Tag: Konservasi

Taman Nasional Way Kambas, Pusat Konservasi Gajah Sumatera

Taman Nasional Way Kambas

Potensi wisata di Indonesia tidak hanya selalu tentang pantai di Bali atau warisan budaya berupa Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Selain dua destinasi wisata populer tersebut, bumi pertiwi juga menawarkan keindahan dan keunikan taman nasional untuk dikunjungi. Negeri ini dilimpahi dengan berbagai taman nasional. Di antara yang cukup populer adalah Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan Taman Nasional Way Kambas.

Fakta Menarik Taman Nasional Way Kambas

Taman nasional way kambas
Photo by @barrabaa_ via Instagram

Fokus ke Taman Nasional Way Kambas, area ini merupakan alternatif yang bisa dikunjungi karena lokasinya tak begitu jauh dari Jakarta. Letaknya berada di Provinsi Lampung, Pulau Sumatera. Meski tak perlu menempuh perjalanan panjang, taman nasional ini menjadi kawasan edukasi terkait flora dan fauna terbaik di Indonesia. Spot eksotis dan instagramable di Taman Nasional Way Kambas pun selalu menarik animo wisatawan untuk berkunjung. Nah, bagi kamu yang ikutan tertarik ke sini, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu 8 fakta menarik terkait Way Kambas berikut ini, ya.

1. Luasnya Mencakup Tujuh Kecamatan

Photo by @vheefitri via Instagram

Kawasan taman nasional ini terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Lebih tepatnya, lokasi Way Kambas seluas 130.000 hektar ini mencakup delapan kecamatan. Yaitu Kecamatan Way, Jepara, Labuhan Maringgai, Sukadana, Purbolinggo, Rumbia, dan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Jadi, sudah siap untuk menelusuri berbagai kecamatan bak nirwana dunia tersebut?

2. Salah Satu Taman Nasional Tertua di Indonesia

Taman nasional way kambas lampung
Photo by @sigitpurnomo31 via Instagram

Bisa dibilang kalau Taman Nasional Way Kambas merupakan salah satu taman nasional tertua yang dimiliki Indonesia. Karena itu, kamu tidak boleh melewatkan begitu saja taman nasional ini dengan kawasan lainnya. Sebagai kawasan konservasi yang telah ditetapkan sejak lama, taman nasional ini telah menjadi habitat yang melindungi keseimbangan alam secara maksimal. Pengunjung pun bisa menyaksikan banyak satwa endemik, seperti Bebek Putih Bersayap, Bangau Storm, Tapir, Anjing Hutan, Monyet Siamang, dan Bebek Hutan. Selain itu, satwa Way Kambas yang juga sulit dijumpai di daerah lain adalah Sandang Kuntul Lawe, Bangau Tong-Tong, Sempidan Biru, Kuau dan Ular Pecuk.

3. Pusat Konservasi Gajah dengan Atraksi Keren

Atraksi gajah taman nasional way kambas
Photo by @ghifarisyhd via Instagram

Way Kambas memang begitu identik dengan pelestarian gajah sumatera. Sebagai salah satu hewan yang terancam punah, gajah sumatera mendapatkan konservasi di taman nasional ini. Menjadi pusat konservasi gajah, Way Kambas kemudian memberikan tontonan menarik bagi pengunjung yang bertandang. Kamu bisa menyaksikan atraksi gajah menunjukkan keahlian dalam bermain bola. Pastinya sangat menghibur dengan tingkah gajah yang begitu menggemaskan. 

taman nasioal way kambas atraksi gajah
Photo by @githabianti via Instagram

Tak hanya itu, gajah di kawasan ini juga bisa dinaiki oleh pengunjung. Dengan bantuan pemandu, kamu berkesempatan untuk menjelajahi sudut-sudut taman nasional ini dari atas gajah. Dijamin akan memberikan kesan spesial, deh.

Baca Juga : 16 Makanan Khas Lampung Wajib Kamu Cicipi

4. Satu-satunya Lokasi Pengembangbiakan Badak Sumatera

Selain gajah sumatera, badak sumatera juga menjadi ikon khusus di Taman Nasional Way Kambas. Bahkan, kawasan ini merupakan satu-satunya lokasi pengembangbiakan badak sumatera. Suaka Rhino Sumatera memiliki Proyek Penelitian Pengembangan Populasi Badak Sumatera dan Proyek Penelitian Populasi Harimau Sumatera. Karena upaya pengembangan dan penelitian tersebut, makanya wisatawan yang berkunjung dibatasi. Kalau ingin memasuki area tersebut, harus izin dulu ke pihak pengelolanya, ya.

5. Ekosistem Hutan Dataran Rendah

Taman nasional way kambas lampung
Photo by @dellayur via Instagram

Ekosistem di Taman Nasional Way Kambas merupakan hutan dataran rendah. Disebut pula hutan rawa, pengunjung bisa menemukan tumbuhan khasnya, yaitu meranti, rengas, keruing, dan puspa. Di samping itu, taman nasional ini juga menjadi habitat bagi kantung semar, palem merah, pandan dan nibung. Karena merupakan ekosistem hutan rawa, maka tak heran kalau vegetasinya bercirikan akar lutut dan tunggang.

6. Menyaksikan Flora dan Fauna dari Perahu Motor

Untuk menjelajahi sungai-sungai di kawasan Taman Nasional Way Kambas, tersedia perahu motor yang bisa ditumpangi oleh pengunjung. Kapasitas perahu motor tersebut hanya bisa menampung hingga 6 orang. Jadi, kamu harus rela mengantre dengan wisatawan lain. Dari atas perahu motor, kamu akan menikmati kehidupan satwa liar khas di tengah hutan rawa yang begitu eksotis. Di antaranya adalah berbagai jenis burung yang kerap bermigrasi melintasi area air tawar ini.

7. Sebaiknya Datang Pada Pagi Hari

way kambas national park
Photo by @iamnovitaa via Instagram

Kalau sudah merencanakan perjalanan ke Way Kambas, jangan sampai salah waktu berkunjung. Momen terbaik untuk datang ke taman nasional ini adalah pada lagi hari. Soalnya, gajah biasanya masih berkumpul di satu titik saat matahari masih berada di ufuk timur. Semakin beranjak siang hari, maka gajah akan mulai berkeliaran. Sehingga nantinya sulit lagi untuk menjumpai sekawanan gajah tersebut.

8. Berkemah di Camping Ground

Pihak pengelola telah menyediakan camping ground bagi yang ingin berlama-lama di Taman Nasional Way Kambas. Fasilitas ini kerap dimanfaatkan oleh kalangan komunitas pencinta alam atau peneliti yang ingin mempelajari kehidupan di areal taman nasional. Jadi, tidak usah khawatir akan terlunta-lunta setelah matahari terbenam, ya. Tinggal siapkan alat berkemah, maka kamu akan merasakan pengalaman lebih dekat dengan alam di sini.

Makanya, buruan bersiap untuk menjelajahi pesona Way Kambas bersama keluarga ataupun teman-teman, ya. Apalagi, harga tiket masuk taman nasional ini begitu terjangkau. Kamu hanya perlu merogoh kocek senilai Rp7.000 per orang.

Dapatkan tiket pesawat dan penginapan murah lampung hanya di Tripcetera.

Taman Nasional Ujung Kulon, Kawasan Konservasi Badak Bercula Satu

Taman Nasional Ujung Kulon

Ujung Kulon – Ingin berkunjung tempat wisata yang tak begitu jauh dari Jakarta? Tidak ada salahnya kalau kamu menjatuhkan pilihan ke Provinsi Banten. Wilayah pemekaran Provinsi Jawa Barat ini menyajikan potensi pariwisata yang tak kalah memikat dari Bandung, Jogja, atau Bali sekalipun.

Bahkan, pengunjung bisa terpukau dengan beragamnya pilihan aktivitas liburan yang bisa dinikmati. Kawasan tersebut berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Merupakan situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO PBB, Taman Nasional Ujung Kulon adalah destinasi wisata wajib dikunjungi saat berada di Banten. 

Tempat Wisata Ujung Kulon

Dikenal sebagai kawasan konservasi badak bercula satu, objek wisata ini menjadi surga tersembunyi. Namun, cara menuju ke sini terbilang mudah. Lokasinya berada di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sehingga, bagi wisatawan asal Jakarta dapat menempuh rute Jalan Tol Tangerang-Merak dan keluar di Gerbang Tol Serang Timur. Kemudian, arahkan kendaraan ke Kecamatan Baros, Labuan, hingga ke arah Panimbang. Saat tiba di persimpangan Panimbang, ambillah arah Kecamatan Sumur. Untuk tiba di kawasan ini, hanya dibutuhkan waktu sekitar 5 jam.

Baca Juga : Gili Trawangan, Menikmati Pulau Indah nan Eksotis di Lombok

Saat sudah berada di Taman Nasional Ujung Kulon, sejumlah spot harus dikunjungi. Seperti dikatakan, Ujung Kulon bukan hanya soal kawasan pelestarian alam atau pusat penelitian dan perlindungan hewan. Jadi, apa sajakah itu? Nah, berikut adalah 13 potensi wisata paling memukau di Banten.

1. Pulau Peucang

Pulau Peucang taman nasional ujung kulon
Photo by @qb.mru at Peucang Island, Banten.

Kawasan ini termasuk sebagai spot paling terkenal di Taman Nasional Ujung Kulon. Berada di seberang barat pulau Jawa, pantai di Pulau Peucang memiliki pantai pasir putih dengan perairan yang jernih serta terang. Makanya banyak wisatawan yang sengaja ke sini hanya sekedar untuk bermain di pasir atau berenang santai. Keunikan lain pantai ini adalah beraneka ragam satwa liar yang kadang muncul di sekitar pantai ataupun penginapan. Kamu benar-benar bisa merasakan sentuhan alam saat liburan di destinasi wisata andalan Banten dan Indonesia ini.

2. Tanjung Layar

Tanjung Layar
Photo by ujungkulon_banten on Instagram

Kawasan ini berada di titik nol kilometer Pulau Jawa. Tanjung Layar merupakan gugusan karang yang berada tepat di pertemuan arus antara Selat Sunda dan Samudera Hindia. Makanya, pemandangan kedua jenis perairan tersebut tak kalah indahnya. Tak hanya pesona alam, Tanjung Layar juga menyajikan nilai sejarah dengan adanya reruntuhan gedung peninggalan zaman penjajahan Belanda. Untuk sampai ke Tanjung Layar, pengunjung harus menyusuri hutan taman nasional dengan berjalan kaki terlebih dahulu. Bagi yang gemar menjelajah, pengalaman wisata di sini pastilah terasa sangat seru.  bangunan peninggalan zaman Belanda.

3. Pulau Handeleum

Masih belum puas bertualang? Jangan khawatir karena spot ini akan hadir memuaskan dahaga untuk wisata adventure. Lokasinya berada di antara gugusan kepulauan kecil di ujung timur laut pantai Semenanjung Ujung Kulon. Pulau ini dihuni fauna unik, seperti rusa dan ular phyton. Pulau yang dikelilingi oleh hutan bakau yang subur ini sangat ideal menjadi habitat kedua jenis satwa tersebut. Selain itu, sungai yang membelah pulau kerap pula dijadikan sebagai spot canoeing atau bersampan oleh pengunjung.

4. Sungai Cigenter

sungai cigenter ujung kulon
Photo by @pesonaid_travel on Instagram

Seperti Sungai Amazon di Amerika Selatan, Sungai Cigenter adalah aliran sungai di Pulau Handeleum yang tak kalah menantangnya. Pemandangan di tepi sungai begitu memikat. Di ujung aliran sungai adalah air terjun bertingkat yang akan memanjakan wisatawan dengan suasana menenangkannya. Tapi sebelum itu, kamu pun tetap disuguhkan dengan panorama indah. Satwa liar tak jarang dijumpai di tepi sungai, bahkan ular kerap bergelantungan di pepohonan bantaran sungai. Memang sungai ini merupakan panggilan bagi jiwa petualang yang siap melawan tantangan alam liar.

5. Pulau Panaitan

Pulau Panaitan Taman Nasional Ujung Kulon
Photo by @daunbk on Instagram

Jelajah pulau memang aktivitas paling menarik saat berada di Ujung Kulon. Selanjutnya, kamu bisa menyeberang ke Pulau Panaitan. Kamu tidak akan menyesali keputusanmu memilih pulau dengan perairan lautnya yang tampak begitu memesona. Peraiarannya yang jernih pun memungkinkan untuk menyaksikan biota-biota laut. Ekosistem bawah laut tersebut bahkan bisa kamu saksikan tanpa harus berenang ke tengah laut. Hutan di Pulau Panaitan yang masih asri bisa pula kamu telusuri untuk pengalaman luar biasa lainnya. Saat petang mulai datang, duduk tenanglah di atas pasir pantai untuk menyaksikan momen senja bersama orang terkasih. Sangat romantis, deh!

6. Pantai Daplangu

Kalau kamu tidak sempat untuk menyeberang ke pulau tertentu di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, tidak perlu sedih, kok. Pengunjung tetap bisa merasakan sensasi pengalaman wisata bahari di Pantai Daplangu. Pantai ini berlokasi di Kecamatan Sumur dengan hamparan pasir yang memanjakan kaki pengunjung. Untuk mengakses pantai ini, kamu bisa datang dengan menyewa mobil via Tripcetera dan menikmati momen bermain air dengan keluarga ataupun teman terdekat.

7. Padang Rumput Cidaon

padang rumput cidaon ujung kulon
Photo by jonoichi on Instagram

Ingin merasakan pengalaman aktivitas wild watching di Ujung Kulon? Datanglah ke kawasan Padang Rumput Cidaon yang menjadi habitat bagi kebanyakan satwa liar di taman nasional ini. Di antara hewan yang sering merumput di sini adalah banteng, sapi, kerbau, dan burung merak. Fauna khas Ujung Kulon, badak bercula satu, kadang-kadang tampak di sini. Dibutuhkan pemandu khusus untuk bisa ke sini yang akan memberikan petunjuk terkait tempat aman agar bisa menyaksikan hewan liar dengan aman. Waktu terbaik untuk menonton hewan-hewan tersebut di alam bebas adalah pada sore hari. Suasana pun begitu mendukung dengan cahaya matahari yang mulai meredup.

8. Pulau Oar

Pulau Oar terletak tak begitu jauh, waktu tempuh ke destinasi ini hanyalah sekitar 30 menit saja dari Wisma Sarang Badak. Selain dekat, kelebihan pulau ini terletak pada karakteristik pasir putih dengan perairan laut yang jernih. Saking beningnya, wisatawan dapat menyaksikan keindahan bawah air tanpa harus menyelam. Rerimbunan hutan di atas pulau seluas lima hektar ini pun siap untuk dijelajahi. Biasanya. pengunjung menikmati waktu berliburnya di pulau ini dengan berkemah dan snorkeling. 

9. Pulau Umang

pulau umang taman nasional ujung kulon
Photo by @q_think on Instagram

Letak Pulau Umang bersebelahan dengan Pulau Oar. Jadi, jangan sampai melewatkan pulau yang tak kalah menarik ini dengan air laut berwarna biru jernih, berpasir putih, dan berombak tenang ini. Berada jauh dari pusat perkotaan, pulau ini adalah pilihan tepat untuk merehatkan diri sejenak dari rutinitas harian. Wisatawan yang berkunjung memang kebanyakan datang untuk refreshing dengan medium keindahan alam. 

10. Gunung Honje

Gunung Honje taman nasional ujung kulon
Photo by airilia on Instagram

Taman Nasional Ujung Kulon tidak hanya soal pulau dan pantai. Gunung Honje pun menjadi pilihan menarik untuk ditelusuri saat berada di kawasan ini. Meskipun tidak memiliki ketinggian seperti gunung lainnya di Jawa, gunung ini memiliki keindahan vegetasi alam spesial. Dengan ketinggian hanya sekitar 700 meter di atas permukaan laut, pendaki pun tidak perlu mengeluarkan tenaga begitu ekstra. Saat menjelajahi kawasan gunung, kamu tidak jarang akan berpapasan dengan beraneka ragam satwa liar. Jangan lupa untuk meminta arahan dari pemuda desa setempat agar bisa memandu dalam pendakian gunung ini dengan aman.

11. Karang Copong

Tempat terbaik untuk menyaksikan momen matahari senja di Taman Nasional Ujung Kulon berada di Karang Copong. Tebing di tepi pantai ini menyajikan pemandangan sunset berwarna jingga yang khas. Memang tidak ada garis pasir pantai di kawasan ini, tapi tebing karang akan menjadi alternatif yang tak kalah memikatnya. Adapun nama Karang Copong berasal dari Bahasa Sunda, copong berarti karang yang bolong. Di sekitar kawasan ini, terdapat karang yang bolong di tengahnya, sehingga jelaslah penamaan tempat wisata Ujung Kulon ini. Untuk bisa menikmati sunset di Karang Copong, pengunjung harus menempuh perjalanan penuh tantangan dengan menembus hutan lebat. Tapi tenang, perjalanan menguras tenaga tersebut akan terbayar tuntas dengan pemandangan matahari terbenamnya sesampainya di atas karang.

12. Pulau Badul

Taman bawah laut yang begitu indah pun terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon. Makanya jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan dunia bawah air dengan berkunjung ke kawasan Pulau Badul. Meskipun ukurannya mungil dan tak berpenghuni, pesona Pulau Badul tak boleh disepelekan. Airnya begitu jernih sehingga sangat cocok untuk snorkeling maupun diving. Hanya saja, arusnya cukup kuat sehingga diperlukan kehati-hatian selama beraktivitas di sini agar tidak terseret dan tergores karang.

13. Pantai Ciputih

Yang tak kalah menarik untuk dikunjungi saat ke Ujung Kulon adalah Pantai Ciputih. Pantai ini memiliki resort yang cukup terkenal di kalangan wisatawan dan menjadikannya sebagai satu-satunya pantai yang terjamah oleh tangan manusia. Selama berada di kawasan pantai, kamu bisa menikmati indahnya perairan dangkal dengan melakukan snorkeling. Biota dan ekosistem lautnya sangat menggoda untuk dijelajahi. Setelah lelah bermain air, pengunjung pun bisa merasakan istirahat di resort mewah yang tersedia di spot wisata ini.

Jadi tambah yakin dengan keindahan alam di Ujung Kulon dan Indonesia? Makanya kita harus menjaga lingkungan agar pesona tersebut tidak memudar, ya. Cukup nikmati liburan dengan tetap bertanggung jawab untuk melestarikan ekosistem indah nusantara. Pusing menentukan aktivitas wisata yang paling menarik? Cek di Tripcetera dengan fitur paket wisata terbaiknya. Kamu tidak perlu lagi ribet dalam merencanakan liburan yang menyenangkan. Tiket pesawat murah di Tripcetera pun akan mengamankan kondisi kantong. Jadi, tunggu apa lagi?