuk jadi tempat beristirahat, sambil menunggu waktu matahari mulai menyingsing.

Untuk menuju ke Nepal van Java, Anda bisa melalui dua rute yaitu melalui Yogyakarta dan Semarang. Jika dari Yogyakarta Anda membutuhkan waktu tempuh sekitar 2 jam. Sedangkan jika dari Semarang dan menggunakan jalan tol, Anda memerlukan waktu sekitar 2,5 jam perjalanan.

Apabila sudah mulai memasuki Kota Magelang, ikuti jalur menuju Pasar Kaliangkrik, yang jaraknya sekitar 12 kilometer. Dari pasar tersebut Anda ikuti jalan hingga tiba di Sekolah Dasar Negeri Desa Temanggung.
Kemudian ambil kanan, dan naik sekitar 6 kilometer ke arah basecamp Sumbing melalui Dusun Butuh, Kaliangkrik.

Setelah itu Anda bisa menemukan lokasi Nepal van Java, sekitar 400-500 meter sebelum basecamp Gunung Sumbing via Butuh Kaliangkrik.

Tips Berkunjung ke Nepal van Java

Sebelum berkunjung ke Dusun Butuh Nepal van Java, terlebih dahulu Anda harus mempersiapkan beberapa hal agar perjalanan Anda berjalan dengan lancar dan baik.

Berikut ini adalah beberapa tips dari tripcetera yang bisa Anda gunakan sebelum menikmati keindahan alam dusun wisata di lereng gunung sumbing tersebut.

  1. Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima
    Dusun butuh mempunyai medan yang cukup ekstrim karena lokasinya yang berada di lereng gunung, Anda juga akan menemui tanjakan yang sangat curam sehingga kondisi kendaraan yang Anda gunakan harus dalam keadaan prima, pastikan kondisi mesin, rem dan penerangan.
  2. Bawalah kamera drone
    Jika memungkinkan, bawalah camera drone untuk mengabadikan keindahan pemandangan Nepal van Java sehingga Anda bisa mendapatkan gambar desa-desa di lereng sumbing dari ketinggian.
  3. Datanglah saat cuaca cerah
    Selanjutnya, Anda lebih baik datang ke Nepal van Java saat cuaca cerah dan pada waktu pagi hari sehingga gunung sumbing tidak tertutup kabut atau hujan.
  4. Bersikap ramah terhadap warga sekitar
    Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung, merupakan peribahasa yang harus Anda pegang dimanapun Anda berada, termasuk di desa butuh Nepal van Java, Anda harus bersikap ramah terhadap warga sekitar, mereka akan sangat merasa senang dan dihargai saat ada pengunjung yang bersikap baik pada mereka.
  5. Patuhilah protokol kesehatan
    Yang terakhir, Anda harus selalu mematuhi protokol kesehatan, pastikan Anda mengenakan masker, mencuci tangan dan dalam kondisi sehat saat berwisata ke Nepal van Java.

Demikianlah beberapa informasi dan tips sebelum berkunjung ke Dusun Butuh Nepal van Java yang bisa kami berikan, semoga memberikan manfaat untuk para pembaca blog tripcetera.