Tag: Misteri

11 Misteri Gunung Semeru dalam Perjalanan Mendaki Puncak

Gunung Semeru

Sulit dipungkiri kalau pesona Gunung Semeru tak tertandingi di Pulau Jawa, bahkan di Indonesia. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini memang memiliki panorama indah. Sehingga momen menyaksikan matahari terbit dari puncak Mahameru sangat diidam-idamkan oleh pendakinya. Namun ternyata di balik daya tarik serta keindahan yang membuat terpana tersebut, terdapat mitos dan misteri yang menyelimuti gunung ini.

Baca Juga : 6 Mitos Ranu Kumbolo yang Menjadi Misteri Pendaki

Nah kalau kamu berencana untuk mendaki Gunung Semeru, sebaiknya untuk memperhatikan hal-hal tersebut. Apa sajakah mitos di kawasan gunung yang masuk dalam wilayah Lumajang dan Malang ini?

Misteri Puncak Gunung Semeru

1. Merupakan Pakunya Pulau Jawa

gunung semeru
Photo by Dwinanda Nurhanif Mujito on Unsplash

Menurut kitab kuno yang ditulis pada abad 15, konon Pulau Jawa dulunya mengambang di lautan dan terombang-ombang. Karena keadaan tersebutlah, dewa kemudian memutuskan untuk memaku Pulau Jawa dengan Gunung Meru. Gunung tersebut dibawa dari India ke Pulau Jawa oleh Dewa Wisnu dan Dewa Brahma. Menariknya lagi, Gunung Meru ternyata pada awalnya diletakkan di bagian ujung barat Pulau Jawa. Namun, posisi tersebut menjadikan pulau dengan populasi terbanyak di dunia ini jadi timpang sebelah. Makanya Gunung Meru kemudian dipindahkan ke bagian timur Jawa. Saat proses pemindahan, serpihan-serpihan gunung jatuh ke daratan hingga membentuk jajaran pegunungan. Namun saat Gunung Meru tiba ditancapkan di bagian timur, Pulau Jawa masih tetap belum stabil. Maka dibagi dualah gunung tersebut menjadi Gunung Penanggungan yang berlokasi di sisi barat sedangkan Gunung Semeru berada di sisi timur Jawa.

2. Menjadi Tempat Bersemayam Para Dewa

puncak gunung semeru
Photo by Adrian Hartanto on Unsplash

Hingga kini, Gunung Semeru masih menjadi gunung sakral bagi masyarakat setempat. Salah satu misteri gunung semeru adalah gunung ini dipercaya merupakan tempat bersemayamnya para dewa. Kepercayaan tersebut diwariskan secara turun temurun oleh penganut agama Hindu sejak masih zaman kerajaan pada masa lampau. Puncak Gunung, yaitu Mahameru diyakini menjadi persemayaman Dewa Syiwa. Sebagai bentuk penghormatan, penduduk suku Tengger yang mendiami kawasan setempat mendirikan pura Mandhara Giri Semeru Agung.

3. Gunung Semeru adalah Bapak Gunung Agung

Misteri Gunung Semeru
Photo by Nurhadi Cahyono on Unsplash

Tak hanya disakralkan oleh masyarakat Jawa Timur, penduduk Bali pun memiliki kesan spesial terhadap Gunung Semeru. Diyakini kalau gunung tersebut merupakan bapak dari Gunung Agung. Makanya kerap masyarakat Bali sengaja datang khusus untuk memberikan sesajen kepada dewa-dewa yang bersemayam di Gunung Semeru. Upacara sesaji selalu digelar saat adanya suara gaib yang masih menjadi misteri dari dewa Gunung Semeru, biasanya setiap 8-12 tahun sekali. Selain itu, masyarakat Bali juga kerap mengambil Tirta Suci di Gua Widodaren yang berlokasi di sekitar Gunung Bromo.

4. Orang Berkebangsaan Belanda Jadi Pendaki Pertama

camping di gunung semeru
Photo by Irfan Maulidi on Unsplash

Terkenal karena keanekaragaman hayati, Misteri Gunung Semeru menjadi target penelitian bagi sejumlah ahli botani. Karena itu, pendakian pertama yang tercatat di gunung ini berhasil dilakukan oleh peneliti berkebangsaan Belanda. Yaitu Clignet dan Winny Brigita yang merupakan ahli geologi dengan mendaki dari sebelah barat daya lewat Widodaren. Baru pada tahun 1911, Van Gogh dan Heim melakukan pendakian lewat utara dengan melalui Ranu Pane dan Ranu Kumbolo seperti kerap dilakukan pendaki saat ini.

5. Dua Patung Gaib Majapahit di Arcopodo

Arcopodo merupakan kawasan vegetasi terakhir yang dilalui saat mendaki Gunung Semeru. Karena cukup luas, area ini sering dijadikan tempat beristirahat. Nama arcopodo dalam bahasa Jawa berarti dua arca atau dua penjaga. Makanya, sejumlah pendaki mengaku pernah menyaksikan dua patung prajurit Majapahit saat berada di Arcopodo. Namun misteri patung gaib tersebut hanya bisa disaksikan pendaki dengan mata batin.

6. Pantangan Mandi di Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo
Photo by Nofi Sofyan Hadi on Unsplash

Saat mendaki Gunung Semeru, dipastikan kamu akan mendapati danau di atas Gunung. Danau tersebut dinamakan Ranu Kumbolo. Air danau Ranu Kumbolo diyakini sebagai air suci sehingga menjadi bagian dalam prosesi ritual suci keagamaan masyarakat setempat. Karena itulah, pendaki diharamkan untuk mandi ataupun mencuci di danau sakral ini. Bahkan, kalau ingin mendirikan tenda di sekitar danau pun dibatasi dengan jarak 10 meter.

7. Ikan Mas Ranu Kumbolo

ikan mas ranu kumbolo
Photo by @aloysiusladaywa via Instagram

Selain dilarang mandi, Ranu Kumbolo juga menyimpan misteri yang masih banyak dipercayai oleh kalangan pendaki dan penduduk sekitar. Yaitu, konon terdapat ikan mas yang merupakan jelmaan dewi penunggu di Ranu Kumbolo. Makanya pendaki dilarang untuk menangkap ikan di danau ini. Bagi yang percaya, pelanggar diyakini akan mendapatkan kesialan.

8. Hantu Wanita Ranu Kumbolo

Hantu wanita ranu kumbolo
Photo by @leezhelong via Instagram

Selain ikan mas jelmaan dewi, banyak pendaki juga mengaku melihat penampakan hantu wanita. Sosok penampakan hantu wanita tersebut kerap muncul di tengah danau pada malam bulan purnama. Biasanya, kabut tebal akan berkumpul hingga menjadi sesosok yang menyerupai wanita. Bikin bulu kuduk merinding, deh.

9. Memiliki Enam Danau Sekaligus

danau di gunung semeru
Photo by @randylian26 via Instagram

Ranu Kumbolo memang sudah populer sebagai danau indah di Gunung Semeru. Namun ternyata gunung ini memiliki enam danau yang tersebar di sejumlah area, lho. Di antaranya adalah Ranu Pane, Ranu Regulo, danau Ranu Tompe, Ranu Darungan, Ranu Kuning dan tentunya Ranu Kumbolo. Sayangnya, Ranu Tompe dan Ranu Kuning masih belum bisa dijangkau oleh manusia. Satu-satunya cara untuk menyaksikan kedua danau asing tersebut hanya melalui citra foto satelit.

10. Mitos Tanjakan Cinta

tanjakan cinta gunung semeru
Photo by @irfan.nasrulloh via Instagram

Mitos paling terkenal di Gunung Semeru adalah Tanjakan Cinta. Tanjakan ini berada tepat di jalur pendakian menuju puncak Semeru setelah dari Ranu Kumbolo. Meskipun tidak begitu terjal, tetapi tanjakannya cukup panjang. Adapun mitosnya menyebutkan kalau pendaki bisa melewati tanjakan ini tanpa sekalipun menolah ke belakang, maka permohonan cinta akan terkabulkan. Nah, sekarang tahu kan kenapa dinamakan sebagai Tanjakan Cinta?

11. Bunga di Oro-oro Ombo Bukan Lavender

oro oro ombo gunung semeru
Photo by @aulia_fitriani19 via Instagram

Keindahan bunga di Oro-oro Ombo pasti memukau kalangan pendaki. Banyak yang mengira kalau bunga tersebut adalah bunga lavender. Nah, ternyata anggapan tersebut salah karena bunga di kawasan ini adalah bunga verbena. Penampakannya memang mirip dengan lavender, tetapi verbena menyerap sangat banyak air sehingga membuat daerah sekitarnya kekeringan. Makanya, pendaki tidak dilarang untuk memetik bunga tersebut supaya perkembangannya dapat lebih terkendali dan tidak merusak ekosistem. Kalau Edelweiss, jangan coba-coba, ya!

Sekarang sudah siap untuk mendaki Gunung Semeru yang penuh misteri dan mitos ini? Jangan lupa untuk cek Tripcetera agar mendapatkan paket wisata menarik, ya!

Gunung Patah – Pendakian Penuh Misteri ke Puncak Bengkulu

Gunung Patah

Barangkali tak banyak yang tahu kalau Bengkulu memiliki gunung yang masih diliputi dengan banyak misteri. Kebanyakan mungkin lebih kenal Gunung Berapi Bukit Kaba yang terletak di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong. Gunung yang kerap menjadi wahana pendakian bagi pencinta alam tersebut memiliki ketinggian sekitar 1.938 meter di atas permukaan laut.

Namun, kamu tidak boleh mengabaikan gunung tertinggi yang ada di Bumi Raflessia. Gunung tersebut adalah Gunung Patah dengan tinggi 2.817 meter di atas permukaan laut. Tak kalah dengan Bukit Kaba, gunung yang berada di garis perbatasan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan menarik untuk ditelusuri. Apalagi lokasinya tepat di dalam kawasan hutan lindung Raje Mendare yang merupakan sumber mata air bagi dua provinsi.

Fakta dan Mitos Gunung Patah

1. Gunung Perawan yang Sulit Didaki

Puncak Gunung Patah
Photo by @kpa_summitadventure_pbm via Instagram

Masih belum banyak yang berhasil mendaki karena sulitnya akses ke Gunung Patah. Makanya banyak yang menyebut kawasan ini sebagai gunung perawan. Sejumlah pendakian kerap dilakukan untuk sekadar berburu. Sejumlah penduduk setempat juga seringkali ke kawasan ini untuk mencari kayu. Tapi bukan berarti tidak ada yang sukses mencapai puncak. Pendakian hingga ke puncak tertinggi sempat dilakukan pada Maret 2017 lalu. Berbagai komunitas pencinta alam dan pendaki gunung juga mulai menaklukkan kawasan misterius ini.

2. Butuh Sepekan untuk Pendakian

Bagi kamu yang senang menantang adrenalin, Gunung Patah adalah medan pertarungan yang sangat cocok untuk dirimu. Hal ini dikarenakan, gunung ini perlu perjuangan ekstra untuk ditaklukkan. Terdapat tiga puncak utama pada Gunung Patah. Puncak tersebut adalah Puncak Danau setinggi 2.550 mdpl, Puncak Kawah pada ketinggian 2.650 mdpl dan Puncak Gunung Patah pada ketinggian 2.817 mdpl.

Menuju ke lokasi terdekat Gunung Patah, kamu harus menempuh perjalanan darat selama enam hingga tujuh jam perjalanan dari pusat Kota Bengkulu. Titik terdekat tersebut berlokasi di Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur.

Perjalanan akan berawal dari Desa Manau Sembilan dengan menyusuri sungai Padang Guci dan Sungai Cawang yang berada pada ketinggian 2.550 mdpl. Kemudian, kamu pun harus menyusuri lembah-lembah danau menuju arah timur laut. Di ketinggian 2.600 mdpl, kamu pun akan menjumpai anak sungai yang mulai menguarkan bau belerang. Totalnya, pendaki membutuhkan waktu selama sepekan untuk tiba di puncak tertingginya.

3. Kaya dengan Flora dan Fauna Khas

Flora fauna khas gunung patah
Photo by @fjrp17 via Instagram

Kawasan Gunung Patah juga dilimpahi dengan vegetasi tinggi dan satwa liar yang endemik. Saat menjelajah ke kawasan ini, kamu akan menemukan semak cantigi gunung atau pohon panjang umur di ketinggian 2.650 mdpl. Sebagian besar lokasinya berada di sisi barat jalur. Selain itu, tumbuhan kantung semar, anggrek hutan, dan edelweiss pun bisa disaksikan di Gunung Patah. Bahkan, tumbuhan khas Bengkulu yaitu bunga Raflessia Arnoldi juga tumbuh di sini.

Vegetasi yang sangat rapat di kaki gunung menjadi habitat yang pas bagi pohon rotan manau. Tak hanya itu, terdapat dua sungai besar dalam trek pendakian, yaitu Sungai Padangguci dan Sungai Cawang Kidau. Sehingga, pecat dan tawon tidak jarang bisa ditemui saat mendaki.

Gunung ini memang tak hanya kaya akan flora. Satwa liar  di Gunung Patah juga tak kalah beragam, lho. Sejumlah pendaki menyaksikan adanya beberapa spesies mamalia, seperti owa, siamang, rusa, beruang madu, dan macan tutul. Jadi, tetap waspada selama melakukan pendakian, ya.

4. Pesona Kawah dan Danau

kawah danau puncak gunung patah
Photo by @kpbopkl via Instagram

Puncak Gunung Patah memiliki kawah dan danau yang memikat. Kalau ingin menikmati kawah kaldera, pendaki bisa menuju ke Puncak Kawah yang berada di sisi barat gunung. Sementara itu, sisi selatan ini gunung ini memiliki kawah yang memiliki air sehingga mirip seperti danau. Nama kawasan ini bahkan disebut dengan Danau Tumutan Tujuh. Kalau pendaki ingin menuju ke puncak tertinggi, maka harus memutari bibir kawah terlebih dahulu. Kawah tersebut seluas 2 hektar dan masih mengepulkan asap. Pengalaman ini pasti akan selalu dikenang, deh.

5. Mitos Suku Manusia Pendek

Seperti gunung pada umumnya di Sumatera dan di Indonesia, Gunung Patah juga memiliki cerita turun-temurun yang dipercaya sebagai mitos. Sejumlah masyarakat setempat pun masih memercayai mitos kalau Gunung Patah menjadi habitat bagi suku unik. Suku tersebut disebut “sindai” atau gugu” dengan karakteristik yaitu memiliki tubuh pendek. Kebenarannya pun masih menjadi misteri dan tanda tanya sampai sekarang.

6. Hutan Lindung dengan Candi Terbesar di Dunia

hutan lindung dan candi terbesar
Photo by @savetiar_ragazzi via Instagram

Berada di kawasan Hutan Lindung Raje Mendare, gunung ini terbentang dalam area Provinsi Bengkulu dengan Provinsi Sumatera Selatan. Dulunya, kawasan ini masuk ke dalam daerah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya. Sejumlah ahli sejarah pun menyebutkan kalau peninggalan kerajaan berupa candi terbesar di dunia berada di sini. Tapi belum ada yang benar-benar menemukan adanya jejak tersebut secara dengan bukti otentik. Mungkin kamu perlu ke sini dan buktikan sendiri, ya?

Tertarik untuk menaklukkan Gunung Patah? Pertama kamu harus booking tiket pesawat untuk terbang ke bengkulu di tripcetera, kamu juga bisa memesan hotel murah untuk menginap sebelum melakukan pendakian yang panjang dan melelahkan.

Selamat Menaklukkan Gunung Patah !

10 Mitos Gunung Sindoro (Paling Seram) Masih Menjadi Misteri

Mitos Gunung Sindoro

Hampir sebagian besar gunung diyakini sebagai tempat mistis dan menjadi lokasi beragam kejadian gaib dan misterius. Tidak terkecuali, Gunung Sindoro yang merupakan gunung api aktif tertinggi di Pulau Jawa. Gunung yang juga disebut Gunung Sindara atau Sundoro ini memiliki ketinggian mencapai 3.150 meter di atas permukaan laut. Hal itulah yang menjadikan Sindoro sebagai pilihan ideal bagi pendaki yang mencintai tantangan.

Namun bukan hanya tantangan ketinggian Gunung Sindoro yang harus kamu taklukkan. Soalnya Sindoro menyimpan banyak mitos dan misteri yang tersembunyi. Jadi sebelum kamu memutuskan untuk mendaki gunung yang berada di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini, sebaiknya perhatikan ulasan berikut, ya.

1. Legenda Gunung Sindoro

legenda gunung sindoro
Gambar oleh かねのり 三浦 dari Pixabay

Konon, legenda setempat menyebutkan hiduplah keluarga dengan dua anak kembar. Meski dilahirkan kembar, putra-putra tersebut memiliki karakter yang bertolak belakang 180 derajat. Salah satunya berkepribadian sopan, santun, dan bijaksana, sedangkan putra lainnya justru nakal dan suka membuat masalah.

Semakin tumbuh dewasa, kedua anak tersebut selalu bertengkar hingga membuat ayahnya tak tahan lagi menahan amarah. Karena sudah di ambang batas kesabaran, sang ayah kemudian menghukum anaknya yang nakal hingga bibirnya robek atau sumbing. Sementara itu, anak lainnya disebut Sindoro yang berasal dari kata ndoro berarti memiliki kepribadian bijaksana dan santun. Hingga kini, kedua anak tersebut dikaitkan dengan Gunung Sindoro yang bersebelahan persis dengan Gunung Sumbing.

2. Dihuni Jin Baik dan Dijaga Bidadari

Penghuni gunung sindoro
Photo by @ayuseptiaaa via Instagram

Salah satu mitos paling sering dibicarakan tentang Gunung Sindoro adalah tempat yang dihuni oleh makhluk halus. Tapi jangan khawatir karena jin yang ada di sini dipercayai adalah jin baik. Karena itu, makhluk tak kasat mata ini pasti akan benci dengan pendaki yang suka melakukan perbuatan maksiat di kawasan gunung.

3. Bunga Edelweis Wangi Semerbak Karena Bidadari

Selain jin baik tersebut, Sindoro juga memiliki keistimewaan tersendiri dengan Bunga Edelweis yang disebut-sebut paling harum di antara semua gunung di Indonesia. Katanya sih karena gunung ini dijaga oleh bidadari sehingga mampu menjaga wangi Edelweis tetap semerbak hingga bertahun-tahun. Jadi makin penasaran untuk mencium langsung bunga abadi ini di Sindoro? Tapi jangan sampai dicabut dan merusak pemandangan natural yang indah, ya.

4. Maksiat Sebabkan Gunung Meletus

Gunung Sindoro sempat diduga meletus karena perbuatan maksiat yang begitu marak. Jin baik yang menghuni gunung pun merasa kesal atas tindakan-tindakan tersebut. Karena itu, mereka pun berdoa agar pendaki gunung diberi azab berupa gunning meletus. Makanya, kamu harus tetap menjaga sopan santun saat mendaki area pendakian, ya.

5. Pernah Jadi Pusat Peradaban Mataram Kuno

Misteri yang tak kalah menarik adalah anggapan bahwa Gunung Sindoro merupakan pusat peradaban Mataram Kuno. Sayangnya, letusan gunung menyebabkan peradaban tersebut harus luluh lantak. Kesimpulan tersebut dipercayai oleh sejumlah ahli sejarah atas adanya berbagai situs kuno di Temanggung dan Wonosobo. Kamu pun dapat menyaksikan beragam artefak sejarah yang diyakini merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno.

6. Pedhut, Kabut Hitam Bikin Pendaki Tersesat

kabut hitam gunung sindoro
Photo by @dhenda_rp via Instagram

Kalau biasanya daerah pegunungan diselimuti kabut putih, maka beda halnya dengan Gunung Sindoro. Memang hampir setiap hari kabut putih menyelimuti puncak dan badan Gunung Sindoro. Meski demikian, ada pula kabut hitam yang disebut dengan “pedhut”. Naasnya, kabut hitam yang sering muncul tiba-tiba di kawasan puncak gunung tersebut kerap menuntun pendaki ke jalan sesat. Jadi harus benar-benar waspada saat tiba-tiba berhadapan dengan kabut hitam, ya.

7. Jangan Melamun saat Mendaki Sindoro

pendakian gunung sindoro
Photo by @tiaramuliar_ via Instagram

Bukan hanya kabut hitam, melamun saat mendaki pun bisa bikin kamu tersesat di Gunung Sindoro, lho. Makanya melamun merupakan aktivitas yang dilarang keras saat berada di kawasan ini. Kehidupan dunia dalam dimensi lain menjadi penyebabnnya. Soalnya kalau kamu melamun, hal itu dapat memberikan kesempatan bagi makhluk halus untuk mengganggu kesadaran. Beberapa pengakuan penyintasnya menyebutkan pengalaman-pengalaman ekstrim, seperti seolah sedang melayang di udara, dibawa ke bibir jurang dan jatuh, dan menelusuri pelosok hutan hingga tersesat.

8. Pasar Gaib di Puncak Sindoro

pasar gaib di gunung sindoro
Photo by Hamzah Hanafi on Unsplash

Lapangan datar di puncak Gunung Sindoro merupakan spot yang harus kamu waspadai. Lapangan yang kerap dijadikan basecamp terakhir pendaki untuk menginap di puncak Sindoro ini ternyata menyimpan misteri mencekam. Sejumlah pendaki kerap menyaksikan adanya pengalaman-pengalaman gaib berupa aktivitas pasar tradisional di alun-alun puncak Sindoro ini. Karena itulah, spot ini dikenal sebagai pasar gaib atau pasar setan. Ngeri, kan? Tapi ada juga yang sengaja berkunjung ke sini untuk adu nyali dan keberanian, lho.

9. Cahaya matahari terbelah di langit Sindoro

langit gunung sindoro
Photo by @vionabrilian via Instagram

Langit di Gunung Sindoro pernah menampilkan pertunjukan unik dan menawan berupa cahaya matahari yang terbelah. Ternyata kejadian itu dikarenakan menjulangnya Gunung Sindoro sehingga menghalangi dan membagi cahaya matahari yang persis berada di belakangnya menjadi dua bagian. Terlihat dari samping, Sindoro pun semakin tampak jelas seolah-olah membelah cahaya matahari.

Baca Juga : Gunung Guntur: Spot Sunrise Terbaik di Tanah Pasundan

10. Sindoro adalah pusat energi feminitas tanah Jawa

pusat energi feminitas tanah jawa
Photo by @putriasyn via Instagram

Seperti Yin dan Yang, kompleks Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dipercaya merupakan pusat energi yang saling berlawanan. Sindoro disebut sebagai pusat energi feminitas, sebaliknya kembarannya merupakan pusat maskulinitas yang bersifat panas. Kehadiran kedua pusat energi ini diyakini berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam tanah Pulau Jawa, lho.Nah, itulah sejumlah hal-hal yang perlu kamu ketahui sebelum mendaki ke Gunung Sindoro, ya.

Dapatkan paket wisata menarik yang ditawarkan Tripcetera, selengkapnya! Selamat menikmati pengalaman liburan yang tak terlupakan seumur hidup!

Gunung Raung, Pendakian Penuh Misteri ke Puncak Sejati

Gunung Raung

Gunung Raung menjulang megah di atas daratan tiga kabupaten sekaligus, yaitu Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi dan Jember. Secara administratif, gunung ini termasuk dalam rangkaian pegunungan Ijen. Nah bagi kalangan pendaki, pastinya nama Gunung Raung sudah amat populer.

Popularitas gunung ini tak terlepas dari tingkat kesulitan medan pendakiannya. Sebab, jalur tanjakan telah dihadapi sejak titik awal pendakian. Menuju puncak, jalur ekstrem yang harus dilalui pun berupa tebing dengan jurang di sisi kanan dan kirinya.

Baca Juga : Gunung Merbabu, Panduan dan Kisah Mistis di Jalur Pendakian

Terlepas dari tantangan tersebut, Gunung Raung tetap menjadi destinasi favorit bagi penantang adrenalin. Pesona keindahan dari puncak gunung ini menjadi salah satu magnet pendakian. Namun, sebelum memulai pendakian, sebaiknya kamu harus mengetahui hal-hal berikut terkait Gunung Raung.

8 Misteri Tentang Gunung Raung

1. Makna Filosofis Gunung Raung

Nama Gunung Raung tidak hanya sebatas label saja, lho. Konon hal itu karena kalau kamu sudah tiba di puncak, maka siap-siap untuk “ditampar” oleh angin yang sangat kencang. Suara angin tersebut seolah-olah singa yang sedang meraung-raung. Karena itu, pendaki harus berpijak dengan cukup kuat sehingga tidak sampai membuat tubuh tertiup hingga jatuh ke dalam kawah. Nah, sekarang sudah tahu kan, asal muasal nama Gunung Raung ini?

2. Saingan Gunung Ijen

Gunung raung
Photo by @dudlend bia Instagram

Masih berada dalam kompleks Pegunungan Ijen, Gunung Raung merupakan salah satu pesaing berat yang menjadi destinasi populer. Reputasi gunung ini semakin tersohor karena merupakan gunung dengan puncak tertinggi kedua di Pulau Jawa, setelah Gunung Semeru.

Coba deh bayangkan, kamu berada di atas ketinggian puncak 3.334 meter di atas permukaan laut sambil memandang panorama lansekap tiga kabupaten sekaligus. Pastinya bakal jadi pengalaman yang sulit dilupakan seumur hidup, deh!

3. Puncak Sejati Gunung Raung

Puncak gunung raung
Photo by @zakimarsoha via Instagram

Uniknya lagi, Gunung Raung memiliki empat puncak sekaligus yang menjadi tujuan para pendaki gunung. Keempat puncak tersebut adalah Puncak Bendera, Puncak Tusuk Gigi, Puncak 17, dan Puncak Sejati.

Dimulai dari Puncak Bendera, pendaki dapat rehat sejenak di hamparan lahan datar sambil menikmati pemandangan ketiga puncak lainnya. Tiba di Puncak Tusuk Gigi dan Puncak 17, kamu bisa menyaksikan pemandangan sekitar gunung dari berbagai penjuru. Namun, kamu harus tetap hati-hati karena kondisi tebing yang sempit.

Titik terakhir adalah Puncak Sejati yang merupakan spot terbaik untuk menikmati keindahan kawah dan kaldera Gunung Raung. Jadi, setiap puncak memiliki karakter dan keindahan yang berbeda ya.

4. Kaldera Terbesar di Jawa

Gunung raung, keldera terbesar di jawa
Photo by @dolpinoadventure via Instagram

Kaldera yang berada di sekitar Puncak Sejati ini terbentuk dari letusan dahsyat. Kawah raksasa kering ini berbentuk elips dengan kedalaman sekitar 500 meter. Sehingga, kaldera Gunung Raung merupakan kaldera unik sekaligus terbesar di Pulau Jawa. Kalau untuk level se-Indonesia, kaldera ini merupakan terbesar kedua setelah Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat. Oh ya, tetap waspada kalau berada di sekitar kaldera karena masih aktif mengeluarkan asap dan api.

5. Spot Mistis dengan Sejarah Kelam

Seperti kebanyakan gunung, Raung juga dikenal memiliki sejumlah tempat angker. Pos-pos pendakiannya saja memiliki unsur horror, seperti pos Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok Mayit dan pos Pondok Angin. Di Pondok Sumur, dipercaya dulunya terdapat sumur yang begitu dalam dan menjadi tempat semedi bagi orang-orang sakti. Sejumlah pendaki pun mengaku kalau kerap mendengar derap langkah kaki kuda saat berkemah di pos ini.

Selanjutnya Pos Pondok Demit disebut-sebut sebagai pasar setan gunung Raung. Disebut pasar karena kepercayaan masyarakat setempat menyebutkan kalau tempat ini merupakan tempat jual-beli makhluk halus. Makanya, beberapa pendaki mengaku pernah mendengar keramaian seperti berada di tengah pasar saat melintasi pos Pondok Demit ini.

Selanjutnya, tidak kalah ngeri adalah Pos Pondok Mayit. Nama tersebut karena pernah ditemukan mayat tergantung di salah satu pohon di sana. Pos terakhir adalah Pondok Angin karena merupakan spot yang memiliki angin kencang. Jadi harus hati-hati supaya tubuhmu tidak ikut didorong oleh angin yang meraung-raung. Seram-seram, ya. hihihi…

6. Siapkan Kondisi Mental dan Fisik

Pendakian gunung raung
Photo by @alifmahroji via Instagram

Mental yang kuat dan matang bisa menjadi modal awal supaya bisa sukses melakukan pendakian hingga ke Puncak Sejati. Untuk persiapan fisik, juga bukan hal sepele. Soalnya kamu membutuhkan waktu lebih dari dua hari untuk menempuh jalur panjang menuju puncak dan turun gunung. Sejumlah pendaki bahkan memanfaatkan empat hari supaya bisa menghemat tenaga sebelum pulang. Jadi, pastikan fisik dan mentalmu sudah benar-benar siap.

7. Pastikan Kelengkapan Alat Pendakian

pendakian gunung raung
Photo by @_ayaksani via Instagram

Untuk mendaki Gunung Raung, kamu tidak hanya butuh alat camping saja, lho. Soalnya kamu juga butuh peralatan panjat dan sejenisnya karena jalurnya cukup ekstrim. Buat pendaki pemula, sebaiknya kamu menggunakan jasa guide atau bersama leader yang sudah berpengalaman, ya.

8. Urus Perizinan Mendaki

Kalau kondisimu sudah prima dan alat telah tersedia, saatnya untuk mengurus perizinan. Prosedurnya sangat mudah, kamu cukup meminta izin di basecamp Bu Suto, Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kalibaru, Banyuwangi. Kawasan tersebut merupakan perkampungan terakhir yang berada di kawasan kaki Gunung Raung via Kalibaru.

Tertantang untuk mendaki Gunung Raung? Pastikan dapat penginapan terdekat sebelum memulai pendakian via tripcetera, ya!

Keindahan dan 6 Mitos yang Menjadi Misteri Pendaki

Ranu Kumbolo

“Yang kita perlu sekarang cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya. Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya. Leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. Hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya. Serta mulut yang akan selalu berdoa.” – Ranu Kumbolo

Kutipan di atas menjadi salah satu dialog pemeran film 5 CM setelah bertolak dari Ranu Kumbolo, Gunung Semeru.

Dalam film tersebut, Ranu Kumbolo dicitrakan sebagai danau indah yang menjadi persinggahan favorit bagi pendaki Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Pendaki kerap mendirikan tenda di sekitar Danau Ranu Kumbolo sebelum melanjutkan perjalanan menuju Puncak Mahameru.

Selain menikmati keindahan pesona danau di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut, kamu bisa berinteraksi dengan pendaki lainnya.

Biasanya pendaki tiba pada malam hari di Ranu Kumbolo untuk menyaksikan galaksi jika langit sedang cerah. Waktu terbaik untuk merasakan pengalaman mengesankan itu adalah pada bulan Mei hingga September.

Uniknya lagi, Ranu Kumbolo juga merupakan spot terbaik untuk melihat sunrise dan sunset. Namun, sebelum memulai perjalanan ke sini, ada baiknya kamu memperhatikan enam mitos berikut, ya.

6 Mitos Ranu Kumbolo bagi Pendaki

1. Sakralnya Air Danau Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo
Photo by Nofi Sofyan Hadi on Unsplash

Danau Ranu Kumbolo dipercayai oleh penduduk lokal sebagai wadah air yang suci. Sejak ratusan tahun yang lalu, air danau selalu dimanfaatkan dalam ritual suci kepercayaan masyarakat setempat.

Karena kesakralan airnya, ada beberapa larangan bagi pendaki yang transit di danau ini.

Di antaranya ialah pendaki tidak diperbolehkan untuk mandi, mencuci, apalagi buang air di danau. Jangan coba-coba berenang juga, karena suhunya sangat ekstrim dan kedalamannya mencapai 28 meter.

Terlepas dari kebenaran mitos air suci ini, pendaki memang harus mematuhi larangan tersebut.

Dengan tidak melakukan larangan itu, kamu secara otomatis sedang menjaga keindahan Ranu Kumbolo agar tetap awet dan terjaga.

Karenanya, setiap aktivitas di area ini sebaiknya dilakukan dalam jarak 10 meter dari tepi danau. Jika ingin mandi, kamu bisa memanfaatkan toilet umum di area Ranu Kumbolo.

2. Buktikan Cinta di Tanjakan Cinta

Tanjakan Cinta berada di sebelah barat Ranu Kumbolo dan merupakan jalur perbukitan untuk menuju ke puncak gunung.

Mitosnya, bagi yang terus mendaki tanjakan sembari memikirkan kekasih tanpa menoleh ke belakang, maka akan memiliki akhir cerita yang bahagia. Sebaliknya, jika menoleh ke belakang, maka kisah cinta akan berakhir pilu.

Mitos ini bermula ketika sepasang tunangan mendaki Gunung Semeru. Konon, saat melewati Tanjakan Cinta, sang pria tiba lebih dulu di puncaknya.

Namun, saat menoleh ke belakang, ia menyaksikan tunangannya terguling jatuh hingga tewas karena kelelahan.

3. Ikan Mas, Penjaga Ranu Kumbolo

ikan mas ranu kumbolo
Credit Image : @wahyu.kurniaji on Instagram

Danau Ranu Kumbolo dilimpahi dengan ikan mas. Namun, ada larangan bagi setiap pengunjung danau untuk tidak memancing atau menangkapnya.

Pasalnya, warga setempat meyakini bahwa ikan mas tersebut merupakan jelmaan dewi yang ditugaskan untuk menjaga keindahan Ranu Kumbolo.

4. Sosok Dewi Berkebaya Kuning

ranu kumbolo
Credit Image : @@chyntiaanggun on Instagram

Selain berwujud ikan mas, penunggu Ranu Kumbolo juga diasosiasikan dengan penampakan sosok wanita.

Menurut cerita yang beredar, wanita tersebut kerap muncul dengan pakaian kebaya berwarna kuning.

Sebelum muncul, asap akan mengepul di permukaan Ranu Kumbolo pada saat bulan purnama.

5. Puncak Abadi Para Dewa

Puncak para dewa Ranu Kumbolo
Photo by Irfan Maulidi on Unsplash

Setelah beristirahat di Ranu Kumbolo, pendaki dapat melanjutkan perjalanannya ke Puncak Mahameru.

Puncak ini merupakan titik tertinggi di Pulau Jawa. Jauh lebih tinggi dibandingkan puncak Gunung Slamet, Sumbing, Sindoro, ataupun Gede Pangrango.

Bahkan, Mahameru juga dikenal sebagai puncak abadi para dewa yang menghubungkan manusia dan kayangan.

Hingga kini, masyarakat Jawa dan Bali masih menganggap puncak ini sebagai kediaman dewa sehingga masih terdapat sesajen di beberapa titik.

6. Pakunya Pulau Jawa

Gunung Semeru
Photo by Ferdi Nusaputra on Unsplash

Menurut legenda kepercayaan masyarakat Jawa yang tertulis di kitab kuno Tantu Pagelaran pada abad 15, dulunya Pulau Jawa mengambang dan terombang-ambing di lautan.

Kemudian, dewa memutuskan untuk memaku Pulau Jawa dengan memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.

Pada awalnya, gunung ini berada di ujung barat tanah Jawa. Namun karena posisinya jadi berat sebelah, maka gunung tersebut dibagi dua dengan Gunung Semeru di sisi timur dan Gunung Penanggungan di sisi barat Jawa.

Demikian keenam mitos yang ada di Ranu Kumbolo dan sekitarnya. Kamu bebas memilih antara percaya atau tidak percaya terkait mitosnya, tapi yang harus diingat ialah tetap mengikuti aturan yang ditetapkan dan menjaga kebersihan.

Kamu tidak mau Ranu Kumbolo hanya tinggal nama di masa depan karena kelalaian hari ini, kan?

Jangan lupa pula, kamu bisa memesan akomodasi terdekat, transportasi dan paket wisata murah melalui tripcetera.com untuk dapatkan harga penawaran terbaik dan sistem terpercaya, ya!