Tag: Unik

Pulau Sebatik, Pulau Unik nan Indah di Perbatasan Indonesia

Pulau Sebatik

Kalau kamu ingin merasakan sensasi liburan yang anti mainstream, kawasan Pulau Sebatik harus masuk ke dalam rencana perjalanan berikutnya. Daerah ini termasuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Berada di daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, Sebatik merupakan salah satu pulau terluar di Nusantara.

Banyak hal yang menjadi pertimbangan wisatawan berkunjung ke pulau Sebatik. Bahkan, bukan hanya wisatawan yang berasal dari Indonesia saja yang kerap liburan di sini. Di antaranya, warga Malaysia dan Singapura kerap jalan-jalan di Sebatik. Kenapa, ya? Nih, berikut 8 fakta menarik Sebatik yang menjadi alasan utama kamu harus merasakan langsung liburan yang sangat mengesankan.

Fakta Menarik Pulau Sebatik

1. Rumah Unik di Dua Negara Sekaligus

Kapan lagi kamu bisa berada di dalam rumah yang masuk dalam wilayah di dua negara berbeda? Kalau kamu datang ke Sebatik, maka jangan lewatkan pengalaman seru dengan bertamu ke bangunan unik yang telah lama berdiri tersebut. Sejak tahun 1997, rumah panjang ini eksis dan menjadi hunian milik warga negara Indonesia bernama Mangapara. Ia merupakan penduduk Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan yang bertempat tinggal di Tugu Patok 3 perbatasan Indonesia dan Malaysia.

Asal usul rumah panjang milik Mangapara punya cerita spesial. Dulunya, warga negara Malaysia mengizinkan untuk membangun bagian dapur di kertas. Sehingga, pengunjung akan masuk ke ruang tamu yang berada di atas tanah Indonesia dan dapur yang masuk ke dalam wilayah Malaysia. 

2. Tugu Perbatasan

tugu perbatasan pulau sebatik
Photo by @rdamitha via Instagram

Sebagai daerah terluar Indonesia, lazimnya kawasan demikian memiliki tugu perbatasan. Tugu yang membatasi wilayah Malaysia dan Indonesia ini menjadi penanda bagi penduduk setempat untuk mengenali wilayahnya masing-masing. Ikon pada tugu perbatasannya berupa patung Garuda. Makanya, jika kita perhatikan modelnya berbentuk Garuda seperti lambang negara. Tugu Garuda Perkasa tersebut berada di Aji Kuning, Sebatik Timur. Sebagai spot foto, tugu ini pun begitu memikat wisatawan untuk dijadikan bahan konten media sosial..

3. Keunikan Budaya Setempat

Setiap daerah di Nusantara memiliki kekhasan budaya masing-masing. Tak terkecuali pada masyarakat Pulau Sebatik. Penduduk setempat melakukan tradisi daerahnya dengan akulturasi budaya dari masyarakat pendatang. Memang, penduduk asli di Pulau Sebatik adalah Suku Tidung. Akan tetapi, masyarakat Bugis dan Jawa pun turut berbaur dengan aksen bahasa lokal. 

Selain itu, warga Suku Tidung juga memiliki upacara pernikahan khusus yaitu Jujuran. Prosesi tersebut dimulai dengan melumuri bedak yang dicampur air pada seluruh tubuh mempelai pria. Tak ketinggalan, warga lain juga ikut ditaburi bedak. Konon, ritual tersebut bisa mempertemukan tamu yang ditaburi bedak dengan jodohnya. Hmm, boleh dicoba, ya?

4. Pelabuhan Pancang

Pelabuhan ini berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia, lebih tepatnya di Sungai Limau, Sebatik Timur. Karena berada tepat di daerah perbatasan, maka kamu akan menyaksikan langsung negeri jiran saat mengunjungi pelabuhan. Kota Tawau di Malaysia terlihat jelas dari Pelabuhan Pancang. Suasana dan panoramanya menjadi lebih keren kala datang pada malam hari. Cahaya lampu perkotaan di Tawau sangat menarik untuk disaksikan. Kelebihan lain dari pelabuhan ini karena merupakan pelabuhan terpanjang dengan panjang 2 kilometer. Selain itu, pelabuhan ini juga berdekatan dengan pangkalan TNI Angkatan Laut yang berperan untuk menjaga wilayah perbatasan. 

5. Bukit Menangis

Nama unik Bukit Menangis memiliki makna yang membekas bagi pengunjungnya. Dinamakan sebagai bukit menangis karena jalannya berupa tanjakan yang dapat membuat pendakinya meringis. Bukit  berupa jalan menuju Desa Bambangan, Sebatik Barat ini bisa menjadi alternatif destinasi saat berada di Pulau Sebatik. Meskipun harus bersusah payah mendaki bukit ini, hasil jerih payah akan terbayarkan saat berada di puncak bukit. Dari sini, pengunjung bisa menikmati keindahan pemandangan Pulau Nunukan dan sejumlah aktivitas pelayaran kapal di sekitar perairan Sebatik.

6. Pantai Kayu Angin

pantai kayu angin pulau sebatik
Photo by @ndiey_0718 via Instagram

Destinasi wajib saat berada di Pulau Sebatik adalah Pantai Kayu Angin. Pesona wisata baharinya terpancar langsung dari pantai dan spot selfie yang menawan. Berada di kawasan Tanjung Karang, Sebatik, pantai ini adalah favorit bagi wisatawan. Rasanya belum lengkap ke Sebatik kalau belum menyempatkan waktu ke sini. Apalagi, pantai ini dekat dengan pemukiman nelayan. Jadi pengunjung bisa menyaksikan aktivitas nelayan dan menyantap kuliner seafood. Tentunya selain bermain pasir dan berenang di pantai yang menyegarkan badan sekaligus pikiran.

7. Pantai Batu Lamampu 

Sebatik tak hanya memiliki Pantai Kayu Angin untuk dijelajahi. Pelancong juga bisa sekaligus jalan-jalan ke Pantai Batu Lamampu. Berbeda dari pantai sebelumnya yang terbilang ramai, Pantai Batu Lamampu relatif lebih sepi pengunjung. Jadi bagi kamu yang suka dengan ketenangan, pantai ini adalah pilihan paling ideal. Aksesnya yang cukup jauh dari pemukiman menjadikan harapan mendapatkan ketenangan jadi kenyataan. Kamu pun harus menempuh perjalanan jalan kaki sejauh 500 meter dari perkebunan sawit yang menjadi lokasi parkiran kendaraan. 

Sesampainya di pantai, kamu akan menapaki pasir pantai yang halus bak tepung. Hembusan angin sepoi-sepoi akan membuatmu merasa begitu rileks. Setelah puas bermain di pantai, terdapat pula bukit yang biasanya dijadikan tempat rehat bagi pengunjung pantai. Tidak akan mengecewakan, deh!

Baca Juga : Menikmati Pesona “Blue Fire” di Kawah Ijen Banyuwangi

8. Masjid Hidayatur Rahman

Photo by @shafacho via Instagram

Selain wisata bahari, pengunjung daerah perbatasan ini juga bisa berziarah dan melakukan wisata religi. Soalnya terdapat Masjid Hidayatur Rahman yang menjadi Islamic Centre Sebatik. Masjid besar ini kerap dikunjungi untuk beribadah bagi wisatawan. Poin plusnya adalah pengunjung bisa merasa takjub dengan kemegahan dan keagungan masjid yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektar. Empat tiang dengan lima kubah melengkapi masjid ini hingga tampak semakin menawan. Tak hanya itu, seusai beribadah, jamaah bisa menikmati taman hijau masjid yang persis berada di bibir pantai. Ibadah jadi terasa lebih menyenangkan. 

Sudah tidak sabar untuk menuju ke Pulau Sebatik? Disarankan untuk menggunakan jalur udara dalam perjalanan ke sini. Tentu saja, booking tiket pesawat murah ke Bandara Tarakan kemudian ke Nunukan hanya bisa kamu dapatkan di Tripcetera, ya. Setelah tiba di Nunukan, kamu tinggal menyewa speed boat untuk menyeberang ke Pulau Sebatik. Jangan lupa, ikuti terus info paket wisata terbaik yang ditawarkan melalui situs Tripcetera

Monkey Forest Ubud, Wisata Unik Hutan Monyet Keramat di Bali

Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud – Ubud memang menampilkan sisi lain dari wisata di Bali. Bukan dengan pemandangan pantai eksotis yang digemari oleh turis mancanegara, kawasan ini lebih dikenal sebagai episentrum budaya dan wisata alam yang tak banyak dijumpai di tempat lainnya. Di antara destinasi wisata yang kerap menjadi pilihan favorit bagi wisatawan adalah The Sacred Monkey Forest Sanctuary atau kerap disingkat menjadi Ubud Monkey Forest.

Ubud Monkey Forest berada di tempat yang dikelilingi dengan tumbuhan dan persawahan hijau. Berkunjung ke destinasi wisata ini tentunya akan memberikan nuansa berbeda selama liburan di Ubud. Apalagi, monyet yang dianggap suci di Bali akan memberikan pengalaman baru bagi turis yang datang ke sini.

Objek wisata cagar alam ini merupakan habitat bagi tak kurang dari 650 ekor kera. Kera yang menggantungkan hidupnya di Ubud Monkey Forest berjenis kera ekor panjang (Macaca fascicularis). Karena koleksi kera dan beragam aktivitas yang bisa dinikmati, kawasan ini pun menjadi begitu populer hingga mendapat sorotan dunia internasional.

Berwisata ke Monkey Forest Ubud

monkey forest ubud
Photo by Radoslav Bali on Unsplash

Lokasi dan Rute Menuju Sacred Monkey Forest Sanctuary 

Monkey Forest Ubud tepat berada di Jalan Monkey Forest Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, 80571. Kalau wisatawan memulai perjalanan dari bandara Ngurah Rai, maka diperlukan waktu sekitar 1 jam 15 menit dengan menempuh jarak sejauh 36 kilometer. Sementara itu, apabila berangkat dari kawasan Kuta, maka wisatawan harus menempuh perjalanan sejauh 43 kilometer dengan estimasi waktu tempuh selama 1 jam 30 menit.

Keunikan Monyet Ubud Monkey Forest 

monkey forest ubud
Photo by Radoslaw Prekurat on Unsplash

Monyet di kawasan Ubud Monkey Forest memang tampak begitu mengesankan. Jadi jangan sampai melewatkan kesempatan saat berkunjung ke sini untuk mengambil foto bersama. Tapi, tetap waspada karena monyet-monyet tersebut bisa menjadi begitu usil. Tak jarang, monyet tersebut berbuat jahil dengan mencuri barang-barang milik wisatawan. Pengunjung pun harus ekstra hati-hati saat mendekati atau berfoto bersama monyet. Pastinya akan sangat mengecewakan kalau ponselmu tiba-tiba dibawa kabur oleh monyet.

Tips Menghindari Monyet Usil 

monkey forest ubud credit @bali_sightseeing
Credit Image : @bali_sightseeing on Instagram

Saking usilnya, pengunjung Ubud Monkey Forest kerap didampingi oleh pawang monyet. Nah, untuk menghindari hal-hal buruk yang bisa terjadi, pastikan untuk tetap tenang jika monyet menghampiri ataupun melompat ke badan atau atas kepala. Rasa penasaran monyet tersebut akan sirna saat pengunjung tetap diam. Sebaliknya, gerakan mendadak bisa membuat merasa kaget dan bereaksi negatif kepada wisatawan. 

Selain itu, pengunjung juga tidak disarankan untuk membawa makanan sendiri. Soalnya, hal itu bisa memicu monyet untuk bertindak agresif. Tidak usah khawatir dengan makanan para monyet di sini. Pengelola menyediakan makanan bagi monyet di Wenara Suci Wenara Wana, sebutan lain Monkey Forest Ubud secara teratur. Ketela rambat menjadi konsumsi monyet setiap tiga kali sehari dan dipadukan dengan pisang, daun, mentimun, jagung, pepaya, kelapa, dan buah-buahan lokal lain. 

Suasana Hutan yang Tenang dan Sejuk

hutan monkey forest
Photo by Geio Tischler on Unsplash

Hutan cagar alam di Ubud ini memiliki lahan seluas 12,5 hektar. Selain dihuni oleh ratusan monyet, Monkey Forest Ubud juga menjadi rumah bagi pepohonan nan hijau dan segar. Umur pepohonan di kawasan ini pun bahkan mencapai ratusan tahun. Pengunjung bisa menikmati asrinya hutan dengan berkeliling Monkey Forest Ubud . Segarnya udara akan membuat pengunjung merasa rileks dan melepaskan rasa penat yang membebani.

Area Sakral dengan Tiga Pura Suci

pura suci monkey forest
Photo by Niklas Weiss on Unsplash

Saat memasuki kawasan Ubud Monkey Forest, suasana sakral pun tak terelakkan. Memang, hutan ini memiliki tiga pura suci, yaitu Pura Dalem Agung Padangtegal, Pura Prajapati (Cremation tempel) dan Pura Beji (The Holy Spring temple). Makanya hewan yang mendiami tempat ini pun dianggap keramat oleh penduduk setempat. Tak hanya pura, terdapat pula sebuah kolam suci dan candi yang kerap digunakan sebagai lokasi upacara kremasi. 

Saat sedang digelar proses ibadah umat Hindu Bali, para pengunjung diharapkan untuk menghindari arah ke area sakral yang dilarang dijelajahi. Selain itu, wisatawan juga harus menjaga ketenangan dan menghormati ibadah yang sedang berlangsung. 

Fasilitas Ekstra di Ubud Monkey Forest 

Beragam fasilitas yang menunjang kunjungan ke Monkey Forest Ubud jadi semakin berkesan. Mulai dari Open stage, Main Temple, Dragon Stair/Tangga Naga, Center Point, Exhibition Hall, Holly Pool, Tree Adoption, Entrance to Holy Spring, Holy Spring temple, Deer Stable, hingga Rumah Kompos. Jadi, pastikan untuk menjelajahi setiap sudut-sudut istimewa tersebut, ya.

Jam Buka dan Waktu Kunjungan Terbaik 

jam buka monkey forest ubud
Photo by Joël de Vriend on Unsplash

Monkey Forest Ubud mulai beroperasi setiap jam 08.30 hingga 18.00 WITA. Wisatawan hanya boleh membeli tiket on the spot selambat-lambatnya pada jam 17.30 WITA. Namun, kunjungan yang paling direkomendasikan ialah pada pukul 14:00. Waktu tersebut adalah momen setelah monyet mendapatkan makanan dari pihak pengelola sehingga makhluk tersebut sudah kenyang dan relatif mengurangi sikap agresifnya. Tentu saja, pawang akan selalu mengawasi perilaku kera yang tidak wajar dan membahayakan bagi pengunjung.

Harga Tiket Masuk

Keistimewaan Ubud Monkey Forest dapat dinikmati dengan membayar harga tiket masuk yang cukup terjangkau. Bagi orang dewasa, diwajibkan untuk membeli tiket masuk dengan harga senilai Rp80.000 per orang. Sementara itu, anak-anak berusia 3 hingga 12 tahun cukup membayarnya seharga Rp60.000 per orang saja. Adapun parkir kendaraan akan dikenakan tarif Rp2.000 bagi sepeda motor dan Rp1.000 setiap 1 jam berikutnya, sedangkan mobil wajib membayar biaya parkir senilai Rp5.000 untuk 1 jam pertama dan Rp2.000 untuk setiap 1 jam berikutnya.

Setelah puas menelusuri Ubud Monkey Forest, pengunjung bisa menikmati perjalanan wisata di Ubud. Di antara objek wisata lain yang berada di Ubud adalah Puri Ubud, Museum Blanco, Restoran Bebek Bengil, hingga Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku. Kamu bisa menjelajahi destinasi wisata Ubud dengan lebih leluasa setelah menyewa jasa rental mobil bali yang bisa kamu pesan di Tripcetera. Tapi sebelum itu, pesan tiket pesawat murah dulu dari Tripcetera, ya. Jangan sampai kehabisan promo penawaran terbaiknya!

Upacara Kasada, Tradisi Unik Suku Tengger di Gunung Bromo

Upacara Kasada – Siapa yang tak kenal dengan Gunung Bromo? Gunung yang berada dalam kawasan Taman Nasional BTS alias Bromo Tengger Semeru ini menawarkan keindahan dan panorama alam memikat dengan hawa sejuk.

Namun sebenarnya gunung ini tak hanya dapat dinikmati dari pemandangan natural yang menawan. Lebih dari itu, interaksi dengan masyarakat setempat akan membawa pengalaman kaya budaya yang tentunya memberikan kesan mendalam.

Upacara Kasada

Warga lokal di sekitar Bromo memiliki keunikan tersendiri. Soalnya kamu akan menjumpai masyarakat Suku Tengger yang masih memegang teguh nilai-nilai budayanya. Sejarah dan tradisi yang terus mempertahankan adat istiadat yang sangat khas ini tak boleh dilewatkan saat berada di kawasan Bromo. Di antara dari sekian tradisi wajib suku Tengger adalah upacara Kasada. 

Asal Usul Suku Tengger 

Komunitas Suku Tengger merupakan penduduk yang hidup menetap di wilayah kaki Gunung Bromo secara turun menurun. Daerah lereng Bromo tersebut mencakup wilayah di empat kabupaten. Yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo. 

Menurut cerita yang dipercayai masyarakat setempat, istilah Tengger berasal dari nama Roro Anteng dan Joko Seger. Roro Anteng merupakan putri dari Brawijaya dan Joko Seger adalah putra brahmana. Keduanya lalu membangun pemukiman di kawasan Bromo dengan julukan Purbowasesa Mangkurat Ing Tengger, yang bermakna sebagai “Penguasa Tengger yang Budiman”.

Asal Usul Upacara Kasada

Upacara Yadnya Kasada merupakan tradisi tahunan yang diperingati oleh masyarakat Hindu suku Tengger. Momen tersebut dilakukan pada bulan Kasada hari ke 14-16 atau malam bulan purnama tampak di langit sesuai penanggalan Jawa Kuno. Namun siapa sangka kalau tradisi menakjubkan ini ternyata bermula dari kisah tragis antara pasangan Joko Seger dan Roro Anteng. 

Pada awal pernikahan, pasangan suami istri tersebut tak kunjung dikaruniai anak. Karena itulah, keduanya melakukan semedi kepada Sang Hyang Widhi dengan harapan dapat memiliki anak. Tak berselang lama, muncullah surat gaib yang menyatakan semedi membuahkan hasil dengan syarat bahwa anak bungsu harus dikorbankan ke kawah Gunung Bromo apabila permohonannya dikabulkan.

Tanpa pikir panjang, pasangan ini menyanggupi persyaratan tersebut hingga memiliki 25 anak. Sayangnya, Rara Anteng dan Jaka Seger tak mampu menepati janjinya. Karena itulah, Dewa diyakini marah dan menurunkan malapetaka di kawasan tersebut. Kawasan Tengger menjadi gelap gulita sebab kawah Gunung Bromo terkena dampak.

Sang bungsu, Kesuma kemudian tak dapat terhindar dari konsekuensinya. Ia tiba-tiba lenyap untuk melarikan diri dan mengorbankan diri ke jilatan api di kawasan kawah Bromo. Tak lama setelahnya, terdengar suara gaib dalam waktu bersamaan yang menyebutkan kalau “Saudara-saudaraku yang kucintai, aku telah dikorbankan oleh orangtua kita dan Sang Hyang Widhi menyelamatkan kalian semua. Hiduplah damai dan tentram, sembahlah Sang Hyang Widhi. Aku ingatkan agar kalian setiap bulan Kasada pada hari ke-14 mengadakan sesaji kepada Sang Hyang Widhi di kawah Gunung Bromo”. Kejadian inilah yang masih terus diyakini oleh masyarakat Tengger saat ini untuk terus merayakan upacara Kasada.

Puncak Pelaksanaan Upacara Kasada

puncak upacara yadnya kasada di mulai dini hari
Credit Image : @jejak_budaya on Instagram

Hal unik lain dari upacara Kasada karena ritual ini dimulai sejak dini hari dengan pembacaan sejarah Kasada. Untuk memeriahkan, terdapat tabuhan gamelan bertalu-talu yang mengiringi prosesi upacara adat. Ritual tersebut digelar di spot khas Gunung Bromo, yaitu Mandala Pura Luhur Poten Bromo.

Sebagian besar masyarakat Tengger memang merupakan warga Hindu. Sehingga, komunitas Tengger dari empat kabupaten di sekitar Taman Nasional BTS akan berkumpul di kaki Bromo pada momen tahunan ini. Bahkan, sejumlah penganut Hindu Bali pun turut meramaikan tradisi sakral ini.

Ritual Larung Sesaji di Kawah Gunung Bromo

Puncak dari updacara kasada ini adalah budaya melemparkan sesaji ke kawah gunung bromo saat bulan purnama.

Setelah ritual di pura, peserta upacara Kasada akan mengarah ke kawah Bromo dengan beraneka ragam sesaji. Sesajen tersebut berupa dikemas dalam bentuk pikulan dengan memakai bambu yang kerap disebut ongkek. Hasil bumi, seperti pisang, jagung, singkong, dan wortel merupakan bahan sesajen yang kerap dipersembahkan bagi masyarakat Tengger.

Selain hasil pertanian, hewan ternak pun tak lepas dari isi sesajen.Mulai dari ayam, bebek, hingga kambing dilarang di kawah Bromo. Momen persembahan tersebut mengandung nilai filosofis dan makna tersendiri bagi penghayat kepercayaan di Tengger. Dengan melakukan pengorbanan hasil bumi dan hewan ternak, mereka meyakini balasan akan diberikan dari Dewata berupa tanah yang subur sehingga dapat panen besar di musim berikutnya.

Rebutan Sesaji di Lereng Kawah Bromo

Yadnya Kasada suku tengger
Credit Image : @infoprobolinggo on Instagram

Ritual melarung sesaji ke kawah Gunung Bromo tak mengakhiri keunikan upacara Yadnya Kasada di Tengger. Justru bagian serunya baru akan dimulai. Soalnya, seusai pemuka adat Suku Tengger bermunajat dan berdoa untuk meminta berkah dan keselamatan, sesaji tersebut akan diperebutkan oleh banyak orang.

Tak mengherankan, sejumlah peserta upacara adat ini mempersiapkan alat dengan jaring untuk mendapatkan sesaji. Saat sesaji dilemparkan ke dalam kawah, saat itulah orang-orang akan berebutan menggapai simbol keberkahan ala suku Tengger. 

Perpaduan Panorama Alam dan Kearifan Lokal Tengger

Upacara Kasada
Credit Image : @zulfnn on Instagram

Jadi, sudah tahu kan kalau Bromo bukan hanya tentang keindahan pesona alaminya saja? Gunung ini pun menjadi rumah bagi kearifan lokal yang masih bertahan di tanah Jawa. Pada hari perayaan Kasada, kamu akan menyaksikan berbagai kesenian khas dari Jaranan Tengger Wahyu Tunas Budaya, Sanggar Ande-Ande Lumut Kediri, Singo Ulung Bondowoso. Pertunjukan budaya tersebut akan melengkapi pengalaman bersentuhan dengan komunitas Tengger yang pastinya memikat. 

Sudah siap untuk berdecak kagum dengan momen sakral dan indah di kawasan Tengger, Bromo? Segera rancang perjalananmu ke destinasi wisata unggulan Indonesia ini dengan layanan hotel murah di malang dan tiket pesawat lewat Tripcetera. Liburan nyaman akan terjamin bersama Tripcetera.

10 Hotel Instagramable Paling Unik di Bandung (Harga Mulai 100ribuan)

Hotel Instagramable di Bandung – Sebagai salah satu destinasi pariwisata yang paling populer di Indonesia, wajar apabila Bandung telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang turis inginkan. Akomodasi berupa hotel maupun homestay tersedia dengan berbagai rentang harga dan pelayanan.

Sehingga, wisatawan domestik maupun mancanegara tidak perlu risau lagi tentang pertanyaan lokasi penginapan. 

Hotel Instagramable di Bandung

Di antara banyaknya pilihan hotel di Bandung, terdapat sejumlah hotel unik yang sayang sekali untuk dilewatkan. Penasaran dengan hotel-hotel unik yang dimaksud? Berikut 10 pilihan hotel unik di Bandung yang bisa jadi rekomendasi penginapan di liburanmu selanjutnya!

1. Tama Boutique Hotel

Alamat: Jl. Dr. Rajiman No.5, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40171

Tama Boutique Hotel Bandung
Credit Image : @jelajahi.dunia on Instagram

Bagi penggemar budaya Korea, maka Tama Boutique Hotel adalah pilihan tepat jika sedang berpelesir ke Bandung. Hotel ini memiliki desain eksterior dan interior yang mengusung konsep Korea. Bahkan, kamarnya pun didesain cukup luas dengan tema tradisional Korea.

Kalau kamu ingin menyantap kuliner khas Korea, pastikan untuk mampir ke Bornga Korean Resto yang menjadi fasilitas hotel ini. Selain itu, fasilitas Tama Boutique Hotel semakin dilengkapi dengan lokasi strategis dan tarif terjangkau.

2. GH Universal Hotel

Alamat: Jl. Dr. Setiabudi No.376, Ledeng, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40143

gh univesal hotel bandung
Credit Image : @ghuniversalhotel on Instagram

Penampakan hotel ini pasti tak terasa asing lagi karena kerap berseliweran di linimasa sosial media. Makanya tak lengkap jika tak memasukkan GH Universal Hotel sebagai salah satu hotel unik di Bandung. Berkunjung ke hotel ini, sensasi berlibur di luar negeri akan terasa.

Soalnya, konsep Eropa klasik begitu kental terlihat dari tampilan eksterior dan ornamen interiornya. Dekorasi berupa lantai marmer dan bangunan bak kastil akan membangkitkan romantisme ala Eropa pada masa silam. Tak heran deh kalau tamu hotel kerap memamerkan spot-spot foto instagramable di hotel ini.

3. Tebu Hotel

Alamat:  Jl. L. L. R. E. Martadinata No. 62, Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat 40115 

Tebu hotel bandung
Credit Image : @tebuhotel on Instagram

Hotel di lokasi strategis ini mudah menjangkau berbagai pusat perbelanjaan, kuliner, cafe, dan pusat pembelian oleh-oleh. Namun lebih dari itu, Tebu Hotel memiliki magnet tersendiri bagi pemburu hotel unik karena interior kamar yang stylish dan ornamen yang bikin betah berlama-lama.

Terdapat pula kamar loft yang menyediakan dua tempat tidur besar bersusun. Jendela yang besar di tiap kamarnya juga akan memberikan pengalaman seru saat malam hari. Kamu dapat menyaksikan indahnya gemerlap malam kota Bandung dari atas tempat tidur.

4. Stevie G Hotel

Alamat: Jl. Sersan Bajuri No.72, Cihideung, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40559

Stevie G Hotel
Credit Image : @tempatujuan on instagram

Pendukung tim sepakbola Liverpool wajib hukumnya untuk menginap di Stevie G Hotel jika sedang berlibur di Bandung. Pengalaman unik tersebut akan terasa begitu personal karena hotel ini memiliki dekorasi dengan mengusung konsep ala tim berjulukan The Reds.

Dari namanya saja, Stevie G Hotel terinspirasi dari nama kapten klub sepakbola Inggris, Steven Gerrard. Namun bagi yang tidak begitu paham dengan sepakbola, tema unik yang dikemas dalam keindahan nyentrik akan tetap menjadi pengalaman seru menginap di Paris van Java.

5. Triple Seven Bed & Breakfast

Alamat: Jl. Pesantren Wetan No.20, Pamoyanan, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40173

Triple Seven Bed & Breakfast Bandung
Credit Image : @info_horeca on Instagram

Kalau kamu mencari penginapan instagramable yang dipenuhi dengan berbagai spot yang bisa dimasukkan sebagai konten media sosial, maka sudah pasti Triple Seven adalah jawaban dari pencarian tersebut. Terdapat 26 kamar di penginapan ini dan memiliki tema berbeda di setiap kamarnya. Mulai dari tema retro, pop art, hingga vintage.

Tak hanya mengusung tema khusus, desain interior dari bangunan modern ini pun tak kalah unik. Jika ingin menyantap hidangan lezat atau sekadar menyesap secangkir kopi, nongkrong di cafe Triple Seven yang menawarkan konsep industrial akan memberi atmosfer ketenangan. 

6. Cottonwood Bed & Breakfast 

Alamat: Jl. Mustang No.1A, Sukawarna, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40164

Cottonwood Bed & Breakfast Bandung
Credit Image : @cottonwoodbnb on Instagram

Rekomendasi hotel unik di Bandung lainnya adalah Cottonwood Bed & Breakfast. Populer sebagai hotel instagramable karena memiliki keunikan desain interior yang artistik. Saat memasuki area penginapan, kamu akan menjumpai perpaduan warna-warna pastel.

Tak heran kalau penginapan ini menawarkan sensasi lembut bagi pengunjungnya. Kalau sudah memesan kamar, nuansanya akan menjadi lebih berkesan lagi. Soalnya kamar-kamar di Cottonwood Bed dikonsep ala Belanda, Inggris, Perancis, dan negeri permai lainnya.

7. Villatel Salse

Alamat: Jl. Sukanagara No.88, Pagerwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391

Villatel Salse Bandung
Credit Image : @Villatel Salse on Instagram

Desain minimalis yang didominasi warna putih dan dinding kaca menjadi nilai utama dari villa yang berlokasi tak begitu jauh dari kawasan Dago Giri.

Meskipun terkesan sederhana, justru hal tersebut membuat Villatel Salse disenangi sebagai salah satu hotel unik dan instagramable di Bandung. Suasana rindang pun didapatkan dari lingkungan sekitar yang rimbun dengan pohon-pohon hijau. Tak hanya itu, tamu hotel dapat menikmati jacuzzi dan hidangan khas dari Warung Salse yang pastinya menggugah selera.

8. Sapulidi Sawah Cafe, Resort & Gallery

Alamat: Kompleks Graha Puspa, Jl. Sersan Bajuri, Cihideung, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40559

sapulidi sawah bandung
Credit Image : @deloniaregia on Instagram

Kamu mencari penginapan yang mengisi kembali energi setelah hiruk pikuk rutinitas pekerjaan? Pilihan paling tepat adalah Sapulidi Sawah Cafe, Resort, & Gallery karena lokasinya begitu damai dan jauh dari kawasan perkotaan. Menariknya, penginapan ini memang menawarkan kesan natural.

Apalagi kamar-kamarnya masih didominasi unsur kayu. Budaya dan cerita rakyat tradisional pun menghiasi kamar di penginapan ini. Nama-nama unik akan menyambut di hadapan kamar, mulai dari Kembang Desa, Congklak, hingga Putri No’ong. Pulang dari liburan di sini, perasaan akan terasa segar dan penuh semangat baru.

9. Grafika Cikole

Alamat: Jalan Tangkuban Perahu KM.8, Cikole, Lembang, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391

grafika cikole bandung
Credit Image : @lelianaangie on Instagram

Lokasi penginapan Grafika Cikole berada di antara belantara pohon pinus. Pengalaman unik tersebut menjadi kombinasi unik dengan tampilan rumah kayu dengan taman cantik di halamannya. Sekilas kamu akan merasa masuk ke dalam dongeng Putri Salju saat berada di negeri kurcaci.

Selain menjadi tempat menginap, Grafika Cikole memang merupakan tempat wisata. Jadi tak perlu jauh-jauh lagi untuk mencari spot berlibur. Aktivitas berupa outbond, jalan-jalan menikmati ketenangan hutan pinus, dan memberi makan rusa merupakan pilihan kegiatan seru yang tak boleh dilewatkan hanya dengan jangkauan langkah kaki saja.

10. White Cliff House

Alamat: Setiabudhi Terrace C8A, Cipaku Indah, Ledeng, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat 40143

White Cliff House bandung
Credit Image : @homepiness on Instagram

Keunikan penginapan ini karena berlokasi di area perbukitan sehingga turut mempengaruhi arsitektur bangunan. Kesan minimalis dengan nuansa yang didominasi berwarna putih juga memberikan impresi menenangkan bagi wisatawan yang menjadi tamu hotel.

Hotel tiga lantai ini memiliki teras khusus yang kerap dijadikan wahana bercengkrama bersama teman ataupun pasangan berlibur. Karena berada di daerah dataran tinggi, maka hawa sejuk pasti terasa sehingga membuat kamu bisa betah berlama-lama dan menikmati kedamaian khas Lembang.

Mau pilih menginap di hotel unik Bandung yang mana? Pilihan hotelnya bebas saja memilihnya, pastikan untuk memesan Hotel di Bandung hanya lewat Tripcetera. Kemudahan transaksi dan jaminan akomodasi terbaik akan membuat wisata di Bandung semakin seru.

10 Upacara Adat Bali Paling Unik dan Terkenal

Upacara Adat Bali – Potensi wisata di Bali memang tidak ada habisnya, mulai dari wisata alam, wisata kuliner hingga wisata budaya bisa Anda temukan dengan mudah di pulau dewata.

Tidak hanya terkenal dengan pantainya yang sangat indah dan terkenal hingga mancanegara serta pemandangan alamnya yang mempesona, Bali juga menyimpan nilai adat istiadat dan kebudayaan yang sangat tinggi.

Jika Anda sedang berada di Pulau Bali, jangan sampai melewatkan upacara-upacara adat di bali yang sangat unik berikut ini.

Upacara Adat Bali

Sebagian besar suku Bali beragama Hindu dan sebagian besar menganut kepercayaan Hindu aliran Siwa-Buddha, sehingga kebanyakan upacara adat di Bali bernuansa Hindu pula.

Berikut ini adalah 10 upacara Adat di Bali yang paling unik dengan nilai kebudayaan yang sangat tinggi dan wajib Anda saksikan ketika berkunjung ke Bali.

1. Upacara Adat Ngaben

Salah satu upacara adat yang paling terkenal di Bali adalah upacara Ngaben, Upacara Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah dan tergolong dalam upacara upacara Pitra Yadnya (yang ditunjukkan kepada Leluhur).

Tujuan dari upacara ngaben dengan membakar jenazah maupun simbolisnya kemudian menghanyutkan abu ke sungai, atau laut memiliki makna untuk melepaskan Sang Atma (roh) dari belenggu keduniawian sehingga dapat dengan mudah bersatu dengan Tuhan.

Secara umum upacara ngaben yang berhubungan dengan jenazah dibagi menjadi 3, yaitu Ngaben Sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana dan Swasta.

Sawa Wedana adalah upacara ngaben dengan melibatkan jenazah yang masih utuh (tanpa dikubur terlebih dahulu) . Biasanya upacara ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3-7 hari hingga 1 bulan terhitung dari hari meninggalnya orang tersebut.

Untuk menjaga agar jenazah tetap awet sebelum dilakukan upacara ramuan tertentu untuk memperlambat pembusukan jenazah.

Sebelum dilakukan upacara pembakaran jenazah, keluarga mendiang masih memperlakukan jenazah seperti orang yang masih hidup dengan cara membawakannya kopi, mengganti pakaiannya karena jenazah masih dianggap hanya tertidur sebelum diadakan upacara Papegatan (rangkaian upacara ngaben).

Selanjutnya adalah Upacara Asti Wedana, Asti Wedana adalah upacara ngaben yang melibatkan kerangka jenazah yang pernah dikubur. Upacara ini disertai dengan upacara ngagah, yaitu upacara menggali kembali kuburan dari orang yang bersangkutan untuk kemudian mengupacarai tulang belulang yang tersisa.

Jenis Upacara Ngaben yang terakhir adalah Upacara Ngaben Swasta yaitu upacara ngaben tanpa memperlibatkan jenazah maupun kerangka mayat, hal ini biasanya dilakukan karena beberapa hal, seperti: meninggal di luar negeri atau tempat jauh, jenazah tidak ditemukan, dll. Pada upacara ini jenazah biasanya disimbolkan dengan kayu cendana (pengawak) yang dilukis dan diisi aksara magis sebagai badan kasar dari atma orang yang bersangkutan.

2. Upacara Adat Melasti

Upacara Adat besar di Bali yang selanjutnya adalah Upacara Melasti, Melasti adalah upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu di Bali.

Upacara Melasti sering diadakan di pinggir Pantai Melasti di selatan Pulau Bali dengan tujuan mensucikan diri dari segala perbuatan buruk pada masa lalu dan membuangnya ke laut.

Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa sumber air seperti danau, dan laut dianggap sebagai air kehidupan, Selain untuk membersihkan dan mensucikan diri, benda sakral milik pura pun juga dibersihkan saat upacara Melasti ini.

Benda-benda tersebut diarak dan diusung mengelilingi desa dengan tujuan untuk membersihkan dan mensucikan desa.

Pada saat upacara melasti, masyarakat hindu di bali di bentuk menjadi beberapa kelompok berdasarkan wilayah mereka masing-masing, mengenakan pakaian putih dan bersama-sama menuju sumber air seperti pantai dan danau.

Kemudian para pemangku berkeliling dan memercikan air suci kepada seluruh warga yang datang serta perangkat-perangkat peribadatan dan menebarkan asap dupa sebagai wujud mensucikan.

Bagi Anda yang ingin menyaksikan upacara adat melasti, silahkan datanglah 3 atau 4 hari sebelum perayaan Nyepi dilaksanakan di Pulau Bali.

Anda bisa memilih menginap di hotel yang berdekatan dengan kuil Hindu yang cukup besar di berbagai wilayah seperti Kuta atau Uluwatu.

3. Upacara Saraswati

Upacara Adat selanjutnya adalah Upacara Saraswati yang dilaksanakan setiap 210 hari sekali sesuai kalender Bali pada hari Sabtu Umanis Watugunung.

Pada saat upacara adat saraswati ini, dilakukan pemujaan pada Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan di bumi hingga membuat semua orang di dunia menjadi pintar dan terpelajar.

Dalam rangkaian upcara Saraswati biasanya semua hal yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti buku dan kitab akan didoakan. Selain itu, Anda juga bisa melihat pentas seni seperti tarian, pembacaan cerita, hingga malam sastra selama semalam suntuk.

4. Omed-omedan

Upacara Omed-omedan adalah upacara perayaan yang dilakukan oleh para muda-mudi yang berumur 17 hingga 30 tahun dan belum menikah setelah hari raya nyepi untuk menyambut tahun baru saka.

Omed-omedan sendiri mempunyai arti tarik-tarikan, Para muda-mudi yang terdiri dari 40 pria dan 60 wanita akan tarik-menarik menggunakan tangan kosong antara pria dan wanita dan disirami air.

Prosesi omed-omedan dimulai dengan persembahyangan bersama untuk memohon keselamatan. Usai sembahyang, peserta dibagi dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan.

Kedua kelompok tersebut mengambil posisi saling berhadapan di jalan utama desa. Dua kelompok, setelah seorang sesepuh memberikan aba-aba, saling berhadapan dan tarik menarik satu sama lain.

Upacara ini dilakukan oleh Pemuda-pemudi Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar yang diadakan setiap tahun dan dilaksanakan hingga pukul 17.00 waktu setempat.

Jika Anda tertarik menyaksikan upacara ini, Anda bisa memesan hotel di sekitar denpasar sehingga akses ke lokasi upacara lebih mudah dan dekat.

5. Upacara Otonan

Upacara Otonan adalah upacara untuk merayakan ulang tahun kelahiran seorang anak di Bali, Upacara Otonan ini dilaksanakan setiap 6 bulan sekali.

Upacara otonan yang pertama biasanya di adakan secara meriah bersama ritual potong rambut untuk membersihkan kotoran pada kulit kepala.

Upacara Otonan bagi masyarakat bali bertujuan untuk menebus kesalahan-kesalahan dan keburukan-keburukan terdahulu sehingga kehidupan sekarang mencapai kehidupan yang lebih sempurna.

Pelaksanaan Upacara Otonan dipimpin oleh seorang pendeta, pemangku, atau tetua dalam keluarga sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Hyang Widhi atas berkah dan rahmat yang diberikan-Nya.

6. Mesyurak

Upacara Adat Bali selanjutnya adalah Upacara Mesuryak, Upacara Mesuryak digelar bertepatan pada Hari Raya Kuningan (10 hari setelah Galungan) setiap 6 bulan sekali.

Upacara Mesuryak bertujuan untuk memberikan bekal berupa beras dan uang kepada leluhur yang akan kembali ke Alam Baka. Warga Bali percaya bahwa leluhur mereka turun pada hari raya Galungan dan kembali ke Nirwana pada hari raya Kuningan.

Uang dan Beras akan dilemparkan keatas udara lalu di perebutkan para warga, Upacara ini dilaksanakan pada pukul 9 pagi hingga 12 siang dan hanya bisa Anda saksikan di Desa Bongan, Kabupaten Tabanan, Bali.

7. Mekare-kare

Upacara adat yang cukup meriah di Bali selanjutnya adalah Mekare-kare, Mekare-kare yang dikenal juga dengan perang Pandan ini digelar sebagai sebuah persembahan untuk menghormati Dewa Indra yang dipercaya sebagai Dewa Perang dan juga untuk menghormati para leluhur.

Mekare-kare dilakukan setiap tahun sekali oleh semua pria di desa Tenganan, Karangasem, Bali. Dengan melakukan upacara ini para pemuda akan dianggap kuat dan mampu terjun ke medan perang.

Upacara ini biasanya akan diadakan pada awal Juni setiap tahunnya. Tradisi perang pandan atau Mekare-kare ini bertepatan pada upacara Ngusaba Kapat atau Sasih Sembah di depan halaman Bale Agung.

Anda bisa mengunjungi Desa wisata Tenganan dengan menyewa mobil di Bali dan menikmati keunikan Acara Adat Mekare-kare ini.

8. Upacara Mepandes

Upacara Mepandes merupakan salah satu upacara Adat di Bali yang wajib dilakukan jika seorang anak sudah menginjak usia dewasa.

Upacara Mepandes atau upacara potong gigi diartikan juga sebagai pembayaran hutang oleh Orang Tua ke Anaknya karena sudah bisa menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia.

Ritual dimulai dengan mengikis 6 gigi bagian atas yang berbentuk taring dengan tujuan untuk mengurangi sifat buruk pada manusia dan diharapkan akan berbuat kebaikan selalu kapan pun.

9. Tumpek Landep

Tumpek Landep merupakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Bali untuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dalam wujudnya sebagai Dewa Senjata ( Pasupati ), Pasupati adalah “kekuatan yang timbul, tetap bersumber pada kebenaran”.

Tumpek Landep diperingati saat Saniscara Kliwon wuku Landep setiap 6 bulan sekali. Upacara ini nantinya akan dipimpin oleh pemuka adat, dan dilakukan di Pura yang dianggap sakral dan memiliki lokasi yang tepat.

Seluruh senjata dan peralatan milik masyarakat yang disucikan ini diharapkan dapat memberikan keberkahan bagi para pemilik senjata dan peralatan tersebut.

10. Upacara Ngurek

Upacara Ngurek Bali

Upacara unik di Bali yang terakhir ini merupakan salah satu upacara yang paling ekstrim dibandingkan upacara adata yang lain. Pada upacara ini masyarakat yang berpartisipasi akan mencoba menusuk dirinya sendiri dengan keris.

Kegiatan yang ada pada tradisi ngurek Bali bukanlah kegiatan yang biasa namun penuh unsur mistis dan sangat sakral, ritual ini mereka laksanakan sebagai wujud persembahan tulus yang ditujukan kepada Sang Hyang Widhi Wasa.

Keris yang digunakan untuk menusuk pada ritual ini merupakan jenis keris yang sangat tajam. Selain itu, mereka yang menusuk diri pada tradisi ngurek Bali melakukannya secara acak. Ketika menyaksikan upacara ini, Anda akan mendapati ketika ada peserta yang mencoba menusuk dada, perut, kening, ataupun alis.

Akhir Kata

Itulah daftar upacara adat di Bali yang tidak boleh Anda lewatkan ketika berkunjung ke Pulau Dewata, Upacara Adat Bali diatas sangat terkenal bahkan hingga mancanegara.

Bagi Anda yang ingin mengikuti dan menyaksikan upacara adat bali diatas, pastikan Anda datang pada waktu yang tepat dan siapkan Akomodasi terbaik dengan memesan hotel terbaik di Bali dan Rental mobil di Bali agar liburan Anda semakin menyenangkan.