Tag: Menyaksikan

10 Tempat Terbaik Menyaksikan Tarian Adat Bali Tahun 2023

Tarian Adat Bali

Siapa sih yang tidak terpukau dengan potensi pariwisata di Bali? Pulau Dewata memang menyajikan hamparan pemandangan alam yang membuat pengunjungnya terpana. Mulai dari Pantai Kuta hingga Gunung Batur, bentangan alam Bali selalu menyediakan tempat untuk dijelajahi.

Bukan hanya pesona wisata alam dan bahari, kawasan wisata internasional ini juga diberkahi dengan budaya unik dan menakjubkan. Seni yang diwariskan dari generasi ke generasi tak lekang oleh zaman. Saat berkunjung ke sini, kamu akan menyaksikan penduduk setempat masih nyaman dengan pakaian adatnya yang didominasi warna putih. Kuliner khas Bali pun tak boleh dilewatkan, seperti nasi jinggo, bebek betutu, bebek bengil dan sate lilit.

Tak lupa pula, wisatawan domestik maupun mancanegara kerap menyempatkan waktu selama liburan untuk menyaksikan pertunjukan tari. Tarian adat Bali sangat beragam, seperti tari kecak dan tari barong. Pementasan tari kerap dilakukan di pura atau pusat seni budaya tertentu. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah daftar tempat terbaik untuk menyaksikan pementasan Tarian adat Bali, ya.

Tempat Terbaik Menyaksikan Tarian adat Bali

1. Pura Uluwatu

tari kecak bali - tarian adat bali
Image by Steffen Zimmermann from Pixabay

Destinasi wisata ini merupakan tempat favorit untuk menonton tari Kecak di Bali. Berupa amfiteater terbuka, warga setempat dari Desa Pecatu siap menghipnotis dengan tarian tradisionalnya. Pura ini telah eksis sejak tahun 1999 dan sukses menjadi sorotan dunia internasional karena pertunjukan rutinnya.

Penampilan tari kecak kerap dimulai saat menjelang matahari terbenam. Makanya suasana akan terasa lebih spesial karena pemandangan sunset Bali akan menemani selama pagelaran. Apalagi pura ini dibangun di atas tebing yang menghadap Samudera Hindia. Maka suara deburan ombak akan melengkapi nuansa magis dari suara penari yang menggema. Tempat pertunjukan serupa opera dengan kapasitas 500 orang ini juga berada di tengah alam yang damai. Pengunjung dapat menyaksikan kera berkeliaran selama pertunjukan. Untuk mendapatkan tiket pertunjukan Tarian adat bali yaitu tari Kecak, pengunjung pura bisa membelinya di loket, ya.

2. Garuda Wisnu Kencana

menyaksikan tarian adat bali
Photo by @tamaralofty_ via Instagram

Monumen dengan patung Garuda Wisnu Kencana memang menjadi tujuan populer kalau ke Bali. Kamu bisa menyaksikan megahnya patung Dewa Wisnu dengan kendaraannya, yaitu Garuda. Tak hanya itu, kompleks Garuda Wisnu Kencana juga dijadikan sebagai pusat budaya Bali. Pertunjukan tradisional yang kerap dipertontonkan adalah tari kecak dan tari barong. Jadwal lengkap terkait penampilan seni budaya di Garuda Wisnu Kencana bisa kamu akses di situs resminya. Pastinya kamu akan merasakan pengalaman unik saat menyaksikan tarian adat Bali di sini, deh.

3. Tugu Hotel

Pertunjukan tari dan musik Bali kuno bisa kamu saksikan secara khusus di Tugu Hotel. Tempat ini berada di pusat Canggu dan menjadi pilihan menarik untuk menikmati hidangan dengan suasana kental Bali. Bahkan, koleksi antik berupa artefak Bali banyak dipajang di Tugu Hotel.

Tak ketinggalan, kamu bisa menyaksikan tarian adat Bali yang sudah berusia satu abad lengkap dengan iring-iringan musik gamelan. Pertunjukan tersebut rutin digelar setiap Kamis yang dimulai pada pukul 19.30. tarian dipentaskan di panggung arsitektur kuno setinggi 15 meter bernama Bale Agung. Uniknya lagi, panggung megah tersebut berada di bawah ukiran patung Garuda tertua.

4. Tanah Lot

tari kecak - tarian adat bali
Photo by Den on Unsplash

Sebagai destinasi wisata, Tanah Lot memang tak pernah sepi dari wisatawan. Memiliki pura di tengah laut, tempat ini menawarkan pengalaman menarik bagi pengunjungnya. Jadi, jangan lewatkan untuk menyeberang ke pura yang berada di atas batu karang besar tersebut kalau air laut surut. Belum lagi, Tanah Lot juga merupakan tempat pertunjukan tari kecak yang patut didatangi., tepatnya di Taman Budaya Surya Mandala. Pengunjung bisa menonton tarian tradisional tersebut dengan pemandangan senja khas Bali yang kemerah-merahan saat langit sedang cerah. Tentunya pilihan yang sangat tepat untuk menutup hari setelah puas berkeliling kawasan Tanah Lot, deh.

5. Sari Wisata Budaya

Panggung Sari Wisata Budaya berlokasi di Desa Suwung yang terletak di antara Kuta dan Sanur. Jadi, ini adalah tempat yang bisa kamu kunjungi di sela-sela agenda bersantai di pantai. Panggung semi terbuka yang dikelola secara pribadi ini kerap menampilkan pertunjukan tari Barong dan tari Keris Bali. Setiap harinya, panggung ini mempersembahkan penampilan tarian yang terinspirasi dari kisah Calonarang, diwakili oleh karakter utama yaitu Barong dan Rangda, tari ini mengandung pesan berkaitan dengan kekuatan baik dan jahat. Pengunjung pun dipastikan akan terpana dengan orkestra gamelan dan kostum penari yang tampak memukau. Adapun pertunjukan tarian di Sari Wisata Budaya dilakukan selama satu jam dimulai pada pukul 09.30.

6. Ubud Royal Palace

ubud royal palace - tarian khas bali
Image by jacekim74 from Pixabay

Ubud Royal Palace yang juga dikenal sebagai Puri Saren merupakan tempat pertunjukan tarian tradisional yang berada di jantung Desa Ubud. Tepatnya, Ubud Royal Palace terletak di persimpangan Jl. Monkey Forest dan Jl. Raya Ubud. Saat ini, puri tersebut ditempati oleh keturunan raja terakhir Ubud yang masih berperan penting dalam komunitas lokal. Kalau kamu sedang berada di pusat seni dan budaya Bali ini, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan tari Legong di halaman puri. Pementasan tarian biasanya dilakukan hampir setiap malam, lho.

7. Museum Arma Ubud

museum arma ubud bali
Photo by @anna_rismayuni via Instagram

Selain di Puri Saren, Ubud masih menyimpan tempat pertunjukan tarian tradisional lainnya. Wisatawan dapat berkunjung ke panggung terbuka di Museum Arma untuk menyaksikan berbagai penampilan tari. Museum ini biasanya mementaskan tari Topeng, tari Legong, dan sejumlah pertunjukan drama khas Bali. Oh ya, tari Legong dulunya hanya dipersembahkan untuk tamu agung ataupun anggota kerajaan. Beruntung deh, kamu bisa menyaksikannya tanpa harus menyandang status tersebut dengan berkunjung ke Museum Arma. Untuk menyaksikannya, panggung di museum ini terbuka bagi pengunjung sejak pukul 19.30 setiap hari Minggu. Tapi, kecuali di malam bulan purnama atau bulan baru, ya.

8. Desa Batubulan

desa batubulan
Photo by @bagus_andreas via Instagram

Kalau ingin menyaksikan beragam tarian adat Bali, berkunjung ke Desa Batubulan merupakan pilihan yang tidak akan disesali. Desa ini sangat digemari pecinta pertunjukan budaya khas Bali karena merupakan salah satu kawasan utamanya. Jika tertarik menonton tari Barong, Teater Jambe Budaya di Batubulan adalah tempatnya.

Pengaturan panggungnya pun sangat modern dengan dipenuhi karpet dan pencahayaan serta sistem audio canggih. Sementara itu, tari Kecak, tari Jegog, dan tari Legong juga bisa disaksikan di sejumlah pusat budaya Batubulan. Selain pementasan tari adat Bali, pengunjung pun dapat menyaksikan keahlian seniman pemahat patung Batu Bulan.

9. Pasar Senggol

Berlokasi di jantung hotel Grand Hyatt Bali, Nusa Dua, Pasar Senggol tak boleh diabaikan begitu saja. Kawasan ini terkenal sebagai pusat kegiatan malam utama di resor dengan menampilkan pameran kerajinan Bali. Sebagai cerminan ribuan pura di Pulau Dewata, Pasar Senggol juga menawarkan pertunjukan budaya Bali pada malam hari. Mulai dari tari Kecak hingga Ramayana dapat disaksikan saat berkunjung ke sini. Penampilan keren itu pun bisa kamu nikmati sembari menyantap hidangan makan malam yang lezat, ya.

10. Bali Agung Show (Teater Bali)

Tak ketinggalan, Teater Bali merupakan destinasi wisata yang wajib masuk dalam itinerary. Penampilan teatrikal ini menggabungkan legenda Bali, koreografi apik, pakaian khas, komposisi musik dramatis, dan tata cahaya dengan teknologi mutakhir. Perpaduan antara tarian tradisional dan modern menyatu dengan dinamis yang mengisahkan kisah romantis antara Raja Bali, Sri Jayapangus, dengan Putri Raja dari Tiongkok, Kang Ching We. Narasi bahasa Inggris pun disediakan selama teater berlangsung sehingga wisatawan mancanegara dapat memahami alur teater.

Banyak sekali, kan, pilihan untuk menyaksikan kekhasan budaya Bali yang memukau. Untuk bisa menonton pertunjukan tarian tradisional tersebut, buruan cek situs Tripcetera dan dapatkan tiket pesawat murah ke Bali, ya. Tak hanya itu, beragam pilihan paket wisata dan Hotel Murah di Bali juga bisa kamu dapatkan hanya di Tripcetera.

Bukit Moko, Spot Terbaik Menyaksikan Bandung dari Ketinggian

Bukit Moko Bandung

Jawa Barat tak pernah menyisakan tempat yang tak menarik untuk dijelajahi. Ibukota provinsi, Bandung justru menjadi salah satu destinasi dengan spot dan destinasi petualangan. Destinasi wisata alam dipastikan memiliki keindahan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi. Cukup jadi latar foto dan diunggah ke media sosial, sebegitu Instagrammable-nya.

Di antara beragam tempat wisata di Bandung, kamu harus berkunjung ke Bukit Moko. Kawasannya berada di puncak bukit dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut yang dipenuhi dengan hutan pinus. Letaknya di area dataran tinggi menawarkan pemandangan lanskap Kota Bandung dengan hamparan sawah.

Udara di Bukit Moko pun begitu sejuk dan segar karena jauh dari aktivitas perkotaan. Kabut akan menambahkan kesan lebih menarik saat pagi, sore, dan malam. Dengan segala karakteristik spesial tersebut, berikut keseruan yang bisa kamu lakukan saat berada di Bukit Moko.

Keindahan Bukit Moko Bandung

Main Api Unggun saat Berkemah

Bukit Moko memiliki camping ground bagi pengunjung yang ingin menginap dan berlama-lama di sini. Jadi, kamu tidak perlu khawatir mencari penginapan lagi. Suasana akan semakin akrab dengan memasang tenda bersama keluarga atau teman-teman terdekat.

Sambil menikmati malam kemah, rasanya kurang lengkap kalau tidak menyalakan api unggun. Hangatnya radiasi api unggun akan menghalau betapa dinginnya udara Bukit Moko saat malam hari. Asal tetap hati-hati dengan mengatur jarak antara api unggun dan tenda agar tidak berdekatan, ya.

Star Gazing di Puncak

puncak bukit moko bandung
Photo by @giasfrhn_ via Instagram

Kalau kamu senang dengan astronomi, berkunjung deh ke Bukit Moko. Puncak bukit ini menjadi lokasi ideal untuk memandangi kerlap-kerlip bintang saat malam hari. Makanya, kawasan ini disebut sebagai Puncak Bintang. Karena kurangnya polusi atau pencemaran udara di kawasan ini, bintang-bintang di langit kelam pun terlihat begitu jelas. Ditambah lagi, kamu akan menyaksikan lampu-lampu dari pemukiman di Bandung. Momen ini sangat indah untuk diabadikan, jadi jangan sampai lupa untuk mengambil foto, ya. 

Menyaksikan Matahari Terbit

matahari terbit bukit moko
Photo by @devanipramesti via Instagram

Kalau kamu berkemah di Bukit Moko, sebaiknya kamu tidak bangun kesiangan. Soalnya, momen matahari terbit di sini sungguh memikat. Tak kalah menarik dari menyaksikan bintang pada malam hari, saat fajar menyingsing juga menjadi waktu terbaik di Bukit Moko. Sunrise di kawasan ini akan lebih menawan saat musim kemarau tiba. Dibandingkan dengan musim hujan, intensitas cahaya dan kejelasan pandangan lebih baik pada musim kemarau. Kalau musim hujan, ditakutkan awan mendung akan menghalangi kesempatan untuk bertemu dengan pusat tata surya di pagi hari.

senja di bukit moko bandung
Photo by @virgapuspitaa via Instagram

Jelajah Hutan Pinus 

bukit moko bandung
Photo by @artofthurism via Instagram

Jejeran pohon pinus di Bukit Moko juga tak boleh ketinggalan sebagai spot penjelajahan. Saat melakukan trekking di sini, sebaiknya kamu tetap menggunakan baju hangat atau jaket. Karena meskipun berkunjung pada siang atau sore hari, udara di area hutan pinus tetaplah sejuk dan segar. Selain itu, keindahan hutan pinus tentunya sangat menarik untuk menjadi latar foto sebagai bahan konten media sosial. Tone warna hijau dan coklat begitu memikat untuk dijadikan tema feed Instagram. Makanya, tak sedikit pengunjung yang sengaja datang untuk berfoto ria di kawasan pinusnya.

hutan pinus bukit moko
Photo by @daffaridzaldy via Instagram

Wisata Kuliner dengan Panorama Bikin Ngiler

hutan pinus bukit moko bandung
Photo by @intananggii_ via Instagram

Tidak perlu takut akan kelaparan di tengah hutan atau puncak bukit dengan akses yang jauh dari perkotaan. Bukit Moko tidak akan sejahat itu membuat perutmu keroncongan. Makanya tenant kuliner atau restoran tersedia pula sebagai tempat untuk berwisata kuliner.

Kedai kecil juga tersedia kalau ingin sekadar nongkrong dengan teman-teman. Bukan cuma menu makanannya yang memikat, seperti pisang bakar keju coklat khas Bukit Moko dengan segelas teh panas. Pengunjung pun akan makin dimanjakan saat makan dengan pemandangan alam yang menawan. Pasti deh jadi lebih nikmat menyantap makanan yang disajikan.

Berkunjung ke Tebing Keraton

Setelah puas menikmati pesona pariwisata di Bukit Moko, jangan buru-buru pulang ke rumah. Kamu sebaiknya mampir ke Tebing Keraton. Letaknya tak begitu berjauhan dan menawarkan panorama yang tak kalah memikat. Selain matahari terbit, momen matahari terbenam juga menjadi saat paling favorit untuk berkunjung ke Tebing Keraton. Kamu pun bisa menyaksikan deretan pohon Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang tampak hijau menyegarkan. Pengalaman liburan di puncak bukit yang ada di Bandung jadi makin sempurna.

bukit moko bandung
Photo by @irpan_albelda via Instagram

Lokasi Bukit Moko Bandung

Nah, untuk menuju ke Bukit Moko, kamu tidak akan menempuh perjalanan begitu jauh dari pusat kota Bandung. Jarak antara pusat kota dan Bukit Moko hanya sekitar 15 km saja. Tepatnya, kawasan ini berlokasi di Kampung Buntis, Bongkor, Kecamatan Cimenyan, Bandung. Jalanan menuju ke Bukit Moko cukup terjal sehingga diperlukan kendaraan memadai sebagai alat transportasi. jika ingin menjelajahi bandung dengan mobil, kamu bisa sewa mobil murah di bandung melalui tripcetera.

Photo by @kikisardee via Instagram

Perjalanan bisa dimulai dari pusat kota Bandung, kamu bisa mengarahkan kendaraan ke Terminal Cicaheum. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan memilih rute ke Jalan Padasuka. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya isi bensin terlebih dahulu. Soalnya, tidak tersedia SPBU di sepanjang Jalan Padasuka dan Bukit Moko. Setelah melewati pohon beringin besar, maka kamu sudah tiba di kawasan wisata Bandung Cartil dengan Bukit Moko sebagai puncak tertinggi di kawasan tersebut. 

Baca Juga : 12 Cafe Hits di Bandung Paling Instagramable

Harga Tiket Masuk Bukit Moko

Tiba di Bukit Moko, kamu diwajibkan untuk membayar tiket masuk. Harga karcisnya sangat ramah di kantong, cukup hanya dengan Rp15.000 dan tambahan Rp8.000 untuk mengakses Puncak Bintang. Setelah berada di kawasan Bukit Moko, nikmatilah suasana rindang dan sejuk khasnya yang sangat sesuai untuk pengunjung segala usia. Selamat berlibur, ya. Jangan lupa, liburan dengan pilihan paket wisata terbaik bisa kamu melalui situs Tripcetera.

Pura Uluwatu Bali, Tempat Terindah Menyaksikan Tari Kecak

Pura Luhur Uluwatu Bali

Uluwatu Bali – Pesona pariwisata di Bali memang seolah tak pernah kehabisan stoknya. Bukan hanya pantai yang digandrungi oleh wisatawan mancanegara, Pulau Dewata juga menawarkan keunikan dan keindahan budayanya. Kalau kamu mendambakan perpaduan bentang alam dan budaya Bali yang memikat, maka Pura Luhur Uluwatu adalah tempat wajib yang harus kamu kunjungi. Secara administratif, lokasinya masih satu wilayah dengan Pantai Dreamland, yakni di Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Keindahan Uluwatu Bali

Situs Religi yang Eksotis

Uluwatu Bali
Uluwatu Bali

Pura Luhur Uluwatu merupakan salah satu dari enam pura utama yang ada di Pulau Bali. Daftar pura utama tersebut dinamakan Sad Kahyangan Jagad. Pura ini dianggap sebagai pilar Pulau Bali yang menopang sembilan arah mata angin. Keunikan lain dari Pura Luhur Uluwatu karena tempat pemujaannya mengarah ke barat daya. Padahal, tempat pemujaan lainnya sebagian besar mengarah ke utara atau timur.

Kokoh di Atas Tebing

pura uluwatu bali
Gambar oleh Daniel Morris dari Pixabay

Yang membuat Pura Luhur Uluwatu semakin spesial karena letaknya berada di atas anjungan batu karang terjal dan tinggi. Ya, mirip seperti Tanah Lot, lokasinya pun menjorok ke laut. Pura ini berdiri kokoh di ketinggian sekitar 70 meter dari atas permukaan air laut. Pemandangan dari tebing menghampar jelas sehingga akan membuat pikiran terasa tenang dengan birunya laut dan langit serta hijaunya pepohonan sekitar.

Arsitektur Bangunan Pura Bak Istana

Bukan sembarang pura, daya tarik Pura Luhur Uluwatu tampak jelas dari keunikan desain bangunannya. Setiap bagian dan sudut-sudutnya acapkali mengundang decak kagum dari pengunjung. Saat memasuki kawasan, pengunjung akan mendapati peninggalan sejarah tak ternilai layaknya mengunjungi istana.

Dari gerbang utama, wisatawan akan disambut dengan gapura dari batu alam yang begitu mempesona. Terdapat relief berbentuk daun dan bunga yang menghiasi dinding gapura. Selain gapura yang memikat, pengunjung pun dapat menyaksikan sejumlah arca dengan kepala gajah di pura ini. 

Spot Menyaksikan Senja

senja di uluwatu bali
Photo by Jernej Graj on Unsplash

Pura Luhur Uluwatu memiliki Samudra Hindia sebagai pemandangan latar belakangnya di sebelah barat daya. Karena itulah, wisatawan kerap datang pada sore hari. Jika cuaca sedang cerah, maka pemandangan matahari terbenam akan mampu menyihir pandangan. Pesona senja sama sekali tidak terhalang oleh objek apapun. Yang ada hanyalah keindahan yang tak berujung. Memang, kawasan ini telah lama dikenal sebagai spot terbaik untuk menyaksikan sunset di Bali.

Pertunjukan Tari Kecak yang Penuh Magis

Photo by Sarah Arista on Unsplash

Kunjungan ke Pura Luhur Uluwatu akan sia-sia kalau tak menonton pertunjukan Tari Kecak. Pertunjukan seni tari Bali ini sudah begitu populer hingga di kalangan wisatawan mancanegara. Makanya, bukan hanya turis lokal yang setia menyaksikan pertunjukan tari penuh daya magis ini hingga akhir.

Tari Kecak menampilkan kisah Hanoman yang menyelamatkan Sinta dari Rahwana. Penampilan para penari pastinya akan membuat penonton merasa terpukau karena properti yang digunakan benar-benar nyata. Bahkan, api yang digunakan selama pertunjukan Tari Kecak pun sungguhan. Para penari seolah tidak merasakan panasnya api yang membara saat pementasan.

Para penonton pun tidak sekadar datang dan duduk menyaksikan dari kejauhan. Tak jarang, penari berinteraksi dengan pengunjung yang sedang menonton Tari Kecak. Pemeran tokoh Hanoman tak ketinggalan ikut melompat-lompat di antara penonton yang duduk di tangga. Desain area pertunjukan tak kalah uniknya serupa auditorium terbuka yang menghadap ke sebelah barat. Pertunjukan dimulai saat matahari mulai terbenam. Sehingga pemandangan sunset pun melengkapi indahnya tarian yang dipentaskan dengan penuh semangat tersebut.

Bercengkrama dengan Kera Usil

kera uluwatu
Photo by Giuliano Di Paolo on Unsplash

Saat hendak memasuki kawasan Pura Uluwatu, pengunjung terlebih dahulu menyusuri hutan dengan suasana rimbun, asri, dan sejuk. Bahkan loket tiket berada di sekitar hutan Alas Kekeran. Hutan yang menyajikan pemandangan segar dan hijau tersebut merupakan rumah bagi kera abu-abu.

Sekadar mengingatkan, kera yang menghuni area di sekitar Pura Luhur Uluwatu cukup usil dan jahil. Sejumlah wisatawan melaporkan perilaku kera yang cukup agresif, mengejar, hingga mengambil barang bawaan, Untuk menghadapinya, wisatawan perlu melaporkan masalahnya kepada pengelola pura, tetap tenang, tidak menyakiti kera di kawasan ini. Jadi, saat melewati area ini, sebaiknya menjaga barang bawaan dengan sepenuh hati, ya.

Dress Code Memasuki Pura Uluwatu

Memasuki area pura, pengunjung diwajibkan untuk mengenakan pakaian sopan. Bagian kaki dan dada harus tertutup layaknya aurat. Kalau tak membawa pakaian khusus, pihak pengelola pura siap memberikan kain pinjaman yang dapat dikenakan oleh pengunjung. 

Dress code khusus di pura ini adalah selendang yang diberikan setelah membayarkan karcis masuk. Selendang bernama selempot tersebut merupakan simbol penghormatan terhadap kesucian pura dan pengikat niat buruk dalam jiwa pengunjung. Terdapat beberapa macam warna selendang yang bisa dikenakan oleh wisatawan yang mendatangi pura. Namun cara pemakaiannya sama dengan diikatkan di area pinggang.

Tak kalah pentingnya selain berpakaian sopan, pengunjung juga diharapkan untuk berkata sopan. Bagi perempuan, dilarang memasuki kawasan Pura Luhur Uluwatu apabila sedang mengalami fase haid atau datang bulan. Peraturan-peraturan tersebut haruslah dipatuhi saat mengunjungi salah satu pura tertua di Bali ini.

Harga Tiket Masuk Pura Luhur Uluwatu

Tiket di Pura Luhur Uluwatu dibedakan sesuai dengan rentang umur. Bagi pengunjung dewasa, maka diwajibkan untuk membayar tiket masuk senilai Rp20.000. Sementara itu, pengunjung anak-anak cukup menebus tiket masuk dengan Rp10.000 saja. Kalau ingin menyaksikan pertunjukan tari kecak, maka wisatawan harus membayar lebih. Tiket pertunjukan tari kecak yaitu Rp100.000. 

Tak sabar untuk segera menikmati keindahan dan ketenangan di Pura Luhur Uluwatu? Segera pesan tiket pesawat murah lewat Tripcetera, ya! Liburan di Uluwatu akan semakin menyenangkan dengan menginap di hotel terbaik bali yang bisa dibooking melalui Tripcetera.