Tag: Palembang

10 Destinasi Wisata Palembang Paling Hits 2023

Wisata Palembang

Indonesia memang menawarkan beranekaragam kawasan wisata yang menarik untuk dijelajahi. Tak terkecuali di Palembang, Sumatera Utara. Salah satu kota tuan rumah Asian Games 2018 ini memiliki pesona pariwisata yang sulit untuk dilewatkan begitu saja. Pelancong dapat menemukan destinasi wisata alam, sejarah, budaya, hingga kaum urban. Kalau kamu penasaran soal wisata Palembang, berikut tim tripcetera telah merangkum 10 destinasi yang wajib dikunjungi.

Wisata Hits di Palembang

1. Jembatan Ampera

jembatan ampera
Gambar oleh Bagas Dwi Suryo Wibowo dari Pixabay

Alamat: Kecamatan Ilir Barat I. Kota Palembang

London boleh berbangga dengan Thames Bridge atau San Fransisco dengan Golden Gate, tapi Palembang juga memiliki landmark kerennya. Ya, Jembatan Ampera yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang terpisahkan Sungai Musi. Area jembatan ini wajib masuk dalam list kunjungan di Palembang karena kemegahan dan fungsinya yang sangat berperan penting.

Apalagi saat menyambut Asian Games, jembatan ini semakin diperindah dengan berbagai hiasan. Kamu juga bisa lebih menikmati pemandangan Sungai Musi di kafe-kafe yang berada di sekitar Jembatan Ampera. Tak jauh dari jembatan, terdapat Pasar Sekanak yang tak boleh kamu lewatkan. Di sana, kamu dapat menemukan oleh-oleh dan souvenir menarik khas Palembang untuk dihadiahkan kepada keluarga ataupun teman-teman, ya!

2. Benteng Kuto Besak

Alamat: Jl. Sultan Mahmud Badarudin, 19 Ilir, Kec. Bukit Kecil, Kota Palembang

Benteng yang tetap kokoh ini dibangun sejak tahun 1780 sehingga telah berusia ratusan, lho. Menariknya, bangunan ini didirikan dengan menggunakan putih telur sebagai bahan perekat. Berlokasi persis di tepi Sungai Musi, benteng ini kerap ramai oleh wisatawan. Apalagi, ketika malam tiba, banyak penjual menjajakan kuliner lezat sehingga tidak perlu takut kelaparan. Selain itu, pantulan cahaya dari lampu-lampu akan menambah nuansa romantis di tempat ini. Kalau ke sini bareng orang tersayang, pasti bakal jadi malam yang selalu dikenang, deh!

3. Pulau Kemaro

Pulau Kemaro
 Photo by @paramiswari via Instagram

Alamat: Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang

Masih di sekitar Jembatan Ampera, Pulau Kemaro dapat kamu telusuri dengan menempuh jarak sejauh 6 kilometer. Kamu bisa ke sini dengan menaiki perahu sewaan. Sebenarnya, Pulau Kemaro merupakan delta dengan luas 30 hektar. Jadi jangan bayangkan pantai pasir putih yang menjadi surga tropis, ya.

Tapi, kawasan ini akan memberikan petualangan tak kalah seru karena seolah membawamu ke daerah Pecinan. Pulau Kemaro memang begitu populer karena memiliki pagoda ikonik dengan sembilan lantai. Tak hanya beribadah, kamu juga bisa berfoto dengan latar pagoda yang tentunya akan terlihat begitu keren.

4. Bukit Siguntang

Alamat: Bukit Lama, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang

Bukit ini merupakan bukit kecil dengan nilai spiritual yang tinggi. Meski bukitnya hanya sekitar 30 meter di atas permukaan air laut, Bukit Siguntang populer sebagai tempat bermeditasi untuk menenangkan pikiran. Bahkan pada masa Kerajaan Sriwajaya, tempat ini menjadi lokasi peribadatan bagi kaum Buddha. Sampai saat ini, bukit tersebut pun masih disakralkan oleh orang setempat. Sehingga, pelancong terus berdatangan untuk berziarah ke sini.

5. Punti Kayu

Punti Kayu Wisata Palembang
Punti kayu

Alamat: Jalan Kol. Burlian Km. 6,5, Karya Baru, Alang Alang Lebar, Kota Palembang

Keindahan Taman Hutan Wisata Punti Kayu menjadi daya tarik utama wisatawan ke destinasi ini. Kamu dapat menikmati ketenangan hutan bersama keluarga di areal seluas 50 hektar. Terdapat kebun binatang dan penangkaran buaya sebagai wisata edukasi terkait satwa. Selain itu, kamu juga bixsa menikmati fasilitas lainnya, seperti berenang, piknik, bersantai di taman, dan menunggang kuda.

6. Museum Songket

Museum Songket
Photo by fajar herlambang FJR21 on Unsplash

Alamat: Jl. Ki Gede Ing Suro, 32 Ilir, Ilir Bar. II, Kota Palembang

Kalau ingin tahu lebih banyak tentang kain khas Palembang, Museum Songket adalah pilihan ideal. Memang kerajinan kain songket telah menjadi warisan turun-temurun di daerah ini. Sehingga, kamu perlu menyempatkan berkunjung ke sini selama liburan untuk menyaksikan sejarah perkembangan kain khas ini.

Terdapat beragam jenis songket lawat yang ditenun secara manual dengan menggunakan tangan. Kabar baiknya, kamu tidak perlu membayar biaya masuk resmi untuk menjelajahi museum milik pengusaha songket terkenal bernama Zainal Songket ini. Jadi, tunggu apa lagi?

7. Kampung Arab Al-Munawar

Kampung Arab Al-Munawar
Photo by @galuhnputri via Instagram

Alamat: Lorong Al-Munawar No.13, 13 Ulu, Seberang Ulu II, Kota Palembang

Perkampungan komunitas Arab ini merupakan salah satu destinasi yang sayang untuk dilewatkan kalau berkunjung ke Palembang. Kamu akan menjumpai berbagai bangunan berarsitektur jadul dan khas ala Timur Tengah. Tak hanya sentuhan Arab, perkampungan juga ini ikut dipengaruhi nuansa Eropa pada bentuk limas rumahnya.

Penduduk Kampung Arab 13 Ulu ini memang didominasi oleh keturunan Arab-Eropa yang berhidung mancung dengan tubuh tinggi dan besar. Jangan lewatkan untuk berfoto di sekitar rumah yang sudah berdiri sejak 250 tahun silam, ya. Meski sudah sangat tua, tapi rumah tersebut tampak muda dengan tampilan cat berwarna-warni. Instagrammable, kan?

8. The Amanzi Waterpark

Alamat: CitraGrand City, Jalan Alang-Alang KM.12 Blok D No.38, Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang,

Waterpark ini merupakan salah satu destinasi terbaru untuk wisata Palembang. Kamu dapat seru-seruan bermain di wahana air yang begitu beragam. Mulai dari Zimba dan Cora Pool, The Falls dengan seluncuran sepanjang 90 meter dan ketinggian 14 meter. Ada pula The Raft dengan panjang 120 meter dan ketinggian 12 meter, Kilimanjaro Tower, dan kolam arus River Nile sepanjang 500 meter. Tidak akan kecewa deh kalau berlibur di destinasi wisata urban ini.

9. Palembang Bird Park

Alamat: Jl. Gubernur H.A. Bastari, Jakabaring, Rambutan, Kota Palembang

Destinasi wisata Palembang ini menjadi rumah bagi berbagai spesies burung. Kamu dapat menikmati kicauan burung dan berinteraksi dengan satwa-satwa menggemaskan tersebut.

Sebagai sarana edukasi untuk anak-anak, Palembang Bird Park juga merupakan tempat yang pas untuk mengenalkan terkait dunia burung. Selain itu, sesi memberi makan pada burung adalah atraksi yang tak boleh kamu lewatkan kalau berkunjung ke sini, ya!

10. Pempek Pak Raden

Alamat: Jalan Jendral Sudirman No.23, 20 Ilir IV, Ilir Timur I, Kota Palembang

Siapa yang tak suka dengan pempek? Kuliner khas ini sangat diminati lidah wisatawan yang berkunjung ke Palembang. Makanya kamu harus berwisata kuliner di Pempek Pak Raden yang telah menjual pempek sejak 1984.

Soal rasa, tidak usah ragu karena telah terbukti berpuluh-puluh tahun, ya. Kamu pun tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, karena harga pempek di sini sangat terjangkau, mulai dari Rp5.000. Jadi, jangan sampai rugi berkunjung ke Palembang tanpa mencoba langsung pempek khasnya.

Kalau kamu berminat untuk menelusuri berbagai destinasi wisata Palembang di atas, tidak usah berpikir panjang, deh. Segera susun itinerary dan pesan tiket pesawat murah ke Palembang lewat tripcetera untuk dapatkan kemudahan akses. Selain itu, kamu juga bisa menemukan penginapan berkualitas di Palembang melalui situs tripcetera, ya!

11 Fakta & Sejarah Jembatan Ampera Palembang (Terbaru)

Jembatan Ampera

Apa yang terlintas di benak saat mendengar kata Palembang? Selain tentunya makanan khas berupa pempek, ibu kota Sumatera Selatan ini juga memiliki landmark yang begitu ikonik. Berkunjung ke Palembang tidak akan benar-benar terasa kalau belum ke sini. Ya, betul, Jembatan Ampera Palembang.

Jembatan ini berlokasi di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Waktu terbaik untuk menikmati keindahan jembatan legendaris ini adalah pada malam hari. Pesona begitu terpancar dengan lampu-lampu hias yang mengelilingi jembatan dengan warna yang berubah-ubah. Terlepas dari daya pikat tersebut, sebaiknya kamu juga tahu fakta-fakta mengejutkan seputar Jembatan Ampera Palembang berikut, ya.

Fakta Sejarah Jembatan Ampera Palembang

1. Dana dari Rampasan Perang Jepang

Gambar oleh senjakelabu29 dari Pixabay

Tahukah kamu kalau pembangunan Jembatan Ampera memiliki nilai historis yang begitu kuat? Seperti Monas di Jakarta, Dana pembangunannya saja berasal dari dana hasil rampasan saat perang Jepang senilai 2,5 miliar Yen. Tak hanya itu saja, ahli-ahli konstruksi Jepang juga ikut berjasa dalam proyek pembangunan.

Sebelumnya, ide untuk membangun jembatan yang bisa menghubungkan dua daratan di atas Sungai Musi telah muncul sejak 1906 pada zaman Gemeente Palembang. Pada 1924, ide tersebut kembali ada saat Le Cocq de Ville menjabat sebagai Wali Kota Palembang. Masih belum terealisasi hingga masa kemerdekaan, DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengajukan pembangunan jembatan melalui sidang pleno pada 29 Oktober 1956 silam.

Hingga akhirnya, modal awal pembangunan berasal dari anggaran Kota Palembang senilai Rp30.000. Panitia pembangunan lalu dibentuk pada 1957 dengan beranggotakan Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Kemudian, Wali Kota Palembang, M. Ali Amin, beserta Wakil Wali Kota, Indra Caya, meminta bantuan Presiden Sukarno. Bantuan pemerintah Jepang kemudian menyempurnakan hingga jembatan sukses dirampungkan pembangunannya.

2. Awalnya bernama Jembatan Bung Karno

Jembatan Ampera Palembang
Gambar oleh alex hanoko dari Flickr

Nama Jembatan Ampera ternyata baru berlaku pada 1966, lho. Pada awalnya, jembatan ini dinamakan Jembatan Bung Karno untuk mengenang jasa Presiden Soekarno. Proklamator Indonesia ini memang berperan penting dalam mewujudkan harapan masyarakat Palembang agar memiliki akses yang lebih leluasa dalam menyeberangi Sungai Musi. 

Kenapa diganti menjadi Jembatan Ampera? Saat masa pergantian nama, situasi politik mulai didominasi oleh sikap anti-Soekarno dalam pemerintahan. Maka berubahlah nama menjadi Jembatan Ampera yang merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat dan bertahan hingga sekarang. 

3. Diresmikan oleh Letnan Jenderal Ahmad Yani

Letnan Jenderal Ahmad Yani juga menjadi nama penting dalam sejarah Jembatan Ampera. Dibangun pada April 1962, Ahmad Yani meresmikan jembatan ini untuk pertama kalinya pada 30 September 1965. Ia dipercayakan sebagai orang yang meresmikan penggunaan jembatan untuk pertama kalinya. Peresmian yang dilakukannya kemudian menjadi agenda kenegaraan terakhir sebelum tragedi pembantaian G30S/PKI pada 1 Oktober dini hari.

4. Sempat Menjadi Jembatan Terpanjang di Asia Tenggara

Jembatan Terpanjang Asia tenggara Ampera
Photo by baka_neko_baka via Flickr

Jembatan ini memiliki panjang mencapai 1.177 meter dengan lebar 22 meter serta tinggi 63 meter. Adapun menaranya memiliki rentang 75 meter dengan massa hingga mencapai 944 ton, lho. Makanya, tidak heran kalau jembatan ini pernah menjadi jembatan terpanjang se-Asia Tenggara pada era 1960-an, ya.

5. Bagian Tengah Jembatan Bisa Naik-Turun

Uniknya, jembatan Wong Kito Galo ini punya kelebihan karena bagian tengahnya bisa naik-turun. Fungsi tersebut untuk memudahkan transportasi kapal pengangkut barang dengan ukuran besar. Memang, Sungai Musi masih kerap dijadikan arus transportasi antar daerah.

Kemampuan naik-turun bagian tengah jembatan didukung oleh peralatan mekanis berupa dua bandul pemberat berukuran 500 ton di kedua menaranya. Kecepatan naiknya selama 10 meter per menit, sehingga dibutuhkan sekitar 30 menit untuk mengangkat jembatan secara penuh.

Sayangnya, aktivitas tersebut tidak lagi terlihat saat era 1970-an. Hal tersebut dikarenakan waktu bagian tengah jembatan untuk naik-turun terbilang begitu lama dan mengganggu arus lalu lintas darat. Bandul pemberatnya pun sudah diturunkan pada 1990 demi menghindari jatuhnya yang dapat membahayakan pengguna jembatan. 

6. Telah Berubah Warna Sebanyak Tiga Kali

Jembatan ampera palembang warna
Photo by zaddam hussein via Flickr

Kalau kamu berkunjung ke sini, pasti akan mudah mengenali karena warnanya yang merah menyala. Tapi ternyata jembatan ini telah mengalami perubahan warna sebanyak tiga kali, lho. Saat pertama kali berdiri, jembatan ini masih berwarna abu-abu pada 1962. Jembatan ini kemudian dicat ulang dengan menggunakan warna kuning pada 1992. Terakhir, jembatan dengan warna merah mencolok baru mulai pada 2002 hingga saat ini, deh. 

7. Terkenal Mistis Seperti Jembatan Ancol

Kamu pernah menonton Si Manis Jembatan Ancol? Nah, ternyata Jembatan Ampera juga dikenal mistis seperti Jembatan Ancol. Sampai sekarang masih banyak masyarakat setempat yang percaya dengan mitos-mitos mistis tersebut. Apalagi, jembatan ini juga kerap menjadi lokasi bunuh diri. Sejumlah kejadian aneh pun dikaitkan dengan adanya jembatan Ampera. Di antaranya, kebakaran besar di bawah jembatan pada 2010 lalu, sosok dua orang tergambar dari kobaran si jago merah yang melalap sisi jembatan. Ngeri, kan?

8. Masuk dalam Map Game Point Blank

Dunia game online pun mengakui popularitas jembatan ikon khas Palembang ini. Soalnya, game animasi populer, Point Blank memasukkan jembatan ini ke dalam salah satu medan tempur. Sebagai jembatan terpanjang di Sumatera, map Jembatan Ampera di dalam Point Blank pun merupakan map terpanjang, Penuh pula dengan lorong-lorong dan tempat rahasia yang menjadi favorit dari pengguna game animasi ini..

9. Dilewati Obor Asian Games 2018

Terlepas dari sisi mistisnya, Jembatan Ampera memiliki nilai prestisius tersendiri. Ikon Palembang ini berkesempatan dilewati Obor Asian Games 2018. Pawai obor dimulai dari Stadion Jakabaring dan dilakukan oleh sejumlah atlet dan public figure. Di antaranya, artis Mikha Tambayong turut menyemarakkan pawai obor dengan melalui Jembatan Ampera pada tanggal 4-5 Agustus 2018.

10. Memiliki Jam Analog Raksasa

Sebagai bentuk pembenahan jelang Asian Games 2018 yang dihelat di Palembang, Jembatan Ampera pun tak lepas dari perhatian. Jembatan ini dipasangi dua jam analog dengan ukuran besar di kedua menaranya. Pemasangan jam tersebut menjadikan jembatan ini semakin tampak modern dan keren, deh.

11. Ramalan Jembatan Ampera Ambruk

Pernah membayangkan kalau Jembatan Ampera akan runtuh? Ternyata, jembatan ini cukup sering diprediksi ambruk oleh beberapa pihak. Termasuk, peramal Mama Laurent yang memprediksi jembatan bersejarah ini akan ambruk pada 2009 lalu. Kejadian tabrakan kapal pengangkut batu bara juga ditakutkan membuat kekokohan jembatan bersejarah ini jadi berkurang. 

Faktanya, jembatan ini masih terus bertahan hingga sekarang. Soalnya, pemerintah Palembang memang mengalokasikan anggaran untuk perawatan jembatan ini. Jadi, mudah-mudahan jembatan ini tidak akan benar-benar ambruk, ya.

Kamu tertarik untuk jalan-jalan ke Palembang? Klik Tripcetera untuk mencari jasa sewa mobil terbaik supaya memudahkan akses selama liburan, ya. kamu pun bisa menemukan penginapan atau hotel murah di Palembang.