Tag: Rumah

Kalibiru Jogja, Wisata Rumah Pohon Paling Hits Kulonprogo

Kalibiru Jogja

Siapa yang tidak setuju kalau Jogja memang merupakan destinasi wisata istimewa? Kota ini punya segudang tempat wisata menarik untuk ditelusuri bersama keluarga ataupun teman-teman. Suasananya yang menenangkan dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan pada umumnya menjadikan Jogja sebagai pilihan tepat untuk berlama-lama. 

Ingin bersantai di pantai? Senang menjelajahi peninggalan budaya dan apresiasi seni? Mau menyantap kuliner khas yang lezat? Atau nongkrong di cafe instagramable dan kekinian? Semua aktivitas seru itu bisa kamu lakukan dengan berkunjung ke Jogja. Tak ketinggalan, salah satu tempat wisata menarik yang populer di kalangan traveler yaitu wisata alam Kalibiru jogja.

Wisata Kalibiru Yogyakarta

kalibiru jogja
Photo by @nblhknt via Instagram

Kalibiru terletak tak begitu jauh dari pusat kota Jogja. Kenapa Kalibiru jogja sangat digemari oleh wisatawan saat berkunjung ke Kota Pelajar? Berikut adalah sejumlah hal yang menjadikan tempat ini sangat hits di Jogja.

Pemandangan Alam Kalibiru Jogja yang Menakjubkan

wisata kalibiru jogja
Photo by @dinisetiahati via Instagram

Kawasan yang dulunya dikelola oleh pemerintah ini telah diambil alih pengelolaannya oleh warga setempat. Setelah pemindahalihan, penduduk lokal menjadikan Kalibiru Jogja semakin memikat. Apalagi, Kalibiru memang memiliki potensi pariwisata luar biasa dengan pemandangan alam yang mengagumkan. Hal tersebut dikarenakan panorama Perbukitan Menoreh dan Waduk Sermo yang tampak memikat terlihat jelas dari sini. Pengunjung akan merasa kesegaran dan ketenangan yang nyata oleh pepohonan hijau. Rimbunnya pepohonan menjadikan udara juga terasa sejuk sehingga mampu membuat kamu rileks selama berkunjung ke sini. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada pagi atau sore hari supaya terik matahari tidak begitu menyengat, ya.

Spot Foto Keren di Ketinggian Kalibiru Jogja

pemandangan kalibiru kulonprogo
Photo by @haikaltryas via Instagram

Kalibiru memiliki beragam spot foto keren. Yang harus kamu coba adalah berfoto di papan pijakan yang terletak di atas pohon. Latar spot foto keren tersebut adalah langit biru, pepohonan hijau, dan waduk yang tenang. Keindahan spot foto dari ketinggian inilah yang menjadi daya pikat utama di Kalibiru. 

Baca Juga : 12 Tempat Wisata Istimewa di Jogja yang Wajib di Kunjungi

Siapkan diri untuk antre di sini, ya. Soalnya setiap pengunjung Kalibiru pasti tidak akan melewatkan spot unik tersebut. Belum lengkap rasanya ke Kalibiru kalau tidak selfie atau berfoto di situ. Selain beberapa spot foto di ketinggian pohon di kawasan Kalibiru, masih ada sejumlah spot foto menarik lainnya, ya. Jadi jangan takut untuk menjelajah area sekitar dan ciptakan momen kenangan tersendiri.

Menikmati Pemandangan dari Atas Rumah Pohon

rumah pohon kalibiru
Photo by @muhammad.dangga via Instagram

Spot foto berupa rumah pohon atau gardu pandang tidak hanya menarik sebagai tempat untuk bernarsis ria, ya. Soalnya tempat tersebut adalah tempat terbaik untuk menikmati pemandangan di Kalibiru Jogja. Dengan menaiki rumah pohon, pengunjung akan menyaksikan panorama indah Bukit Menoreh dan Waduk Sermo secara lebih leluasa. Tidak akan mengecewakan, deh!

Relaksasi dengan Udara Sejuk

menikmati keindahan wisata kalibiru jogja
Photo by @aunimasturah via Instagram

Penat dengan aktivitas pekerjaan yang menuntut secara rutin? Ayo ke Kalibiru untuk relaksasi dengan udara sejuknya. Hembusan angin yang menyelinap dari pohon ke pohon yang rimbun di kawasan ini akan membuat pengunjung merasa damai. Kamu pun bisa bersantai dan lupa sejenak dengan suntuknya pikiran. Bisa-bisa kamu sulit pulang karena terlalu betah dengan sejuknya kawasan ini, ya.

Bermain Outbond Seru

Photo by @cullank via Instagram

Ingin pengalaman yang lebih seru? Kalibiru memiliki wahana yang siap menantang adrenalinmu. Pengunjung bisa menjajal sejumlah wahana outbond yang menegangkan. Mulai dari aktivitas memanjat batu, meniti jaring-jaring, hingga berjalan di atas tali tambang. Flying fox pun tersedia yang akan membawamu terbang dengan tali pengaman. Kalau kamu juga tertarik, ada wahana gantole dan naik sepeda di atas tali, lho. Asyik, kan?

Jalur Trekking Menantang

rute menuji kalibiru jogja
Photo by @izemiyang via Instagram

Bagi yang suka berjalan-jalan, pengunjung pun bisa melakukan trekking di Kalibiru. Kawasan ini menawarkan beragam pilihan jalur dengan rute dan panjang jalur yang bisa kamu sesuaikan dengan selera, ya. Kalau ingin trekking singkat, kamu bisa memilih rute dekat dengan jarak sejauh 2- 3 kilometer. Kalau senang dengan trekking yang cukup jauh, pilih deh rute yang lebih panjang dengan jarak 4-5 kilometer dan bisa menikmati area Kalibiru Jogja dengan lebih lama.

Menyaksikan Senja yang Menggoda

sunset di kalibiru jogja
Photo by @yosinoviandari via Instagram

Pencinta sunset pasti akan senang kalau berkunjung ke Kalibiru pada jelang matahari terbenam. Sebaiknya datang pada pukul 15.00 supaya bisa berjalan-jalan, berfoto narsis, dan duduk santai. Jelang matahari terbenam, kamu bisa berburu pemandangan sunset di sejumlah gardu pandang. Pemandangan senja yang menggoda di Kalibiru pastinya tidak akan mengecewakan deh.

Menginap di pondok yang unik

Setelah menghabiskan sore di Kalibiru, kamu masih ingin berlama-lama, jangan khawatir, ya. Soalnya pihak pengelola menyediakan pondok sewaan di sini. Harganya pun sangat terjangkau dengan harga sewa sekitar Rp250.000/malam. Terdapat enam pondok di kawasan ini yang bisa dihuni 10 orang sekaligus. Pastikan untuk membawa tikar atau alas tidur dari rumah karena pondoknya tidak menyediakan kasur, ya.

sepeda angin wisata kalibiru jogja
Photo by @ajengmstikap_ via Instagram

Jarak antara pusat Jogja ke Kalibiru tidak begitu jauh, hanya sekitar 40 kilometer. Untuk menuju ke sini, kamu cukup mengarahkan perjalanan ke Kota Wates melalui Jalan Wates atau Jalan Godean. Tiba di Kota Wates, kamu tinggal mengikuti jalan menuju Waduk Sermo. Papan penunjuk arah tersedia di sisi jalan, jadi tidak perlu khawatir bakal tersesat, ya. 

Kamu pun bisa memilih antara menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Tapi, sebaiknya bawa kendaraan sendiri karena kendaraan umum menuju Kalibiru Jogja cukup rumit. Harus gonta-ganti angkutan umum hingga beberapa kali untuk sampai di destinasi wisata ini.

Sudah siap menghabiskan waktu liburan di Kalibiru Jogja? Budget yang harus disiapkan tidak begitu banyak, kok. Kamu cukup membayar Rp5.000 untuk tiket masuk. Murah, kan? Untuk kamu yang dari luar jogja, kamu bisa pesan tiket pesawat murah dan booking hotel di jogja lewat situs tripcetera untuk menemani wisata di jogja.

Asal-usul & Sejarah Rumah Adat Minangkabau

Rumah Gadang

Kalau jalan-jalan ke Sumatera Barat, pasti akan menemukan perbedaan mencolok dari sisi arsitektur bangunannya. Ya, masyarakat Minangkabau memang memiliki rumah khas yang disebut Rumah Gadang.

Rumah Gadang memiliki desain unik sehingga menambah kekayaan dan keunikan budaya Indonesia. Rumah adat minangkabau ini menjadi makin terkenal lagi setelah perantau mempopulerkan atap Rumah Gadang pada rumah makan Padang yang tersebar di berbagai kota-kota besar.

Nah, penasaran apa saja fakta menarik seputar Rumah adat minangkabau ini? Berikut ini pembahasannya.

Rumah Gadang Minangkabau

Asal Usul Rumah Gadang

Asal Usul Rumah Gadang
Gambar oleh realyusra dari Pixabay

Rumah Gadang berasal dari Provinsi Sumatera Barat yang merupakan rumah adat khas Minangkabau.

Seperti warisan budaya lainnya, Rumah Gadang pun memiliki legenda dan maknanya tersendiri. Bagian paling mencolok dari rumah gadang adalah atapnya yang berbentuk tanduk runcing. Kabarnya sih, bentuk tanduk kerbau tersebut merupakan simbol kemenangan adu kerbau raja Minangkabau melawan kerbau raja di Jawa. Sejak saat itu, tanduk kerbau menjadi penanda kejayaan Minangkabau.

Selain cerita tersebut, versi lain menyebutkan kalau atap berbentuk tanduk di Rumah adat minangkabau ini terinspirasi dari bentuk kapal “Lancang” yang melintasi Sungai Kampar. Saat tiba di muara sungai, kapal diangkat ke daratan dan diberikan atap dengan menggunakan tiang layar yang diikat dengan tali.

Namun karena bebannya berat, maka tiang pun menjadi miring dan melengkung yang serupa dengan gojong (bagian lancip di atap Rumah Gadang). Nah, akhirnya, kapal pun berubah fungsi menjadi Rumah Gadang yang kini menjadi kediaman bagi orang-orang Minang.

Arsitektur Rumah Gadang

Arsitektur Rumah Gadang
Photo by @maulana_panca17 via Instagram

Pernah melihat uang koin Rp100 keluaran Bank Indonesia yang menampilkan Rumah Gadang? Kalau diperhatikan, rumah khas Minang itu memang punya desain rumah minimalis dan arsitektur yang luar biasa, ya. Bentuknya segi empat dan tidak simetris dengan desain yang agak miring ke luar. Bentuk yang tidak tegak lurus itu ternyata karena kondisi alam wilayah Sumatera Barat yang sebagian besar merupakan dataran tinggi dan rendah.

Baca Juga : Danau Toba: 8 Destinasi Terbaik Sekitar Danau Purba Indonesia

Selain itu, atap yang melengkung runcing dan lancip juga berfungsi untuk menahan curah hujan yang tinggi sehingga tidak membebani bangunan, lho. Rumah Gadang juga ditopang tiang kayu yang bertumpu di atas batu datar yang lebar. Ketinggiannya bisa mencapai 2 meter, jadi penghuni bisa aman dari serangan hewan buas yang mengancam pada masa lampau. Inspiratif, ya kan?

Ukiran Ornamen Rumah Gadang

Ornamen Rumah gadang
Photo by @_aromsky via Instagram

Selain arsitekturnya yang penuh dengan nilai fungsional, Rumah Gadang juga tampak begitu menawan dengan dipenuhi ukiran ornamen berbagai motif. Memang, tembok bagian depan rumah biasanya terbuat dari papan yang disusun secara vertikal dan memiliki ukiran indah.

Beragam motif menghiasi rumah khas ini, mulai dari akar, bunga, daun, bidang empat persegi, hingga pola melingkar yang saling bertautan. Perpaduan ornamen dan desain arsitektur yang menakjubkan menjadikan rumah Gadang sebagai karya budaya yang megah dengan keindahan tradisional tiada tara.

Desain Rumah Gadang

Desain Anti Gempa
Photo by @estlestari via Instagram

Sebagai daerah rawan Gempa, Sumatera Barat memang membutuhkan desain arsitektur khusus agar meminimalisir dampak bencana. Karena itulah, Rumah Gadang dibangun dengan ditopang tiang-tiang panjang yang menjulang ke atas dan tidak mudah rusak karena goncangan.

Tiang rumah gadang tidak dibenamkan ke dalam tanah, justru hanya bertumpu pada batu datar. Selain itu, sambungan tiang dan kasau besar juga tidak menggunakan paku, cukup dengan pasak yang juga bermaterial kayu. Makanya, saat gempa terjadi, Rumah Gadang akan bergeser dengan fleksibel sehingga lebih tahan terhadap gempa.

Kondisi Ruangan

Kondisi Ruangan Rumah Gadang
Photo by @windyariesna via Instagram

Rumah Gadang memiliki ruangan yang berbentuk persegi panjang dan terdiri dari lanjar (ruas dari depan ke belakang) dan ruang lepas yang dibagi menurut batas tiang. Secara berbanjar, tiang disusun dari depan ke belakang dan dari kiri ke kanan sehingga tampak tertata rapi. Adapun lanjar di Rumah Gadang bervariasi sesuai dengan luas rumah, tetapi biasanya berjumlah ganjil antara tiga hingga sebelas.

Bagian depan rumah ini memiliki Rangkian berupa bangunan berbentuk bujur sangkar dan beratap ijuk bergonjong yang berfungsi sebagai tempat menyimpan padi. Sementara itu, terdapat pula anjung atau anjuang sebagai tempat upacara pernikahan atau keagamaan di bagian kiri atau kana rumah. Dapur pun dibangun secara terpisah pada bagian belakang rumah.

Makna Satu Tangga di Pintu Depan

Satu Tangga di Pintu Depan
Photo by @syaefulanwar244 via Instagram

Semua bagian di dalam rumah ini sepertinya tak terlepas dari nilai-nilai filosofis, termasuk tangga pada pintu masuk. Posisi tangga untuk memasuki rumah berada di pintu depan dan tidak boleh lebih dari satu. Makna satu tangga tersebut dianggap berkaitan dengan prinsip ajaran agama Islam yang menjadi agama mayoritas di kalangan Suku Minangkabau. Sesuai dengan nilai Islam, yaitu percaya pada satu Tuhan, Tuhan yang Maha Esa.

Memiliki Empat Tiang Utama

Tiang rumah gadang
Photo by @rvyfrmdh via Instagram

Selain tangga, empat tiang utama atau tonggak tuo Rumah Gadang juga memiliki nilai spesial. Mendirikan tiang utama tersebut dimaksudkan sebagai menegakkan kebesaran. Tiang tersebut memang berdiameter besar yang berasal dari pohon juha panjang. Batang pohon yang dijadikan tonggak tuo pun harus melalui berbagai prosesi, seperti direndam di dalam kolam selama bertahun-tahun. Proses perendaman pun menjadikan tiang utama menjadi sangat kuat, anti rayap, dan dapat lebih awet hingga ratusan tahun, lho.

Gambar Rumah Gadang

Bagi kamu yang ingin menikmati keindahan rumah gadang, berikut ini ada beberapa gambar rumah gadang yang tentunya sangat indah.

Nah, makin tertarik dengan Rumah Gadang? Kamu bisa menyaksikan langsung keindahan dan kemegahan rumah khas Minangkabau ini dengan berlibur ke Sumatera Barat, ya. Makanya segera pesan tiket pesawat dari tripcetera, apalagi sudah bisa dilakukan transaksi melalui Go-Pay dan transfer bank.

Selain tiket pesawat, kamu juga bisa memesan Hotel murah berkualitas selama berada di Padang via tripcetera, deh.

5 Rumah Adat Kalimantan Beserta Sejarah, Gambar & Penjelasan

Rumah adat kalimantan

Rumah adat Kalimantan – Kalimantan sangat kaya dengan berbagai macam kebudayaan dari mulai sumber daya alam, kuliner hingga rumah adat.

Seperti daerah lain di Indonesia, Kalimantan juga mempunyai rumah Adat dengan ciri khas sendiri yang sebagian besar berbahan kayu dengan bentuk menjulang tinggi dan memanjang.

Bentuk rumah adat kalimantan tersebut menyesuaikan dengan kondisi alam geografisnya yang dipenuhi dengan hutan dan pepohonan besar, sehingga rumah yang di bangun harus kuat serta bisa melindungi penghuni nya dari hewan buas dan cuaca ekstrim.

berikut ini adalah beberapa rumah adat yang ada di kalimantan dengan desain bangunan yang sangat unik serta menjunjung tinggi nilai tradisi yang ada.

1. Rumah Betang, Rumah Adat Kalimantan Tengah

rumah adat betang khas kalimantan tengah

Rumah betang merupakan salah satu rumah adat khas kalimantan yang banyak tersebar di daerah hulu sungai serta menjadi tempat tinggal dari suku dayak.

rumah betang berada di daerah aliran sungai karena banyak suku dayak yang menjadikan sungai sebagai jalur transportasi mereka.

Suku dayak biasanya menggunakan aliran sungai sebagai sarana berdagang, bertukar barang, pergi ke ladang atau jalur melakukan aktifitas keseharian lain.

Dari segi bentuk bangunan, rumah betang mempunyai bentuk memanjang bahkan hingga mencapai 150 meter dengan lebar 30 meter dengan tipe panggung setinggi 3-5 meter untuk menghindari banjir saat musim hujan.

Rumah betang biasanya tidak dihuni satu keluarga, namun bisa di huni beberapa keluarga dengan masing-masing bilik yang telah disekat.

2. Rumah Panjang, Rumah Adat Kalimantan Barat

Rumah Panjang, Rumah Adat Kalimantan Barat

Seperti halnya rumah betang, rumah panjang juga dihuni oleh banyak keluarga. rumah panjang mempunyai 50 ruangan dengan banyak dapur yang bisa menampung masing-masing keluarga di tiap ruangan yang telah di sediakan.

rumah panjang khas kalimantan barat ini biasanya di bangun diatas tanah dengan ketinggian 5-8 meter seperti halnya rumah panggung, Untuk memasuki rumah panjang disediakan anak tangga yang disebut tangka. rumah ini mempunyai lebar bangunan sekitar 6 meter dan panjang mencapai 186 meter.

3. Rumah Lamin, Rumah Adat Kalimantan Timur

Rumah Lamin, Rumah Adat Kalimantan Timur

Rumah Lamin adalah rumah adat suku dayak yang ada di daerah kalimantan timur, rumah lamin berbentuk memanjang dan bertipe panggung.

Panjang rumah lamin bisa mencapai 200 meter dan jarak kolong rumah sekitar 3 meter. Rumah lamin di huni beberapa keluarga yang dipisahkan oleh masing-masing ruangan.

Bagian depan rumah ini berfungsi untuk menerima tamu dan upacara adat, sedangkan bagian belakang berisi kamar-kamar yang memiliki ukuran yang sangat luas.

Rumah lamin di topang oleh tiang-tiang besar dari dasar rumah menahan atap dan kolong rumah, tiang-tiang nya biasanya diukir dengan motif khas suku dayak dengan tujuan menghalau roh jahat.

Lantai rumah ini terdiri dari balok-balok kayu yang disusun rapi, pintu masuknya dari bagian samping dengan beberapa pintu yang terhubung dengan anak tangga.

4. Rumah Banjar, Rumah Adat Kalimantan Selatan

Rumah Banjar, Rumah Adat Khas Kalimantan Selatan

Rumah banjar bubungan tinggi atau biasa disebut rumah banjar adalah rumah adat suku banjar yang ada di kalimantan selatan.

rumah adat ini mempunyai atap berbentuk lancip bersudut 45 derajat, rumah banjar diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16 saat daerah banjar berada di bawah kekuasaan pangeran samudra.

Mulanya bangunan rumah adat ini memiliki konstruksi berbentuk segi empat memanjang ke depan. Namun, dalam perkembangannya bentuk tersebut kemudian ditambah di samping kiri dan kanan yang disebut anjung. Serta agak ke belakang ditambah sebuah ruangan yang memiliki panjang sama.

5. Rumah Baloy, Rumah Adat Kalimantan Utara

Rumah Baloy, Rumah Adat Khas Kalimantan Utara

Rumah Adat baloy merupakan rumah adat khas kalimantan utara, rumah adat ini berbentuk panggung yang di bangun menggunakan kayu ulin, penggunaan kayu ulin karena sifatnya yang sangat keras, kayu ulin juga di gunakan sebagai bahan bangunan rumah adat lain di kalimantan.

Rumah adat ini mempunyai ciri khas berupa ukiran dengan motif pesisir pantai yang banyak ditempati oleh suku tidung. Pengaturan arah rumah Baloy tergolong unik dimana diatur sedemikian rupa menghadap ke utara dengan pintu utama menghadap ke arah selatan.

Baca Juga : Rumah Gadang, Fakta dan Sejarah Rumah Adat Minangkabau

Demikian lah daftar 5 rumah adat khas kalimantan yang unik dan menarik, agar liburan kalian makin mudah, jangan lupa pesan tiket pesawat dan hotel murah